Mark dan jeno sedang berdiri di depan balkon utama dengan kopi di tangan mereka. Jeno masih saja bergetar, pasti jeno sangat takut tadi. Mark mengambilkan jeno permen dan meminta jeno memakannya agar lebih tenang.
Jeno menoleh ke arah mark, "lo... bingung gak?" tanya jeno.
Mark menganguk, "tapi gw gak mau tahu. Gw tau batasan. Gw kan bukan keluarga lo beneran dan bokap nikahin mama karena kasian aja sih sebenernya. Jadi ya gw ngerti sih kalau emang kalian punya rahasia keluarga khusus." jawab mark.
Jeno menepuk pundak mark, "sini gw jelasin. Kalau semua orang nganggep lo bukan bagian dari keluarga ini, gw masih nganggep lo abang gw walau lo kadang nyebelin bukan main." kata jeno dan dibalas oleh ketawa renyah mark.
Jeno membawa mark ke ruangan kerja jaehyun, jaehyun sedang pergi mengurus distrik-distrik kerjaannya jadi dia gak ada di rumah. Di ruang kerjanya, ada satu pohon keluarga. Disana lengkap dengan semua nama-nama perempuan ataupun lelaki yang pernah jaehyun tiduri.
"lo liat, itu bubu dan itu mama. Disana ada nama diane dan darlene, mereka lilians. Diane itu mamanya jaemin. Terus ya gitu. Sampai sini ngerti ga?" tanya jeno dan mark menggeleng.
Mark memukul kepala jeno dengan buku yang ia pegang, "jelasin yang bener, geblek!" kesal mark.
Jeno tertawa kecil, "oke gini, kita anggep aja papa itu zeus yang tytydnya gak bisa diem. Papa nikah sama bubu karena dijodohin. Terus papa nikahin mama lo dan belum selesai disitu aja. Papa suka sama diane lilians, tapi diane udah nikah sama merrels waktu itu. Papa tetep aja have sex with her and her sister, darlene. As far as I know, papa gak pernah cinta sama siapapun kecuali sama diane, itu kata bubu. You know, lilians kan emang dikenal karena kecantikannya yang luar biasa." jelas jeno.
Mark menganguk mengerti.
"oke gw lanjut. Papa ketauan sama merrels kalau dia have sex sama istrinya. Marah? Ya iya dong. Gw bohong sama jaemin kalau gw bunuh keluarga mereka karena mereka penghianat. Gw bunuh mereka atas perintah papa yang nyuruh gw untuk bunuh mereka semua karena papa gak mau aib dia dan nama baik dia kebongkar. Tapi papa nyimpen pengecualian, gw gak boleh bunuh diane." kata jeno.
Mark tertawa, "papa sebelas duabelas sama lo. Gak mau bunuh orang yang dia cintai." kata mark.
Jeno ikut tertawa, "itu bener, tapi diane waktu itu lagi ngandung anak papa. Papa puji Tuhan masih punya hati. Dia nyuruh gw untuk ngerawat mereka di rumah gw soalnya bubu benci banget sama diane. Sekarang dia ada di rumah gw, di ruangan tersembunyi." kata jeno.
Mark menatap jeno dengan menggelengkan kepalanya, "hidup lo gelap banget, bro." kata mark. Jeno tertawa menanggapi perkataan mark tadi.
Mark menundukkan kepalanya, "tapi jujur bro, gw gak akan pernah tau kalau gw hidup- no, jadi bagian dari keluarga kejam dan gelap ini. Gw juga gak tau kalau lo punya bisnis gelap. Papa... juga punya?" tanya mark.
Jeno menganguk, "gw malah terinspirasi dari papa. Sorry ya gw gak pernah ngasi tau lo. Papa bilang dia bakal bilang sama lo pas lo udah siap. Gw gak tau kapan lo siap, tapi gw yakin lo udah siap. Jadi ya bomat lah gw langsung jelasin semuanya aja sama lo." kata jeno.
Mark menganguk, "semoga papa bisa jelasin sisanya ke gw sekarang. Gw bener-bener ngerasa kayak orang bego bengang bengong." kata mark.
Jeno tertawa dan menepuk pundak abangnya dengan senyuman. Mark membalasnya dengan senyuman singkat.
----
Malam ini udaranya sangat dingin. Ditambah suasana yang cukup canggung membuat bulu kuduk berdiri tegak. Jeno merindukan makan malam bersama jaemin dengan senyuman jaemin yang indah. Jeno akan segera membereskan masalah ini dan pulang kerumah. Ia sudah membayangkan jaemin akan berlari kearahnya dan memeluknya erat. Ia akan disambut dengan senyuman indah bagai matahari yang baru saja menyambut pagi dengan cahayanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/306719219-288-k930919.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Maverick: Lee Jeno | Nomin
Fanfic"Cut out the scenes from a corny hero movie Everything's just a game to me, ready I'm about to play." the first maverick, jacques mclagen.