"Setidaknya aku tidak pernah berkata bahwa aku menyesal telah dilahirkan dari rahim seorang wanita yang sangat membenciku"
Setelah membujuk Luna untuk menceritakan semua yang terjadi akhirnya Luna menceritakan semuanya pada Dea. Dan setelah mengetahuinya gadis tersebut sangat geram dengan Farah dan juga Shaka.
"Aku mau ke toilet dulu" pamit Luna pada Dea dan gadis itu pun mengangguk mempersilahkan.
Ketika Luna sudah menghilang dari pandangan Dea, ia pun mengambil ponsel dari saku rok nya dan menekan beberapa huruf di keyboard ponsel miliknya dengan lincah.
Setelahnya Luna kembali dari toilet dan kembali duduk di samping Dea "Chatan sama siapa?"
"Ini Abang aku. Udah selesai dari toilet?" Bohong Dea lalu menyimpan ponselnya kembali.
"Nggak jadi, toiletnya penuh"
Setelah pelajaran terakhir selesai, sesuai janji saat ini Dea sudah berada di atas rooftop untuk menunggu Farah. Tidak menunggu lama orang yang ditunggu akhirnya datang juga.
"Mau ngomong apa Dea?" Ucap Farah tersenyum. Dea yang mendengar itu langsung berbalik dan mendapati Farah yang tengah tersenyum ke arahnya. Dea yang melihat itu lantas tersenyum mengejek.
"Lo ga usah sok baik di depan gue! Lo ga bisa bodohin gue dengan muka sok baik Lo!" Ucap Dea.
Senyum manis yang diperlihatkan oleh Farah kini berubah menjadi senyuman licik. Gadis satu ini sangat baik dengan kemampuan acting nya, siapapun pasti akan tertipu oleh wajah sok baiknya.
"Haha gue akuin Lo itu pinter nggak kayak Luna yang mudah banget gue bodohin" Ucap Farah tertawa sambil bertepuk tangan
Dea pun maju mendekat ke arah Farah dan kini wajah mereka hanya berjarak beberapa senti saja "Sebelumnya gue udah peringatin, tapi lo ga dengerin gue jadi tunggu aja tanggal mainnya!! Kalo Lo masih gangguin Luna itu artinya Lo berurusan sama gue, ingat baik baik!!"
Setelah mengatakan itu Dea pun berlalu meninggalkan Farah.
"Lo kenapa belain Luna terus? Harus nya Lo dukung gue kaya dulu! Dulu kita temen Dea, tapi semuanya hancur gara gara Luna!!" mendengar pernyataan dari Farah membuat Dea menghentikan langkahnya kemudian berbalik menatap Farah yang cukup jauh di depannya.
"Bukan Luna yang hancurin pertemanan kita, tapi Lo sendiri!!" setelahnya Dea berbalik dan pergi meninggalkan Farah yang terbakar akan amarah nya.
"Gue janji gue bakalan buat hidup Lo ga tenang Luna!!!" ucap Farah lalu menendang kursi yang tepat berada di sebelahnya.
--oO0Oo--
"Makasih ya bang, ini uang nya" ucap Luna memberikan uang kepada tukang ojek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUTA ARAH [END]
Teen FictionTerima kasih telah menunjukan arah. Bertemu denganmu merupakan hal terindah di dalam hidupku. Terima kasih telah menerima gadis yang latar hidupnya sangat berantakan. Bersamamu, aku menemukan kebahagiaan yang selama ini aku dambakan. Ketika kau ber...