"a Dad"
Jungkook berjalan hilir mudik didepan ruang operasi, sesekali ia melihat jam tangan untuk memastikan sudah berapa lama seokjin berada didalam ruang operasi.
Sesungguhnya tubuh dan kakinya lelah karena sudah 3 hari ini ia kurang istirahat, namun jungkook tidak mau mengeluh karena hal ituakan sangat tidak sebanding dengan rasa lelah dan sakit yang dirasakan oleh seokjin selama bertahun-tahun.
Melihat kehidupan seokjin yang berbeda 360 derajat juga menjadi satu tanda tanya besar bagi jungkook, karena selama beberapa bulan hidup bersama seokjin.. jungkook tau bahwa seokjin memiliki jumlah kekayaan yang tidak sedikit meskipun ia bukanlah pemilik saham terbesar di perusahaan real estate milik ayahnya yang kemudian dikuasai oleh kim namjoon.
Melihat kehidupan kim namjoon yang tenang seperti tidak mengetahui kesulitan yang dialami oleh seokjin menambah alasan kecurigaan jungkook pada namjoon. Akan tetapi jungkook berpikir untuk tidak memprioritaskan masalah tersebut dan memilih untuk fokus pada kesehatan seokjin.
"Mr.jeon..Mr.Jeon!"
Jungkook sedikit terkejut saat seseorang memegang bahunya,
"saya mohon maaf Mr.joen tapi anda tidak mendengar saat saya memanggila anda" seorang dokter menyampaikan rasa bersalahnya setelah membuat jungkook terkejut,
"tidak perlu dipikirkan, operasinya sudah selesai? Apa berjalan dengan lancar, bagaimana kondisi seokjin?"
"terimakasih Mr.jeon dan ya operasi sudah selesai, tuan seokjin dalam kondisi stabil. Tuan seokjin akan siuman besok pagi, namun untuk penyembuhan kaki tuan seokjin akan memakan waktu kurang lebih 6 bulan"
"terimakasih, saya mengerti kapan seokjin boleh keluar dari rumah sakit?"
"2 minggu dari sekarang, dan jangan lupa untuk datang saat jadwal terapi kaki tuan seokjin. Kami permisi"
Selesai menjelaskan kondisi seokjin, beberapa dokter dan perawat mendorong keluar ranjang rumah sakit dimana seokjin tertidur lemah dengan raut khawatir tidak hilang dari wajah kurusnya.
____
"kenapa appa tidur? Apa dia kesakitan? Tolong angkat badanku tuan, aku ingin memeluk appa.." baby merengek sembari merentangkan tangannya agar jungkook mengangkat tubuhnya keatas ranjang dimana appanya kini tengah tertidur. Setelah pergi bermain dengan taehyung, baby baru kembali saat jam makan malam telah selesai.
"baby..appa sedang istirahat, jangan ganggu apa dulu okay?" ucap jungkook menolak permintaan baby yang disambut dengan gelengan kepala,
"tuan..anda tidak mengerti, tolong angkat badan ku sekarang sebelum appa bangun. Jika aku tidak memeluk appa saat tidur maka appa akan berteriak histeris saat ia bangun dan tidak melihatku disampingnya. Jadi aku mohon biarkan aku tidur disamping appa"
"baby..apa maksudmu appamu akan histeris?"
"aku dan appa tidak pernah berpisah, suatu malam aku pergi kedapur untuk mengambil minum tapi appa terbangun dan tidak melihatku disampingnya appa langsung berlari keluar rumah menangis dan histeris. Appa mengatakan bahwa seseorang telah mengambilku, appa sangat takut kehilanganku" baby menjelaskan kondisi appanya dengan nada riang namun tidak bagi jungkook yang mengerti ketakutan seokjin dan semakin menambah kecurigaannya bahwa seseorang telah dengan sengaja merusak dan menganggu kehidupan seokjin.
"okay aku akan mengangkat mu baby, tapi ingat jangan memegang lutut ataupun pergelangan tangan appamu yang sebelah kiri, mengerti?"
"aku mengerti tuan, dan terimakasih atas semua pertolongan mu. Jika aku besar dan sudah bekerja aku akan memberikan semua uangku padamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE REAL MAN
Hayran KurguMemberikan kepuasaan adalah kewajiban yang harus jungkook penuhi namun saat hatinya menginginkan lebih dari sebuah ikatan pekerjaan jungkook harus merasakan patah hati saat cintanya bertepuk sebelah tangan dengan alasan dirinya belum menjadi seorang...