R A K A !

1

Hi ho!

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

" Hooaam~ "

" Si anjir.. Dengerin kalo orang ngomong! "

Kanza mengelus kepala belakangnya yang tadi di pukul oleh Fathur.

" Habis kamu ngomongnya blibet, Tur.. Cape dengernya "

" Wejangan biar kamu cepet sadar "

" Paan, aku udah sadar gini "

" Arka Arka! "

Si pemilik nama menoleh pada satu gadis di kelasnya yang tadi memanggilnya.

" Kamu jadian sama si Raka anak kelas sebelah?? "

Pertanyaan dari gadis itu sukses membuat seisi kelas terkejut.

" Ho'oh.. Mang napa?? "

" HAAH ?! " dan jawaban enteng tersebut membuat seisi kelas kembali terkejut.

" Apaan sih kalian lebay banget deh! "

Warga kelas Kanza langsung mengerumuni mejanya.

" Kamu yakin jadian sama Raka?? "

" Ih si Raka banyak rumornya tau ga sih "

" Raka yang mana anjir?! "

" Serius kamu jadian sama dia??? "

" HUHUU ARGANTARA KITA SOLD OUT GES "

Fathur dan Varel hanya bisa menghela nafas sambil menggeleng-geleng.

Tapi reaksi mereka pun tak bisa di bilang berlebihan karena Arkanza adalah salah satu siswa yang banyak diincar meski anak pindahan. Entah oleh adik kelas ataupun kakak kelas.

Jangankan siswa, para gurupun ada yang mengincar dirinya. Entah murni untuk prestasi yang bisa menaikkan nama sekolah ataupun untuk mengambil perasaan si manis.

Dan fakta bahwa si manis telah memiliki kekasih tentu akan menyebar luas dengan cepat di sekolah.

Tetapi Kanza tidak ambil pusing, dirinya memang menginginkan sosok Raka.

" Rumor apaan sih?? Gak usah ngadi-ngadi. Mending bantuin aku bolos "

" Mulutmu sampoin, anjir " Kanza mendelik marah pada Varel.

Dan ya, meski Arkanza punya banyak catatan prestasi anak ini tetap saja anak bebal yang hobi membolos dan keluar masuk ruang konseling.

Sekarang mata pelajaran terakhir sudah selesai. Sekolah menjadi ramai dengan siswa-siswinya yang berlomba-lomba keluar ingin segera pulang.

" Rel, ga ikut?? "

" Skip dulu, Tur.. Mau ikut Dian nih mumpung anaknya ga jadi les hari ini "

" Yeu bucin! "

" Ngaca! Kamu juga bucin ke si- "

" Ayang Atuur~ "

" Panjang umur.."

Kanza menatap jengah pada Fathur dan kekasihnya, Riyan yang baru saja tiba.

" Eh ada raden Kanza.. Maap ga ngeliat kamu disana ya, den " tutur Riyan sambil cekikikan.

" Stop manggil aku gitu ya, Riyan! "

" Aku balik duluan ya, Za "

" Loh, anjir.. Jadi ini karaokenya cancel?? "

Dan Fathur mengangguk.

" Tau gitu aku ngejar Raka aja tadiii "

Fathur dan Riyan tertawa.