:: 8 ::

139 18 20
                                    

Granger marah.

Pria itu bahkan mengatakan bahwa Ruby akan menyesal karena telah menolaknya.

Ruby memang sudah menjadi bagian keluarga Bardic, tapi ia hanya menyandang nama tersebut. Meskipun ia menyanggupi tawaran Granger dengan menikahinya bukan berarti ia melakukannya karena cinta. Toh walaupun Ruby jatuh cinta padanya, ia tetap tidak mau berbagi ranjang dengannya.

Alasan Granger marah yaitu karena Ruby menolaknya tepat di malam mereka telah menikah. Maka dari itu, Granger tidak mengunjunginya selama ini. Setiap kali mereka bertepatan di tengah koridor pasti Granger membuang mukanya, menunjukkan ekspresi kesalnya pada Ruby.

'Kau pikir aku akan menyesal? Tch! Marah saja sana!' gerutu Ruby didalam hatinya. Dia tidak peduli pria itu marah padanya, silahkan pundung selama yang ia mau. Ruby ingin menikmati makanan manusia.

Jangan berharap Ruby mau memberikan keturunan pada klan pria ini. Sebab, anak yang dilahirkannya mungkin saja bisa menjadi monster yang mengerikan. Dengan darah Witch yang berada di dalam tubuhnya, pasti anak yang dilahirkannya akan menjadi sangat kuat. Apalagi dengan darah vampir mengalir didalamnya, sudah dipastikan anaknya akan menjadi monster yang menggila akan darah.

Keturunan setengah penyihir dan vampir akan menjadi ancaman bagi klan lainnya. Apalagi kalau keturunannya menginginkan perang besar antar klan, hal itu akan menyebabkan ketidakseimbangan dunia bagi penghuni klan di Bumi dan Darkoneia.

Ruby tidak ingin melihat masa depan tersebut. Maka dari itu, ia menyanggupi tawaran pria itu dengan menikah agar Ruby bisa ikut perang klan Vampires melawan klan Werewolves. Disana ia bisa bertemu dengan Selena dan membuat kesepakatan, Selena pasti tidak akan membantu klan manusia serigala seandainya Ruby secara sukarela mengikutinya. Arcmage, penyihir jadi-jadian yang telah membuat klan Witch semakin punah yang dipimpin oleh Selena itu yang hampir memberikan tubuhnya secara cuma-cuma pada lelaki bermata keranjang.

Sebenarnya Ruby bisa saja membunuh penyihir brengsek itu kalau saja tidak ada yang menahannya.

Itu karena ia belum menjadi penyihir dewasa. Dia masih berada di fase sihirnya belum sepenuhnya termanifestasikan secara sempurna. Dengan kata lain, Ruby masih merupakan witch yang berada di fase pertumbuhan dan ia akan kesulitan menghadapi Selena.

Penyihir yang sudah dewasa sangatlah berbeda dari penyihir yang masih dalam pertumbuhan. Ruby membutuhkan waktu seperti ulat yang bermetamorfosis menjadi kupu-kupu. Jika ia telah menjadi penyihir dewasa, penampilannnya akan semakin berbeda. Tubuhnya akan menguarkan aroma kayu manis dengan lelehan madu dan rambutnya akan tumbuh panjang sampai menyapu lantai. Dia juga bisa memanggil penghuni langit dan seluruh makhluk yang berada dibawah perintah seorang penyihir.

Saat ini Ruby sudah berusia 19 tahun dan tidak merasakan tanda-tanda bahwa ia menjadi penyihir dewasa. Dia bertanya-tanya mengapa pertumbuhannya begitu lamban ketika mengenal para penyihir telah tumbuh dewasa tepat seusianya. Penampilannya saat ini cukup menarik karena ia memiliki darah vampir didalam tubuhnya, warna matanya juga tidak berubah. Dengan warna merah dan hijau di kedua matanya membuatnya terlihat manis, hanya saja terkadang warna matanya sepenuhnya berwarna hijau jika ia sedang fokus mengumpulkan mana sihirnya menandakan bahwa ia merupakan penyihir.

Dari setiap spirit yang menjawab panggilannya, hanya spirit Air yang tidak menjawab panggilannya. Spirit Api yang selalu bersama Ruby telah mengatakan berkali-kali bahwa dia sering melihat spirit Air bersama Granger.

'Aneh, mengapa spirit air seperti menghindar dariku?' pikir Ruby sambil menyisir rambut keemasannya. Seharusnya spirit Air muncul di saat Ruby sedang mandi atau saat berada di dekat sungai.

A Witch of VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang