17

259 48 12
                                    


.

.

.

Alunan musik mengalun sepanjang ruangan yang luas. Beberapa orang nampak menikmatinya sambil berdansa dan adapun yang menikmatinya sambil makan hidangan yang sudah tersaji.

Sesi pertama di ballroom ini di rencanakan akan sampai pukul 3 sore barulah selesai dan jam 6 sore akan ada sesi kedua di luar.

Satu gedung termasuk seluruh kamar di sewa sementara untuk para tamu yang datang. Hitung-hitung agar mereka tidak bolak-balik untuk pulang.

" Kanza " yang di panggil menoleh.

Ah, rasanya sudah di lihat dari pagi pun Kanza masih tetap melumer.

Raka di dandani bak seorang raja. Sangat-sangat tampan dengan mahkota yang ada di kepalanya.

" Kanzaaa "

" Hah? Oh, kenapa, Ka? "

" Ikut yuk.."

Tanpa banyak tanya Kanza mengambil uluran tangan Raka dan di bawa entah kemana.

Kanza kira ia akan di bawa untuk ganti baju, ternyata hanya ke rooftop.

Disini sepi. Tidak ada satupun orang karena sedang berkumpul di ballroom. Entah bagaimana Raka bisa mengakses untuk ke rooftop ini.

" Kanza kamu melamun terus.. Kamu mikirin apa? "

" Hah? "

" Kamu berubah pikiran ya? "

Plakk

Raka memegangi lengannya yang di pukul sama Kanza barusan.

" Mulutmu. Aku gak bilang kalau berubah pikiran atau nyesel ya "

" Ya habis kamu hah hoh hah hoh aja dari tadi. Tadi juga kamu mojok aja bukannya ikut ngumpul sama teman-teman kamu "

" Iss.. Gitu doang. Aku gak lagi mikirin apa-apa, gak usah negatif thinking deh "

" Maaf.. "

Kanza memilih duduk di salah satu kursi. Capek dia berdiri.

" Jadi, ngapain kita kesini? "

" Aku liat kamu diem aja, makanya aku ajak kesini. Gak tau juga sih.. Aku mikirnya kamu mungkin butuh tenang? Mungkin musik di bawah gak cocok ke kamu? "

Kalau Kanza tidak ingat wajahnya di poles make-up, mungkin dia udah ngusap mukanya frustasi.

" Kalau gak cocok udah aku ganti pake rock and roll. Ngadi-ngadi deh kamu "

Raka tertawa.

" Aku tuh coba buat ngertiin kamu tauu.. Aku nyoba biar peka tetep aja salah di kamu "

" Aduh aduuuh.. Utututu yang serba salah sini sinii "

Kanza memeluk Raka dan menggoyangkan tubuh tinggi itu ke kiri dan kanan.

" Eh eh udah.. Nanti riasannya rusak bisa di marahi mama "

Benar juga. Tadi Kanza ketahuan makan belepotan saja mama sudah mengomel dan dirinya kembali di make-up.

Mereka berganti duduk di kursi disana menghadap ke matahari yang sudah mulai terbenam.

" Kamu tau gak tadi ekspresi Arjuna lucu banget! "

Raka mengangguk. Ia melihat Kanza yang gemas dengan Arjuna membuatnya ikut gemas dengan si manis.

" 'Kak Kanza mama aku??' terus matanya kedip-kedip lucu. Aaaaa gemes banget! "

R A K A !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang