"kamu serius mau pulang dulu? Gamau lebih lama sama bubu?"
Pagi ini jeno berniat pulang dulu kerumah, ketemu si ayang. Di rumah ayahnya stress banget dan ia butuh kesenangan. Semenjak kejadian kemarin, ia memutuskan bahwa dirinya harus segera pulang karena merasa masalah ini semakin rumit.
Jeno tersenyum lalu mengelus rambut taeyong yang duduk di kursi roda, "besok jeno pulang kok, bu. Nanti jeno janji deh bawa jaemin kalau masalahnya sudah selesai." jawab jeno.
Taeyong menganguk, "sampaikan salam ya buat jaemin. Jangan ngebut, bubu belum punya cucu jadi jangan meninggal dulu." kata taeyong.
Jeno menggelengkan kepalanya, "iya-iya! Jeno jalan ya, dah!"
Taeyong melambaikan tangannya dan melihat jeno menancapkan gas alias mengebut. Ia menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, dasar anak bandel!
----
Jeno memarkirkan mobilnya dan segera naik ke kamarnya dengan jaemin. Ia membuka kamarnya dan melihat jaemin yang telanjang sambil mencoba-coba baju. Ia langsung tersenyum dan berlari kecil kearah jaemin. Tangannya memeluk kekasihnya dan bibirnya mencium pundak sang kekasih.
"jeno!" teriak jaemin terkejut.
Jeno menanggapinya dengan senyuman dan ciuman cukup lama. Setelah itu jaemin memeluk jeno dan jeno menggendongnya membawa kekasihnya ke kasur. Jeno menghirup tubuh jaemin yang bersandar di dadanya.
"wangi stawberry, as always." kata jeno diakhiri tertawa oleh jaemin.
Jaemin menatap jeno, "you have no idea how much I miss you, jeno. I miss you so much, my ares." kata jaemin sambil menyisir rambut jeno dengan jarinya.
Jeno mendekatkan wajahnya pada wajah sang pujaan hati, "I miss you too, my aphrodite. I'm sorry, maafin aku karena gak ngabarin kamu." kata jeno.
"hey, that's okay. Aku ngerti kamu sibuk. Tapi jeno, aku bener-bener khawatir sama kamu. Lain kali kabarin aku, okay?" kata jaemin. Jeno menganguk lalu menatap mata jaemin. Ia tak tahu harus bagaimana karena ia dapat melihat ketakutan di mata jaemin.
"sayang, maafin aku. Aku minta maaf udah buat kamu takut. I'm okay, I'm always okay. Kamu tau kan pacar kamu ini ares, god of war. Semua musuh aku makan!" kata jeno berusaha menghibur jaemin. Jaemin tersenyum lalu memeluk jeno kembali.
Jaemin bangkit dari tidurnya dan pergi mengambil baju dan mengenakannya. Tapi ia benar-benar kehilangan ide baju apa yang harus ia pakai.
"babe, What do you think I should wear?" tanya jaemin.
Jeno berdiri dan mendekatkan tubuhnya, "I think you should wear nothing. Your body is good if you wear clothes called jeno's body." jawab jeno tepat di telinga jaemin.
Jaemin mengalungkan tangannya tepat di leher jeno. Ia tersenyum dan berbisik, "oh well, do it then." katanya dengan nada menantang.
Jeno mengangkat kedua alisnya dan mendorong tubuh seringan kapas milik jaemin. Jaemin tersentak sebentar setelah itu ia mencium bibir sang dominan. Jeno akhirnya memimpin permainan dengan membuka celananya dan menggesekkan benda besar itu di perut jaemin.
"UHM!"
Jaemin terkejut dengan besarnya ukuran benda panjang milik jeno itu. Jaemin melepaskan tautan mereka dan mulai meragukan apakah dirinya sanggup.
"still want to continue?" tanya jeno yang yakin pasti jaemin akan terkejut dengan ukurannya.
Jaemin menghela nafasnya dan membalikkan tubuhnya. Ia membuka pantatnya lebar-lebar dan memberi akses untuk jeno agar bisa membiarkan bayi besar itu masuk ke dalam lubangnya. Jeno dengan susah payah memasukkan penisnya ditambah mendengar tangisan jaemin membuat jeno semakin panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maverick: Lee Jeno | Nomin
Fanfiction"Cut out the scenes from a corny hero movie Everything's just a game to me, ready I'm about to play." the first maverick, jacques mclagen.