Di usianya yang ke-19 tahun, ia mati karena tertusuk oleh outcast dan dihidupkan kembali oleh vampire murni. Dia bisa melihat penghuni kastil Bardic ini dipenuhi oleh vampire Slave, yang mana merupakan makhluk yang berada di bawah vampire Origin. Ruby berniat berkeliling demi melihat-lihat seisi kastil ini ketika ia bertemu dengan seorang perempuan berambut sebahu. Perempuan itu mengenalkan dirinya sebagai Natalia, kakak dari Granger. Natalia terlihat sangat senang melihat dirinya dan langsung mengajaknya berjalan-jalan di kastil ini.
"Pasti kau merasa terkejut karena tiba-tiba berada disini, tapi harus kukatakan lagi kalau kau tidak bisa kembali menjadi manusia karena kau sudah mati."
"Aku tahu." sahut Ruby setengah melamun. Dia harus mencari cara melenyapkan darah vampir dari tubuhnya. Membayangkan dia harus meminum darah setiap harinya membuat dirinya tersiksa. Dia tidak mau menjadi monster buas pemakan darah.
"Apa kau mau ke sungai Terra? Disana kau bisa melihat cantiknya sungai itu saat di sore hari bersama pohon-pohon Cendana." tawar Natalia yang menggoda Ruby untuk pergi kesana.
"Tawaran yang menarik, mungkin kapan-kapan aku kesana." balas Ruby, ia memberikan senyuman seramah mungkin pada salah satu anggota keluarga Granger.
"Tapi, apa kau bisa mengantarkanku ke perpustakaan?"
"Tentu saja. Buku apa yang kau cari?" tanya Natalia penasaran.
"Mungkin tentang vampir ataupun yang lain." Ruby sempat berhenti melangkah ketika mereka berada di ruangan berkaca dimana para alkemis berkumpul.
Mata merahnya seketika bersinar mengetahui dia bisa meramu sebuah penawar anti vampir disini. Dia akan mengingat-ingat ruangan tersebut selagi Natalia mengantarkannya ke perpustakaan.
Timbul rasa penasaran bagi Ruby setelah merasakan kastil ini terasa tua. "Sudah berapa lama kastil ini dibangun?"
"Sekitar 250 tahun yang lalu."
"H-Hah?!" seru Ruby yang teramat sangat terkejut.
Ruby tidak akan merasa heran ketika desain ranjang, kursi dan sofa di kastil ini dibuat sangat mewah dan sangat estetik. Meskipun ada kesan kastil Victoria dan warna gothic didalamnya, Ruby mengakui bahwa semua perabotan antik disini sangatlah istimewa.
Tapi bangunan ini berusia 250 tahun?! Ruby tidak bisa membayangkan setua apa vampir-vampir disekitarnya, termasuk Natalia sendiri.
"Berapa usiamu saat ini, Nat?" tanya Ruby. Dia merasa akrab memanggil Natalia seperti itu karena Natalia sendiri yang memintanya.
"Aku? Aku sudah berumur 300 tahun." jawab Natalia dengan bangga.
'300 tahun?!' Gadis itu melotot tidak percaya. Dia tidak bisa membayangkan akan tinggal disini. Pasti Ruby akan menjadi nenek-nenek bungkuk, bermata rabun, dan rambutnya memutih karena usia.
"Karena kau sudah menjadi vampir, kau tidak mungkin mengalami penuaan, Ruby." kekeh Natalia yang menyadari perubahan ekspresi gadis dibelakangnya.
"O-Oh, begitu rupanya." decit Ruby mengangguk mengerti. Meskipun dirinya berpenampilan seperti vampir, ia masih bisa merasakan sihirnya bekerja di dalam tubuhnya.
Ini pasti dikarenakan dirinya mati saat menjadi manusia. Kalau dia menjadi vampir sesungguhnya, seharusnya dia tidak bisa memiliki kemampuan magis lagi. Namun sebaliknya, Ruby bahkan masih merasakan sabit miliknya tersimpan dalam segel sihirnya. Sebagai penyihir berelemen api, ia memiliki prinsip untuk tidak memicu kekacauan.
'Sekarang aku sudah menjadi setengah penyihir dan setengah vampir.' batin Ruby merasa tertekan. Dia bertanya-tanya bagaimana caranya agar dirinya kembali menjadi penyihir.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Witch of Vampire
FanfictionJudul sebelumnya: The Vampire & The Witch Sebagai salah satu vampire murni yang memiliki kemampuan istimewa, Granger sulit memuaskan dahaganya kala melenyapkan para outcast. Meskipun ledekan dari temannya dan tuntutan dari orangtuanya untuk mencari...