Juna seharusnya pulang lusa, tapi karna semua kekacauan yang terjadi di rumah tangganya ia akhirnya membeli tiket penerbangan pagi ini supaya secepatnya sampai di Jakarta. Mereka harus berdiskusi, keputusan harus secepatnya diambil apapun nanti yang terjadi juna sudah siap dengan semuanya. Ia anggap ini pelajaran terbaik dalam hidupnya, tidak semua hal harus berhasil sesuai rencana, ia akan berusaha mengiklaskan Renata, rumah tangga mereka, dan semua mimpi besar yang ia rencanakan.
Tiba di rumah Juna langsung bergegas mencari Renata, cewek itu sedang memasak di dapur. Ia terlihat terkejut dengan keberadaan Juna di depannya tapi karna masih kesal dengan sosoknya Renata memilih tidak peduli dan mengabaikannya
"Kita bicara setelah kamu nyelesain masakan kamu, saya tunggu di kamar"
"Aku nggak mau bicara sama mas juna hari ini"
"Maksud kamu?"
"Mood aku lagi bagus jadi nggak usah di rusak"
"Viar udah tau tentang kehamilan kamu?"
Renata tak menjawab, ia hanya menganggap angin lalu pertanyaan juna, sesekali ia bersenandung lagu favoritnya sambil melanjutkan masakan
Sedangkan juna masih tidak habis pikir dengan sikap renata, bisa-bisanya ia seperti ini. Disaat juna langsung pulang dari kalimantan, meninggalkan semua kewajiban dan pekerjaannya. Tapi wanita itu dengan sangat santainya bersikap tidak terjadi apa-apa, seolah semua baik-baik saja
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh.
Fanfiction"Ren, boleh saya bertanya? apa yang membuat kamu nggak bisa ngeliat perjuangan saya? Apa karna saya terlalu buruk untuk dicintai atau karna dia terlalu indah untuk dilupain?" Ungkap Juna, pada istrinya. Renata menundukkan kepalanya menyembunyikan ai...