"Manusia paling jahat adalah ia yang menginginkan dua orang sekaligus tanpa ingin melepaskan salah satunya"
--oO0Oo--
"LUNA PINGSANN!!" teriak salah seorang siswa kelas sebelah saat keluar dari kelasnya
KRINNKK KRINNKK~
Keadaan yang tadinya sunyi mendadak menjadi ramai akibat bunyi bel yang menandakan waktu istirahat.
Murid satu persatu keluar dari kelas dan terkejut melihat kondisi Luna yang tergeletak lemas di lantai. Namun salah seorang siswi langsung duduk lalu mengangkat kepala Luna dan menjadikan pahanya sebagai bantalan bagi gadis itu.
"Jangan cuman liatin aja, bawa ke ruang UKS sekarang! Baron ini tolongin gw angkat Luna!" itu Dea, teman sebangku Luna.
"I iyaa ini gue angkat"
Dengan cepat Baron berlutut dan hendak mengangkat tubuh Luna namun seseorang datang dan berlutut juga tepat di depan Baron.
"Biar gue aja yang bawa Luna ke UKS!!" rupanya itu Shaka, penyebab Luna berakhir pingsan saat ini.
Shaka mengangkat Luna dengan gaya bridal style dan berjalan ke ruangan UKS. Dea juga mengikuti Shaka dari belakang, tentu saja.
Dea dan Luna menjadi teman sebangku dari mereka masuk SMA. Tapi walaupun sudah 2 tahun bersama, mereka tidak terlalu dekat. Mengapa? karena Luna yang terlalu membatasi dirinya.
Di sekolah Luna di claim sebagai siswa yang sangat suka menyendiri. Tapi Luna mempunyai satu teman yang paling Luna percaya tidak lain dan tidak salah ialah Farah.
Menjadi seorang teman akrab semenjak SMP membuat Luna yakin bahwa Farah adalah malaikat yang dikirimkan Tuhan padanya untuk mengisi kekosongan di dalam hidupnya.
Saling berbagi keluh kesah bersama dan senantiasa belajar bersama, namun siapa sangka kini penyebab sakit hati terbesar Luna tidak lain adalah orang yang ia anggap sebagai malaikat hidupnya sendiri.
Kini Luna masih terbaring lemas di atas brangker UKS. Shaka dengan setia duduk di samping Luna yang belum bangun dari tidurnya.
Setia? pantaskah Shaka di sebut dengan pria setia? kurasa tidak dulu.
Sepuluh menit yang lalu Dea kembali ke kelas karena bel kembali berbunyi yang menandakan pelajaran akan dimulai kembali.
Perlahan - lahan mata indah milik Luna terbuka dan Shaka sadar akan itu. Luna melihat sekitarnya dan mendapati Shaka berada di sampingnya.
Bisa Luna lihat wajah khawatir milik Shaka. Luna memandangi wajah Shaka lama. Di kondisinya yang masih pusing, Luna mencoba mengingat apa yang telah terjadi.
Shaka menggenggam erat tangan Luna.
"Gimana perasaan kamu Lun? udah enakan belum? mau aku ambilin air minum?"
Melihat tingkah laku dari Shaka membuat gadis itu yakin bahwa apa yang ia ingat hanyalah mimpi buruk nya saja. Namun jika ini hanya mimpi, mengapa ia berakhir di sini dan terbaring lemah di atas brangker.
"Akaa.. tadi Luna mimpi buruk kaa.. ngaco banget mimpinya. Aku mimpi liat kamu ciuman sama Farah haha ngaco banget kan Kaa." suara Luna parau.
Mendengar perkataan dari gadis di depannya membuat Shaka memandangi Luna dengan rasa bersalah.
Dengan respon Shaka yang diam, mengundang air bening Luna dan lolos dari mata indah milik Luna juga mengalir di pipi putih miliknya.
"Aku cuman mimpi kan Kaa?" tanya Luna memastikan
"Luna, maafin aku.."
Bagai disambar ribuan petir, hati Luna serasa di remas kuat. Luna membuang nafasnya berat.
Sungguh ini terasa sangat menyesakkan. Ini semua bukanlah mimpi. Ini nyata, Shaka telah berkhianat!
Luna melepaskan tangan nya dari genggaman Shaka lalu memalingkan pandangannya ke arah lain. Ini terlalu menyakitkan, Luna sudah tidak tahan lagi. Air mata Luna mengalir lebih deras dari sebelumnya.
"Kenapa harus Farah Kaa? kenapa harus teman aku sendiri..!! kalau itu wanita lain aku ga bakalan sesakit ini hikssss.. lo jahat Kaa!!!" sudah, Luna terlalu lelah akan semua ini. Suara isakan Luna kini telah memenuhi seluruh ruangan UKS.
"Maaf Lun.. Mungkin sekarang kamu lagi pengen sendiri. Aku bakalan biarin kamu nenangin diri kamu dulu." Shaka beranjak dari posisinya dan keluar dari ruang UKS. Luna tidak merubah posisi awalnya.
Setelah pintu tertutup, Luna menangis meratapi dirinya. Ingin sekali iya menceritakan keadaannya namun menceritakan ke siapa? sekarang Luna benar benar sendiri. Dulu disaat seperti ini Luna akan menceritakan semua nya kepada Farah namun sekarang...ke siapa?
Luna ingin penjelasan dari Shaka. Tapi apa? hanya ada kata "maaf, maaf dan maaf" yang Shaka katakan. Luna tidak terima, Luna tidak ikhlas.
TO BE CONTINUE
Terima kasih sudah membaca BUTA ARAH semoga kalian suka ya. jika kalian suka kalian bisa ninggalin jejak kalian di sini dengan cara comment, like, juga vote ya. itu juga sebagai hadiah buat aku biar semngat nerusin cerita ini.
kalian bisa kirim kritik dan saran kalian ke akun @hireaders {akun telegram}
i love u, guys.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUTA ARAH [END]
Teen FictionTerima kasih telah menunjukan arah. Bertemu denganmu merupakan hal terindah di dalam hidupku. Terima kasih telah menerima gadis yang latar hidupnya sangat berantakan. Bersamamu, aku menemukan kebahagiaan yang selama ini aku dambakan. Ketika kau ber...