"Sial! Ternyata dia bukan Witch yang kucari! Ternyata itu merupakan peri yang meniru penampilannya!!" seru Selena merasa marah besar. Dia telah tertipu setelah mengikuti kereta kuda tersebut.
Moskov hanya mengamati jari kukunya sambil mendengus malas. "Kurasa itulah kelemahan kalian, Arcmage. Karena kalian juga hanya peniru, makanya tidak bisa membedakan mana Witch yang asli."
"Kalau kita kembali sekarang, setidaknya akan membutuhkan tiga sampai empat hari tiba di medan perang." jelas Balmond seraya membuka peta Darkoneia. Dia termasuk salah satu rekan satu rasnya Moskov.
"Rrr.... Seandainya kita tidak mendengarkan Arcmage ini. Kita pasti sudah lama menghancurkan klan Vampir." sindir Helcurt menatap tajam Selena. Semua ini salah Arcmage yang menuntun mereka mengikuti kereta kuda milik Count Bardic.
Selena tidak mengatakan apapun, percuma juga ia melampiaskan emosinya. Dia akan berakhir mati konyol dikoyak oleh sekawanan Werewolves disini.
Moskov meliriknya kemudian tersenyum miring. Dia sama sekali tidak mempermasalahkan hal ini. Justru dengan menemukan kejadian sekarang, ia bisa menyusun rencananya lebih matang lagi.
"Tapi, setidaknya kita tahu kalau mereka sedang mengulur waktu. Aku punya strategi lebih bagus demi menyerang mereka." balas Moskov dengan tenang. "Segera kumpulkan kawanan tersisa untuk kembali dan aku akan menjelaskan rencanaku."
Balmond dan Helcurt saling melihat satu sama lain sambil mengangguk. Menyetujui perkataan Moskov sebelum pergi meninggalkan pemimpin itu bersama Selena.
"Apa rencanamu?" tanya Selena curiga. Moskov berpaling padanya seraya bersedekap.
"Tentu menyerang klan Vampir menggunakan kekuatan kalian, Arcmage." jawab Moskov santai.
Selena sudah menduganya, memang klan Werewolves itu sangatlah mengerikan. Termasuk pria dihadapannya ini yang tidak tanggung-tanggung langsung memanfaatkannya. "Kau jauh lebih licik daripada Roger, pemimpin klanmu sebelumnya."
"Itulah yang harus kau lakukan setelah menjadi pemimpin." lanjut Moskov tak peduli.
"Kita akan menggempur klan Vampir habis-habisan."
Selena terdiam mendengar rencana tersebut. Dia memang sudah mendengar kalau kawanan pria ini berniat membangkitkan lord Devan, raja klan mereka agar klan Werewolves menjadi lebih berpengaruh daripada klan Vampires.
Dia merasa waspada mendengar adanya hasrat membunuh klan tersebut dari suara Moskov. Benar, perang Darkoneia antar klan telah dimulai.
•••
Granger dan Ruby telah tiba di Darkoneia. Sebelum mereka kembali, Ruby sempat berbelanja banyak sebagai kedok telah kembali melakukan honeymoon. Hal itu dilakukannya agar para klan Vampires mengira ia sangat bersenang-senang bersama suaminya.
"Selamat datang! Rupanya kalian pulang lebih awal." sambut Natalia dengan senyuman cerah. Dia memakai pakaian rapih karena bersiap berangkat ke istana Darkoneia.
"Aku akan berangkat ke istana dulu. Sesuai rapat yang diadakan sebelumnya, putri Silvanna meminta kita semua bersiap di kastilnya demi menghadapi perang antar Werewolves lainnya." ujar Natalia sambil membantu Ruby membawa barang belanjaannya ke ruang tengah. "Granger, kau akan ikut denganku. Setidaknya demi mengecek medan perang bersama Benedetta."
"Aku yakin aku tidak begitu diperlukan kesana." sahut Granger malas. Dia sedang tidak ingin pergi.
"Berhenti bersikap malas, anak bodoh!" umpat Natalia sambil menjitak adiknya. Granger mengaduh lalu menatap kakak perempuannya tidak terima.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Witch of Vampire
FanfictionJudul sebelumnya: The Vampire & The Witch Sebagai salah satu vampire murni yang memiliki kemampuan istimewa, Granger sulit memuaskan dahaganya kala melenyapkan para outcast. Meskipun ledekan dari temannya dan tuntutan dari orangtuanya untuk mencari...