"Sʟᴇᴇᴘ ᴡɪᴛʜ ᴛʜᴇ ᴅᴇᴠɪʟ"
Warning!!
NSFW area, jika masih dibawah umur.
Di harap menskip, dan jangan coba" baca.~~
"Aku masih punya satu syarat lagi." Porsche tanpa sadar melangkah menjauhi Kinn, "Aku ingin tinggal di kamar putih yang dulu... kau.. eh bisa mengunjungiku kalau kau perlu sesuatu..."
"Cukup! Sekarang giliranku memberikan peraturan untuk pernikahan kita!"
Kesabaran Kinn tampaknya sudah habis, lelaki itu meraih pinggang Porsche dan merapatkan tubuhnya, membuat Porsche merasakan tubuh Kinn yang mengeras di bawah sana, "Kau rasakan itu?" Kinn menatap Porsche marah sekaligus bergairah. "Aku berniat untuk menjadikanmu istriku yang sesungguhnya. Bukan kekasih yang ku kunjungi jika aku perlu bercinta." Jemari Kang Kinn menuruni sisi lengan Kim Porsche dengan sensual dan kemudian berhenti di sisi dadanya, meremas lembut.
"Dan jika kita melakukan itu, kita tidak akan tidur di kamar yang terpisah!"
Hening..
"Kenapa? Kau tidak suka dengan syarat dariku?" Kinn terus menahan dada Porsche dengan posesif. Porsche adalah istrinya, sekarang dia harus menerima seluruh dirinya, tidak lagi berusaha menentang sekehendak hatinya.
Pilihannya adalah mereka suami istri atau tidak sama sekali. "Jika kau tidak menyukai ini, lebih baik kita berhenti di sini sekarang juga." sambil berusaha menahan keposesifannya, Kinn memperlembut tuntutannya.
"Malam ini cukup sampai di sini kalau kau tidak siap."
Satu-satunya yang mendesak saat ini adalah tubuhnya yang berhasrat, tetapi Porsche masih mampu mengendalikannya jika Porsche tidak mau melanjutkan. Lelaki ini telah menunjukkan keberanian besar dengan mengemukakan persyaratan di depan Kinn, dan Kinn menghargai itu. Oleh karena itu, ia bersedia memberikan waktu sebanyak yang diinginkan Porsche. Porsche hanya terdiam di sana, menatap Kinn dengan tatapan kosong. Astaga, apa sebenarnya yang ada di dalam kepala mungil itu? Porsche pasti sudah larut dalam persepsi dan pemikirannya sendiri. Apalagi setelah dia mengetahui kisah tentang Davika.
Kinn sendiri tidak bisa menjelaskan perasaannya. Memang pada mulanya, dia menginginkan Porsche karena kemiripannya dengan Davika. Tetapi sekarang, dia merasa Tuhan telah memberikan kesempatan kedua, dalam wujud lelaki yang sangat mirip dengan Davika. Tidak, dia tidak pernah membayangkan Davika. Tidak lagi. Setelah malam-malam kelam yang menghancurkan hati yang dia lalui karena kematian Davika dulu. Davika telah berubah menjadi bayang samar yang kadang hadir dalam bentuk kenangan masa lalu yang indah. Kinn bahkan sudah berhasil untuk tidak memikirkan Davika lagi sejak bertahun-tahun lalu.
Porsche terasa... berbeda... tetapi bagaimana dia menjelaskan hal itu kepada Porsche? Lelaki itu tidak akan percaya bahwa gairah yang meluap-luap ini memang murni untuk dirinya. Kinn menyadari bahwa ia menginginkan pernikahan yang nyata, bersama Porsche. Porsche bagaikan malaikat yang menariknya dari kegelapan. Hatinya yang kelam telah tersentuh secercah cahaya sejak kehadiran Porsche. Dan Kinn tidak akan melepaskannya.
"Baiklah." suara pelan terdengar dari bibir Kim Porsche, terdengar enggan seolah-olah Porsche tidak benar-benar setuju dengan dominasi Kinn dalam hubungan ini. Dan itu membuat Kinn senang, seorang istri yang selalu setuju dengan pendapat suaminya sama sekali tidak menyenangkan. Di dalam kehidupan pernikahan yang nyata, terdapat banyak ketidaksepakatan, sebanyak kasih sayang, tawa, maupun kesetiaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐥𝐞𝐞𝐩 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐃𝐞𝐯𝐢𝐥 || 𝐊𝐢𝐧𝐧𝐩𝐨𝐫𝐬𝐜𝐡𝐞 [𝐄𝐍𝐃]
Fanfiction𝐒𝐥𝐞𝐞𝐩 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐃𝐞𝐯𝐢𝐥 Tittle : Sleep With Devil Genre : Angsat || Mafia || Psycho Pair : Kin [Seme] x Porsche [Uke] Warning!! BL [Boys Love] Fanfiction Start : 10 Mei 2022 End : 15 Januari 2023 "Kau adalah kelemahanku." -Kinn Annakin Said...