07

59 5 0
                                    

"Cil, lo tau nama gue gak sih?" tanya gue yang tiba-tiba karena penasaran.

"Tau kok kak, Jeane," jawabnya sambil nyemilin es batu sisa es tehnya.

"Hah?" sorry otak gue gak konek.

"Nama gue Jeane. Kayaknya lo deh kak yang gak tau siapa nama gue, dari tadi cal cil cal cil mulu."

Gue terkekeh ringan sebelum membuka suara, "Jangan-jangan lo dari tadi nahan emosi ke gue ya?" tanya gue iseng doang, tapi penasaran juga kalau-kalau beneran iya.

"Ya pikir aja sendiri," ketusnya kemudian dia menolehkan wajahnya membelakangi gue hanya untuk bergumam, "Untung Kating."

"Kayak lo juga tau aja, siapa nama gue?" tanya gue dengan kepedean tingkat dewa.

"Kak Glenn ini budek ya? Kan tadi gue udah jawab tauuuuu!"

Anjing?

Kayaknya ini bocil beneran nahan emosi dari tadi ya, kedengaran nafsu banget ngatain guenya.

"Kenalan resmi dong. Nama Glenn umur 19 tahun masih single," ujar gue sambil menawarkan untuk bersalaman.

"Yahahaha lagi promosi nih ceritanya?" tanyanya sambil ketawain gue puas banget.

"Ketawanya tunda dulu dong, pegel nih."

"Wkwkwkw oke oke."

Kemudian dia menerima tangan gue yang udah sedikit pegel karena ngambang di udara ada lebih dari dua menit minta salaman, karena nungguin dia yang masih asik ketawa --random banget nih bocil.

"Nama Jeane, umur 18 tahun punya crush," ujarnya memperkenalkan diri dengan tangan kita berdua yang masih bergenggaman.

Damn, gue di tolak banget apa gimana nih ceritanya?

Gue belum juga nunjukin rasa ketertarikan, udah main di tampar aja dengan kata 'punya crush', ini maksudnya dia ngasih garis pembatas antara gue sama dia gitu kan?

Masih teringat jelas di bayangan gue tentang pertama kali lo buat gue speechless, gak bisa berkata-kata.

Gue pikir sejak awal gue tau nama lo dan siapa elo, betapa problematic dan ignorantnya diri lo ketika dapet hukuman dari senior but you don't give a damn at all.

Lo malah acuh dengan santainya pasang earphones di telinga lo, seakan lo gak peduli dengan dunia di sekeliling lo, being the egoist little chick seakan kampus itu punya lo.

Dulu gue sempet pikir cewek modelan kayak lo itu sama dengan cewek attention seeker alias cuma tukang nyari perhatian.

That doesn't work on me, but there you were.

Lo cuma mau jadi diri lo, tanpa mau peduli tentang pendapat orang lain tentang lo.

Lo cuma mau jadi diri lo, yang gak bisa menyembunyikan perasaan hanya untuk berpura-pura.

Lo cuma mau jadi diri lo, yang bisa buat lo merasa bahagia tanpa merugikan orang lain.

Gue seringkali liat lo berubah jadi manis dan lucu dengan mata almond lo yang bisa ikutan senyum ketika lo menertawakan lawakan absurdnya Jey ataupun sekedar lihat tingkah randomnya Jey.

Satu hal yang gue tahu, ketika lo lagi bareng Jey, lo benar-benar jadi orang yang super ekspresif. Dan saat itu juga lo terlihat begitu sangat menyenangkan untuk dilihat, mungkin gue udah kecanduan lo.

Seakan kena hipnotis, seramai apapun sekeliling gue, mata gue selalu tertuju ke lo ketika lo seperti itu.

Sekarang gue jadi paham, kenapa si Jey bisa sesayang banget itu sama lo. Karena emang lo secandu itu, Aaleyah Jeane Danuarta.

HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang