Sixteen

706 121 27
                                    

HUNKAI! SEKAI!

YAOI/BXB

SEHUN!DOCTOR

KAI!NURSING STUDENT

TYPO? DAH BIASAA

SELAMAT MEMBACAAA









"Selamat pagi semua." Nayeon menyapa ceria pada semua penghuni perawat di ruangan. Hari ini ia terlalu bahagia karena kasus tesisnya diterima oleh Sehun dan dosen mereka juga menyetujui.

"Selamat pagi, dokter Im." Seulgi membalas dengan senyuman.

Pagi ini di hari minggu tidak terlalu sibuk. Hanya ada beberapa pasien yang rawat inap. Lima pasien dari bedah dalam, dua pasien bedah payudara karena kanker, tiga pasien dari bedah umum, dan satu pasien bedah transplantasi. Jika di total ada 10 pasien yang rawat inap pagi ini, tapi yang menjadi pertanyaan para petugas medis di ruangan itu adalah kedatangan Sehun, yang sebenarnya dokter bedah saraf tersebut tidak perlu ke departemen ini karena tidak ada pasien yang akan ditangani.

"Apa ada pasien dokter Oh yang tidak kami ketahui?" Seulgi datang menghampiri, jika saja memang mereka yang salah karena tidak memperhatikan pasien rawat inap dengan teliti.

"Tidak. Aku memang tidak ada pasien disini." Sehun meletakkan salah satu kantung cake di atas meja nurse station. "Ini untuk kalian. Makanlah jika sudah ada waktu senggang."

"Ini serius untuk kami, dokter Oh?" Seulgi melihat isi di dalam plastik putih tersebut. Memang benar dari tulisan plastiknya dari satu toko cake yang terkenal enak, memastikan isi dan merk plastiknya sama. "Hehehe.. Terima kasih, dokter Oh."

Nayeon tersenyum malu-malu. Beberapa hari lalu setelah ia memberikan cheesecake pada Sehun saat konsultasi tesis kemarin memang Sehun mengirimya pesan bertanya dimana alamat penjual makanan manis tersebut, ternyata untuk ini.

"Terima kasih, dokter Oh." Perawat yang lain juga ikut mengucapkan rasa bahagia mereka. Jarang-jarang dokter Oh yang terkesan dingin memberikan mereka makanan ringan seperti ini.

Sedangkan satu kantung plastik yang lain masih ia genggam. Red velvet yang berukuran kecil khusus untuk Jongin. Diameter cake yang tidak terlalu besar namun juga tidak terlalu kecil. Cukup untuk satu orang.

"Kai masuk apa hari ini?"

"Jongin? Dia pagi. Tapi sepertinya ikut dokter Jung untuk visite." Seulgi menjawab.

Tanpa berucap kata sedikitpun untuk membalas ucapan Seulgi, Sehun langsung berbalik untuk keluar dari departemen tersebut, kembali ke ruangannya.

Satu jam berlalu. Jongin baru saja selesai membuat laporan setelah ikut mengunjungi pasien bersama dokter Jaehyun. Ia baru bisa membuka ponselnya, yang ternyata ada satu panggilan masuk dari Sehun dan 3 pesan baru.

"Apa harus?"

Jongin bertanya pada dirinya sendiri melihat pesan text Sehun yang memintanya datang ke ruangan jika ada waktu senggang. Jika diteliti kembali kalimat yang dituliskan adalah sebuah perintah. Artinya mau tidak mau Jongin wajib mendatangi Sehun di ruangannya.

"Ada apa, Kai?"

"Huh? Ah! Tidak, bukan apa-apa." Jongin memasukkan kembali ponselnya di saku baju putih, menyembunyikan aplikasi pesan singkat dari Seulgi yang secara tiba-tiba berdiri di sebelahnya dan mencoba mengintip ponsel Jongin.

"Dokter Oh, ya?"

Jongin melotot mendengar ucapan Seulgi. Darimana perawat Kang ini tahu jika si pengirim pesan adalah Sehun. Seingatnya ia menutup polselnya dengan cepat.

MEDIC [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang