13

1.4K 120 84
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Hari demi hari mereka lalui dengan penuh cinta, setiap menit renata akan bertanya pertanyaan yang sama tapi objeknya berbeda pada juna, menyamakan dirinya dengan benda benda disekitar lalu bertanya apakah juna masih mencintainya jika ia terlahir menjadi benda itu-- terakhir kali ia bertanya apakah juna masih mencintainya kalau ia terlahir menjadi pintu kulkas, juna tentu menganggukkan kepalanya cepat karna saat ia mencoba menjawab pertanyaan itu dengan logis mereka malah bertengkar, renata mendiaminya sepanjang hari. Dan juna tidak akan mengulang kesalahan yang sama lagi.

"Kalau aku terlahir jadi tutup botol AQUA mas juna masih suka?"

Uhuk, juna langsung tersedak mendengar pertanyaan dari renata, ia teguk kembali air di dalam botol mineral itu sampai tenggorokannya cukup lega. "Kamu jadi ini?" Tanya juna menunjukkan tutup botol air mineralnya pada renata

Renata menganggukkan kepala "Iya, Mas juna masih suka?" Tanyanya lagi

"Pertama tutup ini dari plastik bahannya susah dihancurin nggak baik buat lingkungan. Kedua setelah airnya habis botolnya dibuang ke tong sampah, tutupnya juga ikut dibuang. Yang terakhir, gimana caranya saya bisa suka sama tutup botol?"

"Oh jadi nggak suka?" Tanya renata memalingkan wajah, menarik troli belanjaan dari tangan juna lalu meninggalkan suaminya yang masih bengong di belakang.

"Kalau saya jadi kulit bawang merah emang kamu masih suka?" Tanya juna menyamakan langkah dengan sang istri, berusaha menggapai troli belanjaan mereka tapi tangannya dipukul oleh renata.

"Masih"

"Kamu aja ngupas kulitnya dulu kalau mau masak, terus kamu buang"

"Tapi kalau itu mas juna, nggak akan aku buang! Aku tetap suka!"

Juna tak kuasa menahan senyum "Mana bisa kayak gitu"

"Ya kalau udah cinta ya gitu, nggak kayak mas juna yang buang aku ke tong sampah"

"Tapi kan kamu bukan tutup botol"

"Kalau aku jadi tutup botol mas juna mau buang aku kan?"

"Iya iya maaf. Saya ralat jawaban. Saya tetap suka sama kamu"

"Udah lupain aja"

"Kalau kamu jadi tutup botol, saya jadi botolnya deh"

Tak ada jawaban, sampai mereka selesai belanja, didalam mobil, bahkan di rumah saat juna berusaha mengajaknya bicara renata hanya diam, persis seperti tutup botol.

"Ren-"

"Apa?" Jawabnya cuek, berjalan menuju tangga kamar mereka di lantai dua

"Kamu udah minum susu malam ini?"

"Hm"

"Saya mau keluar sebentar ketemu Sean, mungkin kamu mau nitip sesuatu, nanti sekalian aja saya beliin"

Jatuh.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang