"KEMBALI"
Seokjin tidur dengan sangat lelap dipelukan jungkook layaknya seorang bayi yang baru dilahirkan, senyuman tak lekang dari wajah jungkook saat ia berhasil mengungkapkan perasaannya kepada seokjin meskipun harus tertunda hingga 6 tahun lamanya.
Melihat kearah seokjinn dan putrinya baby, jungkook merasa seakan dirinya menemukan semangat hidupnya yang telah lama hilang. Tak ingin membuang waktu terlalu lama lagi jungkook memutuskan untuk menghubungi orang tuanya dan menceritakan tentang dirinya yang sudah memiliki seorang anak.
Lama berpikir langkah apa yang harus ia ambil akhirnya mata jungkook menyerah dan membiarkan matanya terpejam karena rasa kantuk yang mulai tak tertahankan. Namun baru saja dunia mimpi menyambut jungkook dering nada telepon miliknya menghantarkannya kembali pada dunia realita,
"halo hyung?" dengan suara parau jungkook menjawab panggilan telepon dari yoongi,
"jungkook..dengarkan aku baik-baik, jangan terkejut dan panik.. saat ini ada 2 orang misterius yang sedang mengawasi kamar seokjin, pihak rumah sakit melapor padaku bahwa ada 2 orang lelaki yang menanyakan keberadaan pasien warga negara korea dirumah sakit ini, dan aku yakin orang tersebut sedang mengincar seokjin dan baby"
"siapa 2 bajingan itu hyung? Lalu apa yang harus kita lakukan? Aku tidak akan membiarkan keluarga kecilku terluka!"
"tenangkan dirimu dan jangan sampai seokjin maupun baby tau hal ini sekarang. Aku dan dokter akan membuat data palsu yang menyatakan bahwa seokjin telah keluar dari rumah sakit untuk mengelabui mereka. Saat mereka pergi kita harus memindahkan seokjin kekamar lain untuk memasang alat pendengar dan setelah proses pemasangan selesai kita harus keluar dari negara ini secara diam-diam. Jangan panik aku dan richard sudah mengarahkan beberapa bodyguard dengan berpakaian suster dan dokter yang akan berjaga didepan ruanganmu"
"tunggu, kenapa harus richard?! Hyung dia itu-"
"singkirkan kecemburuanmu itu jungkook! Saat ini bukan waktunya untuk cemburu, richard adalah prajurit angkatan darat disini, dia memiliki banyak koneksi kita membutuhkan bantuannya"
"huft! Fine. Emmm..hyung, thank you so much, sorry karena aku selalu merepotkanmu" suara jungkook yang sedikit terisak membuat yoongi ikut terenyuh namun sebagai hyung sebisa mungkin ia harus menunjukkan sikap kedewasaan kepada adiknya dengan menahan air mata yang kini menggenang dipelupuk matanya.
"apa yang kau katakan, kau tidak pernah merepotkanku. Tidurlah.. usahakan untuk tidak terlalu berisik aku takut mereka mencurigai keberadaanmu."
"aku mengerti hyung, thanks!" dengan begitu mereka memutuskan panggilan telepon, sebelum bersiap untuk kembali tidur jungkook menatap seokjin dan baby kemudian memberikan kedua manusia yang paling ia cintai itu kecupan sayang dimasing-masing pipi mereka.
____
Seokjin yang pada awalnya merasa terkejut karena telah berpindah kamar tanpa sepengetahuan dirinya mulai mengerti tentang keadaan yang sebenarnya setelah yoongi menjelaskan bahwa seseorang sedang mengincar dirinya dan baby.
Jika saat ini dirinya sendiri seokjin pasti akan terkena serangan panik akan tetapi dengan adanya keberadaan jungkook dan sahabat baiknya seokjin merasa bahwa dirinya akan aman jika berada didekat jungkook.
"jin..dokter akan memasang alat pendengar ditelingamu, jangan panik. Mungkin akan ada rasa tidak nyaman saat proses pemasangan.."
Baby yang berada dipangkuan seokjin begitu teruja saat mengetahui bahwa appa nya akan bisa mendengar.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE REAL MAN
FanfictionMemberikan kepuasaan adalah kewajiban yang harus jungkook penuhi namun saat hatinya menginginkan lebih dari sebuah ikatan pekerjaan jungkook harus merasakan patah hati saat cintanya bertepuk sebelah tangan dengan alasan dirinya belum menjadi seorang...