"BROKEN HEART-2"
"benar Tuan hang byok, dan hari ini kita kembali duduk disini . saya yakin para tamu yang lain sangat bahagia karena rapst direksi ini diadakan pada musim semi. Cuaca yang penuh dengan cinta bagi sebagian warga korea tapi entah mengapa anakku bercerita bahwa seminggu yang lalu ia bertemu dengan Tuan Kim seokjin bersama pemuda tampan dibangkok thailand, apakah musim semi korea tidak membuat anda bahagia tuan kim seokjin?"
"DEG!" jantung seokjin terasa berhenti berdetak ketika ia merasakan tangan namjoon yang meremas paha kanannya dengan begitu kuat membuatnya serasa ingin menangis.
"hahaha.. maaf sebelumnya tapi izinkan saya menjawab, benar tuan sung jin, tuan seokjin memang berada dibangkok minggu kemarin tapi beliau tidak pergi sendiri. Saya dan beberapa teman lain juga berada dibangkok untuk merayakan pesta ulang tahun teman kami, dan pria muda yang anda maksud pasti bodyguard yang tuan namjoon sewa selama tuan seokjin dibangkok untuk menjaganya. Bukan begitu tuan namjoon?"
Namjoon masih meremas paha seokjin tersenyum menanggapi kebohongan yang hoseok ceritakan "benar tuan sung jin, pemuda itu adalah bodyguard yang kusewa karena aku tidak bisa mendampingi suamiku pada saat itu",
"tapi putriku mengatakan pria itu merangkul pinggang tuan seokjin" ucapan pria tua itu membuat seisi ruangan mulai saling berbisik,
"tuan sung jin..saya tidak mengerti mengapa anda sangat mempermasalahkan bodyguard yang sedang menjaga tuannya, dan saya ingin tahu apakah anda juga mempermasalahkan putri anda yang baru berusia 20 tshun berciuman dengan lelaki seusia anda ditepi pantai?"
Hoseok menyeringai, dia tahu bahwa ucapannya akan membuat pria tua bangka yang mencoba mempermalukan tuannya terdiam.
_____
"joonie..aku bisa jelas-"
"diam!" dengan tatapan bengis, tangan yang mencengkeram pergelangan tangan seokjin namjoon menggertak seokjin membuat seokjin meringis kesakitan dan ketakutan.
"seokjin penthouse" arah namjoon pada supir,
"joon..ke..kenapa ke penthouseku?" namun pertanyaan seokjin hanya dibiarkan sepi.
"tekan nomor pin mu!" dengan tangan yang bergetar hebat seokjin menekan nomor pin pintu penthouse miliknya, saat mereka sudah berada didalam namjoon mengganti nomor pin tersebut.
Setelah selesai dengan urusan pintu namjoon dengan sekuat tenaga menyeret seokjin menuju kamar.
"namjoon...ak..aku minta ma-"
"PLAK!" Namjoon menampar seokjin hingga tubuh seokjin terlempar ke tempat tidur.
"buka bajumu" arah namjoon dengan tatapan dingin namun seokjin yang masih terkejut dengan tamparan yang baru ia dapatkan hanya berdiam diri,
"BUKA BAJU MU KIM SEOKJIN!" seokjin yang ketakutan hanya meringkuk dan menutup kedua telinganya membuat namjoon semakin marah,
"siapa dirimu berani mempermalukanku! Aku memilihmu daripada istriku! Tapi hanya karena kesalahfahaman kau mendiamkanku dan hanya menganggapku seperti atm berjalan untukmu! Kau tidak tau terimakasih!"
"kau membunuh putriku!" teriak seokjin setelah sekian lama diam,
"sudah kukatakan itu semua kecelakaan, dan jika kau tidak gegabah cemburu buta padaku kita tidak akan bertengkar! Sudah ku jelaskan malam itu aku menceraikan istriku demi dirimu seokjin!"
"aku tidak perduli, kau membunuh putriku! Kau tidak menginginkan putri kita kau pembunuh! ARRGGHHH!"
Seokjin berlari kearah kaki namjoon untuk bersimpuh,namun namjoon menendang seokjin dan kembali mencambuk punggung seokjin menggunakan ikat pinggangnya,
"aku bukan pembunuh! Aku tidak akan pernah membunuh putriku sendiri! Aku mencintaimu seokjin tapi hatimu terlalu keras! Dan jika bukan karena diriku perusahaan ayahmu sudah hancur karena hutang dan kau akan menjadi gelandangan tapi kau tidak pernah tau diuntung!"
"ARRGHG! AMPUN..AMPUN NAMJOON, AK..AKU TIDAK AKAN PERGI DENGAN LELAKI LAIN..AKU MOHON HENTIKAN SAKIT!"
Namjoon melepaskan ikat pinggang dari genggamannya lalu segera memeluk tubuh seokjin yang sudah meringkuk kesakitan,
"sorry.. baby, sorry..." bisik namjoon ditelinga seokjin yang sudah tidak sadarkan diri.
_____
Bercermin didinding lift yang tengah mengantarkannya ke penthouse milik seokjin, jungkook tidak berhenti bersiul menyenandungkan lagu romantis yang akan ia nyanyikan Saat nanti menemani seokjin tidur,
"woahh..aku sangat gugup!" ucap jungkook pada dirinya sendiri seraya sedikit merapihkan buket mawar merah yang ada ditangan kirinya.
Kening jungkook mulai berekrut Ketika untuk ketiga kalinya pintu penthouse tidak terbuka meskipun ia sudah memasukkan kode pin dengan benar, tak ingin menunggu lama jungkook akhirnya memutuskan untuk menekan tombol bel.
Mendengar pergerakan dari dalam rumah jungkook segera bersiap dengan mengeluarkan kotak liontin hadiah untuk seokjin.
"jin ke-?" jungkook mengurungkan kalimatnya saat seseorang yang berdiri didepan pintu bukanlah seokjin melainkan suami seokjin yaitu namjoon dengan tubuh basah seperti baru selesai mandi dan handuk putih yang menutupi area bawah tubuhnya.
"jika aku tidak salah kau gigolo yang biasa suamiku sewa dalam beberapa bulan terakhir ini, benar?"
Bukannya menjawab pertanyaan namjoon, jungkook hanya diam mematung..
"hah! Okay dengar anak ingusan aku tidak tau apa maksudmu kerumah suamiku dengan bunga dan liontin murahan yang ada ditanganmu, apa kau berpikir suamiku akan meninggalkanku hanya untuk gigolo murahan sepertimu? Aku dan suamiku sepakat untuk memperbaiki hubungan kami jadi aku peringatkan padamu.. jauhi suamiku dan buang angan-angan mu untuk bersanding dengan suamiku. Oh dan satu lagi.. kau membeli liontin murahan itu menggunakan uang suamiku yang secara tidak langsung adalah uangku, bukankah itu memalukan? Lupakan seokjin dan jangan pernah muncul didepannya lagi!"
Selesai mengungkapkan semua perkataan yang menyakiti hati jungkook, namjoon menutup pintu dan Kembali kekamar dimana seokjin sudah tertidur pulas dengan bekas air mata dipipinya.
_____
Sementara itu dengan Langkah gontai daan mata merah karena menahan tangis jungkook meremas bunga mawar yang ada ditanganya kemudian dibuangnya bunga tersebut ke tempat sampah.
Kata-kata namjoon yang membekas dihati dan pikiran jungkook membuatnya tidak tahan lagi dan akhirnya menangis ditepi sungai han,
"bodoh! Kau bodoh jungkook! bagaimana mungkin seokjin memilihmu yang bukan siapa-siapa, kau bodoh jungkook!!" teriak jungkook menumpahkan kekesalannya dikeheningan malam.
Setelah 1 jam berada di tepi sungai jungkook yang mulai tenang mengambil ponsel yang berada disaku celananya dihubunginya satu nomor yang sudah beberapa tahun ini ia lupakan,
"kook?" sapa suara diseberang,
"hyung..aku ingin pulang" jungkook memasukkan ponselnya Kembali ke saku celananya, matanya menatap tajam aliran sungai yang Nampak cantik dimalam hari karena pancaran sinar bulan..
"seokjin! akan aku buktikan bahwa aku akan menjadi THE REAL MAN!!!!" jerit jungkook seakan mencoba berbicara dengan bulan.
author:cerita sesungguhnya akan dimulai pada chapter selanjutnya..
![](https://img.wattpad.com/cover/305005387-288-k587854.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE REAL MAN
FanfictionMemberikan kepuasaan adalah kewajiban yang harus jungkook penuhi namun saat hatinya menginginkan lebih dari sebuah ikatan pekerjaan jungkook harus merasakan patah hati saat cintanya bertepuk sebelah tangan dengan alasan dirinya belum menjadi seorang...