Sʟᴇᴇᴘ ᴡɪᴛʜ ᴛʜᴇ ᴅᴇᴠɪʟ
Porsche mundur dengan tidak nyaman, membiarkan Kinn masuk ke rumahnya sama seperti membiarkan iblis menguasai kehidupannya. Tetapi tidak ada pilihan lain. Mereka harus berbicara panjang lebar, dan mereka tidak mungkin berbicara di ambang pintu seperti ini. Porsche memiringkan tubuhnya mempersilahkan Kinn masuk ke dalam rumah. Lelaki itu langsung duduk di sofa cokelat dengan nyaman, kemudian melepaskan kacamata hitamnya dan meletakkan di meja.
"Apa yang kau rencanakan di hari ulang tahunmu?" Kinn mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan.
"Tidak ada." Porsche punya cheese cake strawberry di lemari pendingin. Tapi itu untuk dia makan sendiri nanti malam. Tanpa gangguan Kinn.
Kinn menatap Porsche seolah mengukur-ukur, "Aku bisa mengadakan pesta untukmu."
"Aku tidak butuh pesta darimu!"
"Hmm." Lelaki itu mendesah, lalu ketika menatap Kinn, tatapannya berubah serius, "Kau tahu kan kenapa aku kemari?"
Porsche mengangguk, "Dan sebelum kau katakan maksudmu, aku ingin membuat penawaran baru."
"Penawaran?" Kinn mengangkat alisnya, "Oke jelaskan."
"Aku akan mengembalikan semua uang yang sudah kau berikan pada ayahku."
"Porsche, Porsche.." Kinn terkekeh.
"Utang itu begitu besar hingga kau mungkin hanya bisa menggantinya dengan tubuhmu. Tidak! Aku menolak penawaranmu. Dan kau...." mata Kinn berubah sensual, "Kau akan menjadi istriku sebentar lagi sesuai perjanjian."
~~
"Aku bukan barang yang bisa dibeli seenaknya, dan kenapa kau begitu santai? Ini masalah pernikahan, bukan jual beli perusahaan."
"Aku hanya ingin kau menjadi istriku." Kinn bersedekap, menatap Porsche yang mulai emosi, "Itu sudah kutetapkan sejak awal mula."
"Kenapa?" Porsche tidak bisa menahan suara tajam di lidahnya, "Karena kau ingin menjadikanku boneka pengganti Davika?"
Wajah Kinn mengeras ketika Porsche menyebut nama Davika, bibirnya mengetat, "Jangan menghubung-hubungkan dia dengan ini semua."
"Bagaimana aku bisa tidak menghubungkan?" Porsche sudah menahan diri, tetapi suaranya meninggi.
"Semua ini karena wajah ini, karena wajah yang sama dengan mendiang istrimu! Kau tidak bisa menganggapku sebagai penggantinya Kinn! Kami orang yang berbeda! Dan aku, aku menolak diperlakukan seperti itu!"
"Aku tahu kalian orang yang berbeda." Kinn berdiri di depan Porsche, siap berkonfrontasi.
"Percayalah, aku benar-benar tahu. Karena, gairah semacam ini tidak pernah kurasakan dengan siapapun!"
(Aku ngetik bagian dibawah gasengaja sambil dengerin maria hwasa feelnya uh kkk~)
Lelaki itu meraih Porsche ke pelukannya dan langsung mencium bibirnya. Dengan lembut, tidak memaksa seperti biasa, dan dengan pelan dia menguak bibir Porsche, mencicipinya pelan-pelan kemudian melumatnya lembut. Lidahnya menelusuri seluruh bibir Porsche, dan kemudian bermain-main dengan lidah Porsche, mencecapnya habis-habisan. Ketika akhirnya ciuman itu selesai, mereka sama-sama terengah-engah.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐥𝐞𝐞𝐩 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐃𝐞𝐯𝐢𝐥 || 𝐊𝐢𝐧𝐧𝐩𝐨𝐫𝐬𝐜𝐡𝐞 [𝐄𝐍𝐃]
Fanfiction𝐒𝐥𝐞𝐞𝐩 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐃𝐞𝐯𝐢𝐥 Tittle : Sleep With Devil Genre : Angsat || Mafia || Psycho Pair : Kin [Seme] x Porsche [Uke] Warning!! BL [Boys Love] Fanfiction Start : 10 Mei 2022 End : 15 Januari 2023 "Kau adalah kelemahanku." -Kinn Annakin Said...