"oke nanti gw telfon lagi."
"...."
"no, dia belum tau."
"...."
"jangan sampe dia tau identitas gw yang sebenernya."
"...."
"oke, gw percaya sama lu."
Selesai berbincang, rey mematikan telfon dari temannya. Pada saat berbalik, betapa kagetnya ia ada jeno yang sedang mengambil air minum.
"ANJING!" teriaknya kaget.
Jeno terlihat santai dan membawa dua gelas di tangannya.
"ekhem! Lo mau gw bantuin bawa, gak?" tanya rey.
Jeno menatap renjun dan menggeleng. Ia langsung berjalan ke atas. Rey mengusap dadanya dan menghela nafasnya panjang.
Baru beberapa menit menghela nafas, rey dikagetkan lagi dengan kedatangan jeno yang mendorongnya ke belakang.
"apapun yang lo sembunyiin, gw harap itu gak akan nyakitin orang kesayangan gw. Lo tau jelas siapa itu, jaemin lilians." kata jeno tegas. Ia langsung melepas tangannya dari bahu rey.
Rey meneteskan air matanya. Sudah tidak ada lagi dirinya di hati jeno. Benar-benar sudah hilang. Ia mengepalkan tangannya. Namun tiba-tiba jaemin datang berdua bersama mark. Rey tersenyum dan berusaha memanas-manasi, tapi ternyata jeno tau jaemin berdua dengan mark.
"kenapa? Mau ngadu ke gua jaemin berduaan sama mark?" tanya jeno pada rey.
Rey terdiam. Ia merasa malu dan langsung berlari ke atas, tetapi untuk kedua kalinya ia didorong kebelakang oleh jeno, jeno mendekatkan wajahnya pada telinga rey.
"lo udah ga ada di hati, raga apalagi pikiran gw. Posisi lo udah digantiin sama jaemin. Kalaupun gw pisah sama jaemin-yang bisa dibilang mustahil-lo bukan mantan kesayang gw. Lo bener-bener cuman uji coba gw tentang sex. Lo cuman pelacurnya gw aja." kata jeno berbisik pelan.
Rey menahan tangisannya dan menampar jeno, "bajingan! Hades dewa dunia bawah aja gak sebajingan diri lo! Dia masih tau apa itu adab dan he treat persephone well!" kata rey.
"well sweetheart, first of all, you're not persephone. Second of all, you're not as pretty as persephone. Better check yourself in the mirror, honey." jawab jeno sambil mengetuk dahi rey lalu pergi dari sana.
"bajingan, lee jeno!" teriakannya ia tahan dengan menggigit bibir bawahnya. Ia langsung bergegas ke atas dan menangis di kamarnya. Only love can hurt like this.
----
Setelah menangis cukup lama, rey akhirnya memutuskan untuk turun ke bawah dan makan. Di meja makan tidak ada siapa-siapa, namun di dapur ada jaemin.
"jaemin." panggil rey.
Jaemin menoleh, "eh, rey! Tadi aku mau ke kamar kamu tapi kata mark jangan. Ini, aku buatin nasi goreng buat kamu." kata jaemin sambil memberikan sepiring nasi goreng.
Rey menarik tangan jaemin, "lo mau temenin gw makan ga?" tanyanya. Jaemin menjawabnya dengan menganguk.
Jaemin duduk dan memperhatikan rey makan. Ia makan dengan lahap dan berantakan, sama persis seperti adiknya dulu.
Jaemin mengambil tisu dan mengelap sela-sela bibirnya yang bertaburan nasi, "mirip banget sama adik aku, renjun. Dia kalau makan dulu juga berantakan gitu..." kata jaemin.
Rey terdiam. Ia berhenti makan dan mulai menatap jaemin.
"adik kamu emang dimana sekarang?" tanyanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/306719219-288-k930919.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Maverick: Lee Jeno | Nomin
Fanfic"Cut out the scenes from a corny hero movie Everything's just a game to me, ready I'm about to play." the first maverick, jacques mclagen.