:: 4 ::

141 22 11
                                    

Granger memasuki ruang rapat di istana, disana sudah ada pemimpin setiap bangsawan telah berkumpul. Mereka memandang Granger yang telah duduk dikursinya.

"Sepertinya kau sedang merasa senang, Granger." celetuk Alucard berniat menjahilinya.

"Begitulah."

Tentu saja Granger mengalami perasaan yang baik, itu karena ia tidak merasa kelaparan lagi. Mengingat darah yang diminumnya dari Ruby membuatnya kenyang dan memuaskan dahaganya.

"Baiklah, mari kita mulai topik pertemuan hari ini." potong Tigreal membuka pembicaraan serius.

Obrolan berlangsung membicarakan strategi pertahanan dan pengolahan peluru perak yang tengah dikerjakan. Beberapa petinggi berdiskusi menyusun rencana agar klan Werewolves tidak semudah itu menaklukkan klan Vampire. Sesaat Aamon sedang menerangkan peletakkan pasukan, muncul sekerubungan kelelawar masuk melewati jendela. Rupanya dia merupakan Fanny Wertzh, sang adik Tigreal yang menyela rapat hari ini.

Timbul raut masam dari Aamon dan beberapa bawahan lainnya yang melihat ketidaksopanan tersebut. Namun Fanny segera meminta maaf dan bersikap sedikit tergesa.

"Maafkan aku, tuan putri dan para petinggi lainnya." ucap Fanny sambil memandang mereka semua. "Tapi aku harus mengabarkan informasi gawat ini karena Cecilion melihat tiga orang asing mendekati klan Werewolves!"

"Tiga orang asing?" tanya Silvanna penasaran.

"Mustahil! Manusia biasa tidak mungkin bisa memasuki Darkoneia, kecuali..." desis Alucard gelisah.

"Kecuali kalau mereka merupakan pengguna sihir dan bisa menghancurkan runenya." lanjut Granger sambil menyipitkan matanya tajam. Dia merasakan keganjalan dari pertemuan Werewolves dengan tiga orang asing itu.

"Mereka pasti witch!" seru Aamon yang mengejutkan para petinggi di ruang pertemuan hari ini.

"Apa?!"

"Tidak mungkin!" Tigreal mulai kehilangan ketenangannya. Dia menggebrak meja lebar didepannya.

Jika tiga orang tersebut merupakan witch atau penyihir, maka klan Vampire tidak memiliki peluang untuk menang karena penyihir bersahabat dengan penghuni Bumi dan merupakan kasta tertinggi di dunia ini. Dengan kata lain, mereka memiliki konsentrasi sihir tinggi karena kemampuan mananya sangat murni.

Granger berpangku dagu sembari menunggu respon Fanny. Dia tidak akan tahu lagi bagaimana cara menyusun rencana tambahan kalau informasi itu benar.

"Katakan itu salah, Fanny!" seru Alucard. Dia tidak bisa membayangkan nasib para vampire seandainya klan Werewolves bekerja sama dengan penyihir.

"Jangan khawatir. Mereka bukan penyihir. Brody sudah memastikan itu."

Para petinggi menarik nafas mereka penuh kelegaan, termasuk Silvanna sendiri.

"Klan Witch sudah lama musnah karena insiden 10 tahun yang lalu. Jadi aku ragu kalau tiga orang yang dilihat Cecilion merupakan penyihir, pasti mereka orang yang menghancurkan klan Witch sendiri. Yaitu, Arcmage."

Silvanna merasa penasaran mendengar penjelasan tersebut. "Bagaimana bisa kau mengetahui itu, Aamon?"

Aamon yang mengutarakan pendapat itu segera terdiam, hal itu menimbulkan kecurigaan bagi Granger yang merasa pria ini memiliki kaitannya dengan insiden 10 tahun yang lalu.

"Karena aku pernah bertemu salah satu dari mereka." jawab Duke Paxley itu sedikit meragu. "Mereka bukanlah sosok yang menyukai konflik, para penyihir cenderung sangat menghindari hal tersebut dan memilih melindungi dunia mereka sendiri."

"Apa yang Aamon katakan itu benar, tiga orang tersebut merupakan Arcmage." lanjut Fanny melaporkan apa yang diketahuinya. "Seperti yang telah kita ketahui, Arcmage merupakan sosok yang serakah dan menghancurkan klan Witch demi memperkuat pondasi mereka dalam menggunakan sihir."

A Witch of VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang