Twelve

991 158 14
                                    

HUNKAI! SEKAI!

YAOI/BXB

SEHUN!DOCTOR

KAI!NURSING STUDENT

TYPO? DAH BIASAA

SELAMAT MEMBACAAA








Sehun melangkah ringan memasuki bangsal rawat inap bedah. Hanya ada 2 pasien yang ia tangani, pasien pasca trauma kecelakaan dan kanker otak yang akan melakukan bedah pengangkatan tumor.

Hanya ada satu dokter koas, dokter residen, dan satu perawat ruangan untuk menemani Sehun visite pasien. Senyumannya semakin lebar menghiasai wajah cerahnya pagi ini karena melihat Jongin keluar dari nurse station dengan membawa dua buku status pasien.

"A-apa aku baru saja melihat dokter Oh tersenyum?" Perawat Shin yang sudah dua tahun ini bekerja di rumah sakit tapi baru pertama kali melihat senyuman dokter bedah saraf tersebut, bahkan tersenyum begitu lebar.

"Apa?" Perawat Im tidak mendengar jelas gumaman teman sejawatnya karena berbicara begitu kecil.

"Apa kau pernah melihat dokter Oh tersenyum?" Selama ini mereka yang bekerja di rumah sakit tidak pernah melihat bibir tipis Sehun tersenyum, kecuali jika ada pasien di hadapannya, itu juga senyumannya tidak selebar sekarang. Sifatnya yang dingin dan terkesan pedas saat bersuara.

"Seingatku pernah, mungkin sekitar dua minggu lalu." Perawat Im mempersiapkan berkas status pasien untuk ia temani visite dokter bedah yang lain.

"Ini aneh. Terlihat seperti melihat mataharinya." Perawat Shin masih menatap punggung Sehun yang melagkah ke kamar pasien kelas 3.

Sehun mengubah kembali ekspresinya menjadi datar, namun masih ada sedikit senyuman. Salah seorang dokter koas yang menemaninya kunjungan pasien bergerak cepat untuk membuka pintu.

Pasien pertama hanya kunjungan untuk mulai dilakukan puasa 7 jam pada pasien, dimulai dari 3 jam kedepan tidak boleh makan dan minum. Sehun juga menjelaskan bahwa operasi yang dilakukan tidak akan membuat luka sayatan yang besar sehingga pasien tidak perlu merasakan kkhawatir akan trauma yang terjadi pasca operasi nanti. Ia hanya membuat luka sayatan kecil, atau paling panjang hanyalah 2 sentimeter. Karena letak tumor berada di tepi otak maka Sehun bisa mengatakan metode ini mudah dilakukan, berbeda dengan letak tumor yang terdapat di bagian dalam otak akan ada kemungkinan kerusakan sel otak.

Selesai dengan kunjungan pasien pertama. Mereka melangkah ke kamar rawat inap lain. Di kelas 3 rawat inap ada 6 ranjang pasien, namun hari ini hanya terisi sebanyak 4 pasien termasuk pasien yang Sehun kunjungi sekarang.

"Selamat pagi, perawat Kim." Sapa wali pasien saat melihat Jongin yang ia kenal karena teman SMA kini menjadi perawat.

"Selamat pagi, Mingyu." Balas Jongin dengan senyuman. Ia memperhatikan pasien yang selama ini koma di ICU baru dipindahkan semalam untuk rawat inap biasa.

Sedangkan Sehun berkerut bingung. Bukankah disini dia adalah dokter. Biasanya wali pasien akan menyambut dokter yang akan menangani pasien, sangat jarang wali pasien menyapa perawat jika ada dokter.

Sehun mencoba tersenyum sejenak, sebelum mulai menyapa pasiennya yang kini tersadar dari koma selama 4 minggu.

"Hasil labnya sudah keluar, dan jika saya perhatikan lagi semuanya sudah membaik, refleksnya juga bagus." Sehun menutup kembali buku status pasien setelah melihat hasil pemeriksaan dari laboratorium tanpa memberikannya lagi pada Jongin.

MEDIC [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang