11. Rey Lierro

228 19 0
                                    

Jeno dan jaemin baru aja pulang dari liburannya. Sampai rumah mereka langsung beres-beres dan tidur karena kecapean. Beda sama jeno, pulang sampai rumah langsung kerja. Jeno baru aja dapet kabar kalau salah satu markas 'maverick' kebakar. Penyebabnya gak ada yang jelas, tapi jaehyun percaya kalau itu pasti ulah musuh mereka. Tapi entah musuh yang mana.

Maverick. Kalau di jepang kita punya Yakuza, di chicago kita punya XCX. Di italia kita punya Maverick. Mereka bertiga adalah kasta tertinggi dalam bisnis ilegal. Gak ada yang berani lawan mereka. Presiden mereka bunuh, polisi mereka penjarakan dan orang tak berdosa mereka tewaskan. Jika mereka bertiga bekerja sama, pasti dunia sudah dalam masalah besar. Tapi untunglah mereka bertiga musuh.

Jaehyun berfikiran bahwa ini semua ulah yakuza atau xcx. Tapi permainannya sangt tidak halus dan terlihat tak berencana. Berbeda dengan kedua kelompok itu. Para mclagen sekarang sangat amat pusing.

Saat sedang berpusing-pusing ria ini, jeno benar-benar dibuat sakit kepala. Tetapi jaemin datang dan memeluk jeno dari belakang, "are you okay? Kamu keliatan pusing banget." kata jaemin.

Jeno tersenyum lalu mengecup tangan mulus jaemin, "sudah bangun, hm?"

Jaemin menganguk, "udah. Sekarang aku mau bantuin kamu kerja." kata jaemin.

Jeno menarik tangan jaemin dan membuatnya duduk di pangkuannya. Ia mencium punggung jaemin. Setelah itu ia mengarahkan tangan jaemin untuk mengetik dan bekerja.

"kamu ngerjain apa, sih?" tanya jaemin.

Jeno yang masih serius menjawabnya agak lama, "papa minta aku cari tahu siapa yang bakar markas papa. Yang bakar pasti bukan orang biasa karena sampai sekarang polisi tidak ada yang datang." jelas jeno.

Jaemin memajukan bibirnya dan menganguk lucu. Jeno mencubit pipi jaemin, "udah sana main sama pelayan. Nanti kalau aku udah selesai, kita makan malam bareng." kata jeno.

Jaemin mengalungkan tangannya pada leher jeno, "janji?" tanyanya.

Jeno menganguk, "janji sayang." jawabnya. Jaemin menganguk lalu mencium pipi jeno dan pergi dari sana. Jeno senyam senyum saltink.

Jaemin keluar dari ruangan jeno dan disambut oleh rey yang ternyata sudah menunggunya. Tak berkata apa-apa, ia langsung menarik tangan jaemin dan membentur badannya keras ke arah tembok bawah tangga.

Rey melihat sekeliling dan saat keadaan aman ia menatap jaemin dan menaruh tangan jaemin diatas perut rey, "ini di perut aku ada anak pacar kamu. Kalau sampai kalian beneran jatuh cinta, gw bakal bunuh diri bareng sama anak ini." kata rey mengancam.

Jaemin terekjut dan matanya mulai mengeluarkan air mata, "jahat banget kamu, anak ini gak salah apa-apa! Rey, a-aku bakal omongin ini sama jeno, okay? Jangan bunuh diri ya, please..." kata jaemin memohon.

Rey memiringkan senyumannya, "cih, jadi kalian beneran jatuh cinta? Traitor." kata rey.

Jaemin bingung, "t-traitor? R-rey-"

Rey mengeluarkan tangannya dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan jaemin, "kenalin, gw renjun lilians, adek lo."

Jaemin tersentak kaget. Adiknya yang sudah mati tiba-tiba ada di depannya sekarang.

Badannya bergetar, "re-renjun.... Ka-kamu masih hidup...." kata jaemin pelan. Ia menangis lalu berniat memeluk renjun, namun ia di dorong hingga kepalanya terbentur keras.

Renjun menjambak rambut jaemin, "why jaemin, why? Kenapa selalu lo yang lebih baik dari gw, kenapa gak orang lain? Kenapa harus lo yang jadi kebanggan orang-orang, kenapa gak gw? Denger ya jaem, gw sama jeno punya bukti dari cinta kita berdua sedangkan lo engga. Tinggalin jeno sekarang atau gw bunuh diri dan gw laporin lo ke polisi atas tuduhan bunuh kak mander." kata renjun.

Maverick: Lee Jeno | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang