𝐒𝐥𝐞𝐞𝐩 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐃𝐞𝐯𝐢𝐥
~~
Suasana yang hingar bingar membuat Porsche Prachara, mengernyitkan matanya. Dia tidak suka suasana ramai, dan menyesakkan seperti ini. Dia merindukan kamarnya, kamar tenang yang damai, tempat dia bisa duduk dan membaca sambil mendengarkan musik sayup-sayup. Tapi musik yang sangat keras ini hampir melampaui batas toleransinya, ingin rasanya dia pergi dari tempat ini, tapi dia tidak bisa. Lelaki itu, lelaki jahat itu – menurut sumber yang dia dengar akan datang ke tempat ini beberapa saat lagi.
Porsche mencoba menarik turun bagian belakang kemeja putih pendeknya yang mulai terasa tidak nyaman. Seragam waiters ini amat sangat tidak nyaman, dengan potongan kemeja putih yang begitu pendek, dan tipis serta celana kulit hitam yang begitu ketat memeluk erat kaki kecilnya, Porsche seperti dipaksa menyamar menjadi orang yang tidak dikenalnya. Tetapi, bukankah itu memang tujuannya? Dia tidak ingin lelaki itu mengenalnya, meskipun hal itu sepertinya tidak perlu ditakutkannya. Mereka hanya pernah bertemu satu kali, pada pertemuan singkat yang tak disengaja, saat lelaki itu menemui ayahnya di ruang kerjanya. Saat itu penampilan Porsche tidak seperti sekarang, rambutnya masih berwarna hitam dengan kacamata berbingkai tebal membingkai wajahnya, bajunya tertutup dan sopan, beda sekali dengan sekarang.
Porsche mengernyitkan matanya lagi. 'Aku benar-benar berpenampilan seperti pria murahan, desahnya.'
Suara berisik dari arah pintu masuk mengalihkan perhatian Porsche, matanya mencari-cari dan itu dia! Lelaki itu ada di sana, dengan kedatangannya yang begitu heboh dikelilingi banyak sekali bodyguard berbadan kekar. Tanpa sadar Porsche mendengus, yah karena dia lelaki jahat yang suka menyakiti orang, dia pasti punya banyak musuh yang ingin membunuhnya. Dengan penasaran Porsche menjinjitkan kakinya, berusaha melihat dengan jelas sosok lelaki itu, Kinn Annakin. Sosok yang ditakuti dalam dunia bisnis karena tidak segan-segan menggilas siapapun yang menghalangi jalannya. Siapa pun yang berani melawan Kinn Annakin, akan berakhir dalam tragedi.
'Seperti ayahnya, seperti seluruh keluarganya'. desah Porsche pahit.
Dulu keluarga Porsche adalah keluarga berada, ayahnya adalah seorang pengusaha sukses di bidang bisnis properti. Anak cabang perusahaan mereka tersebar luas di banyak negara, dan mereka sangat kaya. Bagi Porsche keluarga mereka adalah keluarga bahagia, meskipun ibunya adalah pria lemah dan sakit-sakitan, tapi selain itu dia adalah ibu yang sempurna. Pikiran Porsche menerawang disaat-saat bahagia itu, saat dia, ayahnya dan ibunya berkumpul bersama di meja makan, menyantap sarapan pagi bersama ayah dan ibunya yang penuh cinta. Ayahnya akan bercerita tentang pengalaman-pengalaman perjalanan bisnisnya, dan ibunya akan menatap sang ayah dengan tatapan memuja. Semua terasa begitu bahagia, semua terasa begitu sempurna.
Sampai kemudian Kinn datang dalam kehidupan mereka. Kinn tertarik dengan perkembangan pesat bisnis ayah Porsche dan berpikiran untuk menjalin suatu hubungan kerjasama. Pada awalnya, ayahnya tidak tertarik, dia sudah cukup puas dengan bisnis yang dijalankannya sendiri. Tapi Kinn tidak menyerah, dengan berbagai cara dia berusaha mendekati ayahnya. Dan entah kenapa ayahnya akhirnya menyerah ke dalam kuasa Kinn, ke dalam kuasa iblis kegelapan yang ketika mencengkeram tidak akan melepaskannya lagi.
Kinn menghancurkan keluarganya secara harfiah, entah kenapa kepemilikan ayahnya atas bisnis itu dimentahkan begitu saja, semuanya diambil oleh Kinn dan dikendalikan di bawah tangannya. Ayahnya tidak punya hak apa-apa lagi selain jatah bulanan untuknya dan keluarganya. Keluarga Porsche jatuh miskin seketika. Rumah mewah mereka disita paksa, mereka harus pindah ke rumah mungil sederhana. Mereka berusaha memenuhi kebutuhan sendiri, tanpa pelayan-pelayan yang biasanya selalu siap sedia melayani kebutuhan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐥𝐞𝐞𝐩 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐃𝐞𝐯𝐢𝐥 || 𝐊𝐢𝐧𝐧𝐩𝐨𝐫𝐬𝐜𝐡𝐞 [𝐄𝐍𝐃]
Fanfiction𝐒𝐥𝐞𝐞𝐩 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐃𝐞𝐯𝐢𝐥 Tittle : Sleep With Devil Genre : Angsat || Mafia || Psycho Pair : Kin [Seme] x Porsche [Uke] Warning!! BL [Boys Love] Fanfiction Start : 10 Mei 2022 End : 15 Januari 2023 "Kau adalah kelemahanku." -Kinn Annakin Said...