Capt 1

345 160 147
                                    

"Darimu aku belajar bahwa setulus apa pun aku, tidak akan menjamin bahwa kamu akan menghargai aku"




Seperti tidak merasakan hawa dingin di sekitarnya, gadis cantik dengan keadaan yang sangat buruk itu tetap berjalan di tengah derasnya hujan malam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti tidak merasakan hawa dingin di sekitarnya, gadis cantik dengan keadaan yang sangat buruk itu tetap berjalan di tengah derasnya hujan malam ini.

Menghiraukan air hujan yang dengan lancangnya jatuh dan membasahi seragam yang masih ia kenakan dari pagi tadi. Tubuh yang bergetar dan mata yang sembab menandakan bahwa gadis itu sedang tidak baik baik saja.

"Mengapa jadi seperti ini? mengapa harus aku?" gumam gadis cantik itu sambil melihat disekitar nya yang sangat sepi.
Hanya ada kesunyian, kesepian, dan kesedihan yang menyelimutinya di malam ini.

Ia menghembuskan nafas berat, dunia serasa tidak adil kepadanya.

Gadis yang diketahui bernama Luna itu menghentikan langkah kaki nya tepat setelah ia berada di jembatan besar.
Entah kemana semua orang pada malam ini sehingga hanya beberapa kendaraan yang berlalu lalang.

Luna melihat sekilas jam tangan yang menempel erat di pergelangan tangan kanan nya dan menunjukkan bahwa hari telah larut.

"Pantas saja sepi" ucap Luna dalam hati

Luna memandang lurus, ia masih betah menikmati hujan yang membasahi penuh dirinya.

Pikiran nya kacau, tak tahu apa yang harus ia lakukan. Bulir bening masih setia keluar dari mata indah milik Luna. Bagaimana tidak, hari ini luna merasakan hal yang paling ia takutkan selama ini.

Memberikan kepercayaan penuh kepada seseorang yang sangat ia cintai juga sangat ia takutkan akan kehilangan. Akan tetapi, badai datang menghancurkan semuanya.

Luna di khianati oleh orang yang paling Luna cintai.

Pagi tadi Luna tengah berjalan di lorong sekolah menuju kelas nya setelah kembali dari kamar mandi.

Kondisi lorong saat ini sepi karena masih jam pelajaran dan tanpa sengaja Luna dengan samar mendengarkan suara dari seseorang yang tidak asing baginya.

Sepertinya, orang di sana tengah berdebat dengan wanita.

Penasaran dengan hal itu, Luna mendekat ke arah sumber suara.

Dibalik tembok, Luna dapat melihat dua orang di depan sana yang tengah berdebat. Entah apa yang mereka perdebatkan tapi satu hal yang Luna tau bahwa dua orang di sana tidak lain iyalah Shaka yang notabenenya sebagai kekasih Luna dan juga Farah teman dekat Luna.

Luna masih penasaran dengan mereka berdua sehingga Luna memutuskan untuk menemui mereka. Belum dua langkah gadis tersebut berjalan ia langsung berhenti dan mematung ditempat.

"Apa ini? dari mana rasa nyeri yang saat ini aku rasakan?" gumam Luna

Masih dengan posisi mematung, dua insan penghianat di depan sana sadar akan kehadiran Luna. Luna sadar akan pandangan terkejut yang ia lihat dari orang sialan itu.

Bulir bening dengan kurang ajar nya lolos dari mata indah milik Luna. Dan dengan langkah berat dan rasa nyeri yang ia rasakan, Luna berbalik berlari meninggalkan dua penghianat itu.

Hati mana yang tak sakit melihat orang yang paling dipercaya, dicintai, dan dihargai dengan beraninya mencium bahkan melumat bibir wanita lain bahkan dengan teman kita sendiri.

Tapi lebih sakit nya, Farah tidak menolak ciuman itu justru dia terlihat menikmatinya.

"Mengapa sesakit ini... ku mohon bertahanlah sebentar" ucap Luna yang kini berada di depan kelasnya.

Namun saat hendak menarik gagang pintu kelas hal yang tidak terduga pun terjadi.

BRAKKK

Semuanya hitam, dimana aku? apa yang terjadi...

"LUNA PINGSAN!!"

TO BE CONTINUE


haii.. sebelumnya aku ucapin terimakasih sudah membaca BUTA ARAH.

kalau udah baca jangan lupa ninggalin jejak kalian ya biar aku lebih semangat bikin ceritanya. tolong ninggalin comment kalian juga like dan vote karena ini berharga banget buat aku..

kalian bisa kirim kritik dan saran kalian ke akun @hireaders {akun telegram}

i love u guys..

BUTA ARAH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang