𝐁𝐚𝐛 𝟏𝟕

5.8K 377 39
                                    

𝐒𝐥𝐞𝐞𝐩 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐃𝐞𝐯𝐢𝐥

~~

Kondisi Porsche membaik seiring berjalannya hari, bahkan pagi ini dia sudah diperbolehkan menyusui Prapai untuk pertama kalinya. Porsche menerima bayi itu di pelukan lengannya dengan takjub. Bayinya, putranya, yang selama ini tumbuh di perutnya dan dikandung olehnya. Sekarang ada di dunia nyata, dengan rambut tebal cokelatnya dan mata cokelat milik ayahnya, yang sekarang sedang penuh air mata. Ya, Prapai sedang menangis keras-keras sekarang.

"Dia lapar." suster itu terkekeh geli dan membantu Porsche setengah duduk, Porsche membuka baju pasiennya dan mendekatkan nipple-nya, Secara otomatis Prapai langsung mencari dan melahap nipple itu. Lalu menghisapnya dengan begitu rakus. Porsche takjub merasakan bahwa putranya berbagi makanan dengan dirinya, bahwa tubuhnya lah yang memberikan makanan untuk putranya.

"Dia sepertinya sangat lapar." suara itu berasal dari ambang pintu dan Porsche menoleh. Mendapati Kinn berdiri di sana. Hari ini jam sembilan pagi, dan Kinn sepertinya belum pernah pulang dari rumah sakit, lelaki itu tampak lelah.

Kinn berjalan mendekat dan duduk di tepi ranjang, matanya tak lepas dari putranya yang menyusu. Putranya sedang menyusu di tubuh istrinya. Sungguh pemandangan yang luar biasa indahnya.

"Kau tampak lelah." Porsche menatap Kinn lembut.

Lelaki itu mengalihkan pandangan dari putranya ke mata Porsche, menatap Porsche dengan mata beningnya yang berwarna cokelat.

"Aku belum pulang, Arm membawakanku baju ganti dan aku mandi serta bercukur di sini, di lantai atas aku punya kamar sendiri."

Porsche baru sadar bahwa ini rumah sakit yang sama tempatnya dirawat setelah kecelakaan dan kemudian diculik oleh psikopat kejam itu. Ini adalah rumah sakit milik Kinn.

"Yah ini rumah sakit yang sama." Kinn tersenyum meminta maaf, "Tetapi kali ini tidak ada lagi penjagaan di depan, aku sibuk mengurusmu sampai aku tidak sempat mencari musuh."

Porsche tersenyum mendengarnya. Tepat ketika Prapai melepaskan putingnya dan tertidur lelap dengan pipi montoknya masih menempel di dada Porsche. Diperbaikinya posisi tidur Prapai sehingga nyaman, dan Kinn mengikuti semua itu dengan pandangannya.

"Kau mungkin bisa pulang dan beristirahat Kinn."

Kinn mengangkat bahu, "Aku akan pulang untuk beberapa urusan, mungkin beberapa jam, lalu aku akan kembali." dengan canggung Kinn berdiri, sejenak hanya menatap lama, lalu mengangguk dan melangkah pergi.

Seorang suster masuk dan berpapasan dengan Kinn di pintu, dia bertugas mengambil Prapai dan membawanya ke kamar bayi.

"Sungguh Anda istri yang beruntung memiliki suami sebaik itu." suster itu tersenyum menatap punggung Kinn yang hilang di balik pintu. "Dan seorang Kinn Annakin pula, Anda sungguh beruntung dicintai seperti itu"

Porsche mengernyit, menyerahkan Prapai untuk digendong sang suster dengan hati-hati. Beruntung? Apakah maksud suster itu dia beruntung karena memiliki suami seperti Kinn?

"Oh Anda tidak tahu ya?" suster itu meletakkan Prapai dengan lembut di kereta kaca khusus bayi yang dibawanya.

"Tuan Kinn sangat setia menunggui ketika Anda tak sadarkan diri hampir 2 hari lamanya. Dia selalu ada di sini tidak pernah meninggalkan Anda. Kondisi Anda saat itu masih belum stabil, kadang Anda tersadar dan meracau. Lalu tak sadarkan diri lagi, kadang kondisi Anda sangat drop sehingga kami harus menangani Anda secara intensif dan Tuan Kinn menuntut untuk ada di sini, setiap detiknya mendampingi Anda. Ketika kondisi Anda stabil, dia ada di sebelah ranjang Anda, mengajak Anda berbicara dan menggenggam tangan Anda. Sepertinya semua penantiannya tidak sia-sia karena akhirnya Anda bangun dan membaik." suster itu tersenyum memuji, "Sungguh suatu anugerah yang tak terkira, bisa memiliki suami sebaik itu."

🎉 Kamu telah selesai membaca 𝐒𝐥𝐞𝐞𝐩 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐃𝐞𝐯𝐢𝐥 || 𝐊𝐢𝐧𝐧𝐩𝐨𝐫𝐬𝐜𝐡𝐞 [𝐄𝐍𝐃] 🎉
𝐒𝐥𝐞𝐞𝐩 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐃𝐞𝐯𝐢𝐥 || 𝐊𝐢𝐧𝐧𝐩𝐨𝐫𝐬𝐜𝐡𝐞 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang