04

863 106 104
                                    

Terimakasih untuk orang-orang yang sudah membaca cerita ku, semoga kalian suka

Renata masih mengurung dirinya di dalam kamar mandi setelah diam-diam melihat videonya tadi malam dari ponsel juna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renata masih mengurung dirinya di dalam kamar mandi setelah diam-diam melihat videonya tadi malam dari ponsel juna. Cowok itu sengaja meninggalkan ponselnya diatas kasur, dia juga tidak memakai password karna bagi juna sendiri tidak perlu ada privasi yang ia sembunyikan dari Renata, istrinya. Sebelum keluar dari kamar dengan pakaian yang sudah rapi Juna bilang,

Kalau kamu mau liat video tadi malam, ini saya tinggalin hp saya. Saya mau nganterin mba fanny ke bandara karna udah janji kemarin. Kamu nggak usah ikut, kalau nunggu kamu mandi sama siap-siap dulu saya yakin mbak fanny ketinggalan pesawat.

Mba fanny dan sahabat juna memang menginap tadi malam di rumah mereka, papa renata pulang malam itu karna paginya harus segera kembali bekerja. Kalau mba fanny sendiri hanya ibu rumah tangga yang setiap harinya menghabiskan harta kekayaan suaminya, tapi tidak enak juga meninggalkan keluarga kecilnya terlalu lama di Solo jadinya juna berinisiatif mengantarkan mba fanny ke bandara pagi ini sekitar jam 11.

Itupun mba fanny sudah menolak keras, dia tau bagaimana lelahnya malam pertama, belum lagi kalau mereka mengulangi kegiatan itu di pagi hari tapi Juna tetap memaksa, dia tidak enak kalau tidak mengantarkan saudara iparnya itu, juga sebagai bentuk terimakasihnya karna mba fanny sudah bersedia direpotkan beberapa hari terakhir.

Tok

Tok

Tok

"Ren-? Lo di dalem kan?"

Tanya Gita, sudah satu jam setelah kepergian juna, renata masih belum keluar. Gita hanya khawatir pada sahabatnya, renata juga belum sarapan pagi ini

"Nggak ada yang nyahut, apa mungkin masih tidur yang wel?"

"Lo kedalem aja makanya, ini gue udah laper banget nih. Gue pesen makan duluan aja ya"

"Tungguin renata dulu, kasian. Lagian ini rumahnya renata kenapa lo jadi suka suka sendiri gitu"

"Ingat kata mas juna, anggap aja rumah sendiri lagian mas juna juga tau nikah sama Renata dapat sepakat sama kita juga."

"Ya tapi lo sadar diri juga bege yang punya rumah aja belum keluar!"

"Gue laper anjir, lu masuk aja makanya ngapain berdiri depan pintu"

"Emang boleh masuk gitu aja ke kamar pengantin baru? Gue takut melihat yang nggak-nggak njing"

"Yaelah, masuk aja pasti udah dibersihin sama mereka. Udah mau siang juga"

Gita masuk pelan-pelan, kamar itu rapi, hanya selimut dan kasur yang terlihat berantakan diatas ranjang, layaknya tempat perang. Untung saja sebelum keluar juna sudah memasukkan pakaian yang berserakan di lantai ke tempat pakaian kotor kalau tidak bisa lebih liar lagi imajinasi gita, sekarang saja dia sudah senyum-senyum sendiri membayangkan betapa suksesnya malam pertama sahabatnya dari kasurnya yang porak-poranda.

Jatuh.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang