7

334 65 17
                                    

Hi, hello, annyeong~~ <3















.
.
.

Bertepatan dengan selesainya ujian mereka, Kanza, Raka, Riyan, Fathur, Varel dan Dian yang angkatannya memang di liburkan memilh untuk nongkrong di salah satu cafe di bukit.

Tempatnya indah dan menenangkan. Cocok untuk melepas penat.

Setelah memesan dan menyantap pesanan mereka, mereka duduk sebentar untuk berbincang hingga hari menjelang sore dan mereka memutuskan berpisah untuk kembali pulang.

Tapi tidak dengan Raka dan Kanza. Mereka justru pergi ke bukit yang terakhir kali mereka datangi.

Angin membelai wajah mereka.

Kanza jadi teringat momen-momen belakangan ini.

Mulai dirinya dengan tiba-tiba menembak seseorang yang belum pernah ia sapa sebelumnya, berbuat onar dengan teman-temannya, hingga drama-drama percintaannya dengan Raka tempo hari.

Iya, dimana Raka dan Kanza bercekcok karena seorang gadis.

" Itu tidak baik, begitu-begitu dia juga perempuan. Kamu harusnya sadar "

" Aku sudah sering bilang kalau gak bakal lepas kamu untuk siapapun, kenapa Raka gak ngerti?! "

" Apa maksudnya? Aku tidak ada hubungan apa-apa dengannya. Aku hanya ingin meminta maaf karena sudah menabraknya hingga jatuh, apa aku salah? "

" IYA. Salah karena dia orang yang sama yang udah buat aku bonyok di atap kemarn. Dia orang yang sama yang mengataiku jalang dan dia orang yang sama yang menyebutmu lelaki cacat yang akan menyesal karena menolak dirinya. Kamu pikir aku terima?! Tidak, Raka! Aku tidak peduli dengan perasaannya kepadamu atau apapun tentangnya yang aku pedulikan hanya harga diriku dan dirimu "

" Kanza- "

" Cukup. Aku gak mau kita berantem cuman karena masalah ini. Aku mau pulang "

Untung saja hari itu Kanza masih bisa mengontrol emosinya untuk tidak memukul wajah Raka saat itu juga.

Kanza menatap Raka yang nenutup matanya dan menikmati angin yang berhembus.

" Raka/Kanza " keduanya terdiam setelah secara bersamaan saling memanggil.

" Kamu duluan " kata Raka sembari terkekeh.

Kanza menggeleng. Ia selalu di dahulukan oleh Raka, ia harus mengalah. Sesekali Raka juga harus di dahulukan.

" Aku hanya iseng, kamu mau ngomong apa? "

Tak langsung memberi jawaban. Diamnya Raka entah mengapa membuat Kanza merasa aneh.

" Rak- "

" Aku mau kita putus "

Kanza tertawa. " Apasih.. Gak lucu "

" Aku memang sedang tidak bercanda, Kanza. Aku mau putus "

" A- apa?? Tapi kenapa?? "

"..."

Kanza menarik tangan Raka. Membuat tubuh itu berhadapan dengannya.

" Apa karena aku sering di antar kak Bayu?? Raka, aku sudah jelasin kalau kak Bayu itu temen bang Kenzo. Dia menginap beberapa hari di rumah dan karena kampus dia searah dengan sekolah, dia sering mengantarku. Kamu tau sendiri kalau mamang sedang di liburkan dan abang tidak bisa mengantar. Motorku rusak dan mobilku di pakai mama. Kak Bayu sudah punya pacar. Aku sungguh-sungguh tidak ada apa-apa dengannya, aku mohon percaya padaku "

R A K A !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang