"Sʟᴇᴇᴘ ᴡɪᴛʜ ᴛʜᴇ ᴅᴇᴠɪʟ"
Dokter Ken mengendarai mobilnya dengan tenang menembus kemacetan jalan raya, mereka lalu tiba di belokan ke luar kota, menuju jalanan yang sepi. Porsche yang selama ini diam karena menahan rasa tegang dalam perjalanan menoleh dan menatap Dokter Ken penuh rasa ingin tahu,
"Kita akan kemana Dokter?"
Dokter Ken menoleh lalu tersenyum manis, "Ke rumah di pinggiran kota, tempatnya seperti villa di pegunungan, kau akan aman di sana dan Tuan Kinn tidak akan bisa menemukanmu."
Porsche menganggukkan kepalanya dan menatap lurus ke depan, pemandangan di luar adalah hutan dan jalanan yang berkelok-kelok, malam makin gelap dan Porsche mulai merasa mengantuk. Akhirnya dia menyandarkan kepalanya dengan nyaman di kursi dan mulai tertidur.
~~
Kinn menatap marah pada perawat yang dibius untuk menggantikan Porsche di ranjang. Dua pengawalnya yang tadi berjaga di kamar Porsche berdiri ketakutan dengan wajah lebam bekas pukulan Kinn, "Kenapa kalian bisa sebodoh itu hah?" suara Kinn terdengar tenang, tetapi intensitas kemarahannya membuat bulu kuduk dua anak buahnya berdiri.
Para pengawal itu saling bertatapan mencoba berkata-kata, tetapi tak bisa. Mereka memang bersalah. Arm sebagai atasan mereka telah menginstruksikan untuk memeriksa siapapun sebelum masuk dan keluar dari ruangan Porsche. Tetapi karena Dokter Ken tampaknya terbiasa keluar masuk ruangan ini dengan bebas, mereka jadi lengah dan membiarkannya.
Siapa sangka kalau Dokter Ken adalah Shadow yang ditakuti itu? Kinn masih menatap marah kepada kedua pengawalnya, memikirkan hukuman apa yang cukup kejam untuk dilimpahkan atas kebodohan mereka. Porsche melarikan diri, dan bukan hanya melarikan diri.
Demi Tuhan! Porsche sekarang ada di tangan Shadow!
Arm datang, menyerahkan setumpuk berkas lagi, mengalihkan perhatian Kinn, "Sepertinya dugaan Anda benar Tuan Kinn, profil Dokter Ken sangat mirip dengan profil Shadow. Dia lulusan jenius dari kedokteran, kehidupannya sangat misterius, dan menurut desas desus, ibunya meninggal karena bunuh diri. Dia baru masuk mendaftar ke rumah sakit ini dua bulan yang lalu, dan ketika kami melakukan pengecekan terhadap masa lalunya, semuanya kosong, tidak ada satupun data tentangnya, seolah semuanya dihapus."
"Cari sampai dapat." Kinn menggertakkan giginya, "Apapun itu, alamat, nomor mobilnya, apapun untuk bisa mengarahkan kita kepadanya. Kita harus menemukan Porsche, sebelum terlambat." Kinn memejamkan mata, sejenak merasakan sesak di dadanya.
Porsche harus selamat, meskipun sekarang hal itu diragukan, karena Porsche berada di tangan Shadow yang sangat kejam. Kinn akan menempuh segala cara untuk mendapatkan Porsche kembali, selamat, dan hidup-hidup.
~~
"Porsche, kita sudah sampai." Dokter Ken mengguncang bahu Porsche lembut.
Porsche membuka matanya dan menemukan mobil mereka diparkir di sebuah villa tua berwarna putih yang sangat indah dihujani cahaya lampu yang remang-remang. Dokter Ken turun terlebih dahulu, lalu membuka pintu penumpang dan membantu Porsche turun. Mereka berjalan bersisian memasuki teras rumah, ketika Dokter Ken membuka kunci pintu rumah itu, Porsche mengernyit dan bertanya,
"Ini rumah Dokter Ken?"
Lelaki itu tersenyum lagi dan menggeleng, "Bukan, ini properti milik sahabatku yang dititipkan kepadaku, sekarang dia sedang di luar negeri. Kupikir tempat ini adalah tempat yang paling aman untukmu sekarang ini... Kau bisa bersembunyi di sini sementara, karena aku tahu Tuan Kinn pasti sedang sangat marah sekarang dan pasti dia akan menggunakan segala cara untuk mencarimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐥𝐞𝐞𝐩 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐃𝐞𝐯𝐢𝐥 || 𝐊𝐢𝐧𝐧𝐩𝐨𝐫𝐬𝐜𝐡𝐞 [𝐄𝐍𝐃]
Fanfiction𝐒𝐥𝐞𝐞𝐩 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐃𝐞𝐯𝐢𝐥 Tittle : Sleep With Devil Genre : Angsat || Mafia || Psycho Pair : Kin [Seme] x Porsche [Uke] Warning!! BL [Boys Love] Fanfiction Start : 10 Mei 2022 End : 15 Januari 2023 "Kau adalah kelemahanku." -Kinn Annakin Said...