CHAPTER 13

2.3K 200 24
                                        


"THAT NIGHT"


Sesaat setelah yoongi menerjamahkan nama yang seokjin sebutkan hoseok meluru kearah seokjin lalu bersujud dikaki seokjin sembari menangis tersedu-sedu.

"ampuni aku tuan seokjin..ampuni aku, semua ini adalah kesalahanku. Ampuni aku.. jika saja aku tidak membawa jimin kerumahmu semua ini pasti tidak akan terjadi" hoseok tetap bersimpuh dikaki seokjin meskipun seokjin dan yoongi meminta hoseok untuk bangkit dan berhenti menangis.

"hoseok..seokjin mengatakan untuk tidak menyalahkan dirimu, seokjin bilang berhenti menangis dia ingin bicara" mendengar hal tersebut dari yoongi, meskipun masih terisak namun kini hoseok sudah berdiri dan menatap seokjin dengan wajah penuh rasa bersalah.

"jangan salahkan dirimu, semua yang terjadi pasti sudah takdir. Jika ada orang yang harus disalahkan maka orang itu adalah aku. Jika saja aku tidak jatuh cinta pada namjoon semua ini tidak akan terjadi"

Hoseok menggelengkan kan kepalanya tidak setuju dengan apa yang seokjin katakan,

"yoongi..tolong katakan pada tuan seokjin.." pinta hoseok pada yoongi,

"tenangkan dirimu dan katakanlah apa yang ingin kau katakan aku akan menerjemahkannya pada seokjin" yoongi membelai lembut bahu kekasihnya.

"maafkan aku tuan seokjin, jika saja pada saat itu aku tahu bahwa jimin memiliki niat yang buruk padamu maka aku tidak akan pernah memperkenalkannya padamu. Aku berpikir bahwa jimin adalah anak manis yang hidup dalam kesulitan, aku yang mengetahui bahwa ayahmu adalah orang dermawan memperkenalkan beliau pada jimin..berharap agar ayahmu memberikan perkerjaan pada jimin agar tidak putus sekolah dan memiliki masa depan yang baik. Tap..tapi..lihat sekarang karena kebodohanku, aku memperkenalkan monster pada mu tuan seokjin" seiring menerjemahkan ucapan hoseok baik yoongi maupun jungkook yang mendengarkannya ikut terkejut dan semakin penasaran pada sosok jimin yang telah melukai seokjin.

"hoseok..jadi kau mengenal jimin? Kau mengenal orang yang telah melukai seokjin?!" nada marah terdengar jelas dari ucapan jungkook,

"ibuku adalah asisten rumah tangga dirumah tuan seokjin, namun karena penyakit pembengkakan hati yang ibuku derita akhirnya ibuku masuk rumah sakit dan akulah yang menggantikan ibuku untuk mengurus tuan seokjin. Saat kami duduk dibangku sekolah SMA, aku mengenalkan jimin yang tidak lain adalah teman saat aku masih dikampung, jimin lahir dari keluarga tidak mampu dan ayah yang temperamen.

Suatu hari jimin datang kerumah tuan seokjin dan mencariku untuk meminta pekerjaan, pada saat itulah aku memperkenalkan nya pada Mr.Kim (ayah seokjin) dan memohon agar jimin diberikan pekerjaan. Tahun berganti aku masih setia dengan pekerjaanku yaitu merawat tuan seokjin tapi tidak dengan jimin, selesai kuliah ia pergi untuk mencari pekerjaan dan entah mengapa jimin yang kembali setelah 2 tahun menghilang melamar pekerjaan diperusahaan yang namjoon kelola.

Jimin berubah, dia bukan lagi jimin yang kami kenal.. sikapnya arogan dan seperti tidak mengenalku apalagi tuan seokjin yang jelas-jelas sudah menolongnya, lalu..hal yang paling membuatku murka adalah saat aku dan tuan seokjin menangkap basah jimin yang sedang bercumbu dengan namjoon. Hubungan tuan seokjin dan namjoon yang memang sudah retak menjadi semakin retak. Dan mulai pada hari itu kami tidak lagi bertegur sapa dengan jimin sementara tuan seokjin dan namjoon saling berselingkuh satu sama lain hingga akhirnya tuan seokjin menjadi member VIP gigolo suatu club dimana tuan seokjin akhirnya bertemu denganmu jungkook".

Yoongi yang tidak mengetahui apapun yang adiknya lalukan diluar rumah hanya menatap bingung wajah jungkook yang terlihat sangat tegang.

"kook.." panggil yoongi saat melihat adiknya seperti sedang memikirkan hal yang sangat serius.

THE REAL MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang