𝐁𝐚𝐛 𝟎𝟐

6.4K 523 81
                                    

𝐒𝐥𝐞𝐞𝐩 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐃𝐞𝐯𝐢𝐥

~~

Perjalanan itu terasa menyiksa dan panjang. Tubuh Porsche dilempar begitu saja dengan kasar oleh bodyguard Kinn ke bagasi dan dikunci dari luar. Porsche berusaha menendang, berteriak, meronta, tetapi pada akhirnya dia kelelahan dan kehabisan oksigen. Menyadari bahwa ruang bagasi ini begitu sempit dan pengap dengan asupan oksigen yang makin menipis, Porsche terdiam. Ia berusaha menenangkan jantungnya yang berdebar keras, campur aduk antara rasa takut dan ingin tahu, akan dibawa kemanakah dirinya ?

Lama sekali Porsche menunggu, sampai akhirnya mobil itu melambat. Terdengar suara pintu gerbang yang berat dibuka, lalu mobil itu melaju lagi, melambat, dan kemudian berhenti. Suara pintu mobil dibanting. Dan syukurlah, ada gerakan membuka bagasi. Porsche bersiap melompat dan menyerang siapa saja yang membuka pintu bagasi itu, lalu kabur. Ah ya Tuhan, semoga semudah itu. Pintu bagasi terbuka sedikit dan secercah cahaya masuk melalui celah yang hanya dibuka sempit.

"Porsche."

Itu suara Kinn dan lelaki itu memanggil namanya. Wajah Porsche langsung pucat pasi. Lelaki itu sejak awal sudah mengetahui penyamarannya!

"Aku akan membuka pintu bagasi ini, tapi kau harus berjanji untuk bersikap tenang dan tidak memberontak." ada seberkas senyum di suara Kinn.

Kurang ajar. Lelaki itu pasti dari tadi sudah menertawakan kebodohannya!

"Kau ada di rumahku, dan perlu kau tahu, para pengawalku sangat tidak ramah. Kusarankan kau turun dengan sikap penurut dan tenang, demi dirimu sendiri, karena para pengawalku mungkin akan melukaimu kalau kau bertindak bodoh."

Rumah Kinn. Porsche memejamkan matanya frustrasi. Dari informasi yang dia dapatkan, rumah Kinn yang terletak di atas tanah begitu luas di kawasan elite pinggiran kota. Rumah itu dipagari dengan pagar tinggi di sekelilingnya dan setiap akses masuk dijaga oleh pengawal-pengawal Kinn. Tidak ada seorang pun yang bisa masuk ke area rumah ini tanpa sepengetahuan Kinn. Begitupun, tidak akan ada orang yang bisa keluar dari rumah ini tanpa seizin Kinn.

"Bagaimana Porsche? Apakah kau berjanji untuk bersikap baik, dan aku akan mengeluarkanmu secara manusiawi. Atau kau memilih bertindak bodoh lalu mungkin aku akan mengikatmu dalam karung dan kusekap di gudang," suara Kinn di luar menyadarkan Porsche dari lamunannya.

"Kenapa kau membawaku kemari?" gumam Porsche penuh keberanian.

Terdengar suara Kinn terkekeh di luar sana. "Menurutmu kenapa, Porsche? Apa kau pikir aku semudah itu diracuni di tempat umum? Apa kau pikir aku tidak tahu kalau kau selama ini mengendus-endus mencari kesempatan untuk membalaskan dendammu?" suara Kinn terdengar dekat.

"Kau sudah bermain api," bisiknya. "Sekarang saatnya kau untuk terbakar."

Pintu bagasi itu terbuka tiba-tiba dan Porsche belum siap meronta. Lagipula, percuma meronta. Di belakang Kinn yang berdiri dengan pongahnya, ada beberapa bodyguard dengan tubuh kekar bertampang seperti batu. Dan melihat tampang dan penampilan mereka, Porsche tahu, mereka tidak akan segan-segan melukainya kalau Porsche berbuat sesuatu yang sekiranya akan mencelakakan majikan mereka.

Kinn mundur selangkah, lalu mengulurkan tangannya setengah membungkuk. "Silahkan pangeran kecil, biarkan aku membantumu keluar," gumamnya mengejek.

Porsche menatap tangan itu lalu menggeram marah. Kurang ajar sekali iblis yang satu ini!

Dengan marah, ditepisnya tangan Kinn dan dia berusaha keluar sendiri dari bagasi sempit itu meskipun sedikit kesulitan karena kaki dan tangannya kaku dilipat di ruangan sempit dan menempuh perjalanan entah berapa puluh kilo. Akhirnya Porsche berhasil berdiri keluar dari bagasi, dengan sepenuh harga dirinya. Kinn mengamati Porsche dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan tatapan melecehkan, lalu senyum muncul lagi di sudut bibirnya.

𝐒𝐥𝐞𝐞𝐩 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐃𝐞𝐯𝐢𝐥 || 𝐊𝐢𝐧𝐧𝐩𝐨𝐫𝐬𝐜𝐡𝐞 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang