"Bahkan aku masih ingat, bagaimana manisnya dirimu saat ingin mendapatkanku"
"Luna Ayara Cyntia"
--oO0Oo--
Luna Ayara Cyntia[17], merupakan nama lengkap dari Luna. Lahir di kota Makassar, 23 Maret 2005. Anak pertama dari pasangan Tuan Ahmad[41] dan Nyonya Sartika[36]. Memiliki 2 saudara kandung yakni Leon[8] dan Lyandra[7]. Luna bersekolah di SMA Fantasia, kelas 11 IPA 1.
Saat ini Luna tengah duduk di bangku kelasnya. Gadis itu terlihat sangat lesu. Dibuktikan dengan wajah nya yang terlihat pucat dan suhu tubuh yang tinggi.
Karena sekarang waktu sudah menunjukkan jam 07.45 WITA, para siswa satu persatu masuk kedalam kelasnya masing-masing dan menunggu pelajaran pertama pada hari ini.
"HUHHH ANJIRTT!! gue kira gue udah telat tadi" tiba-tiba Dea muncul di pintu kelas dan terlihat seperti orang yang kelelahan.
Mungkin ketinggalan Bus lagi? Dea masuk ke dalam kelas dan duduk di kursinya, tepat di samping Luna.
"Ketinggalan Bus lagi ya?" tanya Luna kepada Dea.
"Hehe iya seperti biasanya" jawab Dea sambil tertawa kecil.
"Terus ke sekolah naik apa? Angkot?"
"Gaa, Kali ini gue naik ojek. Gilaakk mas nya ganteng banget!! Ga sempat tadi gue mintain nomer WA nya" Yaa ini lah karakter Dea, si buaya betina. Punya banyak cabang yang bertebaran alias ada dimana-mana.
"Eh kamu masih sakit Lun? Pucat banget muka lo.." Dea baru sadar dengan wajah pucat Luna.
"Enggak ko, aku gapapa" ucap Luna berbohong
"Yakin Lun?? Eh iya kemarin Shaka anterin lo pulang ya? Soalnya pas gue sama Baron ke UKS lo nya udah ga ada"
Mendengar perkataan Dea, Luna hanya menanggapi dengan senyuman kecil. Tidak mungkin ia menceritakan yang sebenarnya kepada Dea.
KRINNKKKK....KRINNKKKK...
Akhirnya bel pertama berbunyi menandakan dimulainya pelajaran pertama pada hari ini. Sekarang Bu Sari selaku guru Fisika telah masuk ke dalam kelas Luna.
"Selamat pagi semuanya!" sapa Bu Sari
"Pagi buuu.." ucap para siswa secara bersamaan.
--oO0Oo--
Setelah bel ketiga berbunyi menandakan jam istirahat, keadaan sekolah kembali ramai oleh para siswa. Tujuan utama para siswa siswi saat ini ialah ke kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong. Tetapi tidak untuk Luna. Kini gadis tersebut berada di taman belakang sekolah.
Saat di kelas tadi, Dea mengajak Luna untuk ke kantin tapi Luna menolaknya dengan halus. Bukan tanpa alasan, Luna tidak punya uang. Tidak mungkin kan Luna ke kantin tanpa uang..
Hingga akhirnya Luna berada di sini. Duduk termenung di bawah pohon yang rindang. Melindungi gadis di bawahnya dari panas matahari yang menyengat di siang ini. Seakan-akan pohon tersebut merasakan kesedihan dari gadis di bawahnya.
Dan untuk yang kesekian kalinya, bulir bening berhasil lolos dari mata indah Luna. Ia merasa kasihan kepada dirinya sendiri yang hidup dalam kesedihan.
Percayalah, titik terendah seseorang itu ketika ia sudah mengasihani dirinya sendiri.
"Kuat Luna!! Kamu pasti bisa lewatin ini semua." ucap Luna menyemangati diri sendiri lalu menghapus jejak air matanya.
Saat Luna tidak sengaja meraba saku roknya, ia merasakan ada sesuatu di dalam sana. Luna yang penasaran langsung mengambil benda tersebut dari dalam saku rok nya dan ternyata benda itu adalah sebuah sapu tangan. Luna baru ingat, sapu tangan ini milik pria yang bersamanya di bus pagi tadi.
"Ck, dia menyuruhku mengembalikan ini jika sudah ku cuci, tapi dia lupa memberi alamatnya padaku. Ku rasa ini akan menjadi milikku" setelahnya, Luna kembali memasukan benda tersebut ke dalam saku roknya dan berniat kembali ke dalam kelas.
"Lunaa!!" saat ketika Luna beranjak dari taman, tiba-tiba ia mendengar seseorang yang memanggil namanya. Ia pun berbalik ke belakang.
"Farah? Shaka?" ucap Luna dalam hati.
Farah dan Shaka menghampiri Luna. Luna memandangi mereka dengan heran. Bagaimana bisa mereka mendatangi Luna sambil bergandengan tangan. Bukankah saat ini Luna masih berstatus sebagai pacar Shaka? atau memang sudah tidak lagi? Entahlah, tapi yang pasti saat ini perasaan Luna terasa campur aduk. Ada rasa marah, sedih, kecewa, dan juga keputus asa-an yang menyelimuti dirinya.
"Dasar penghianat!!!" ucap Luna sambil tersenyum penuh amarah kepada Farah dan Shaka.
TO BE CONTINUE
Terima Kasih sudah membaca BUTA ARAH sampai di part ini. Jika aka penulisan kata atau penempatan tanda baca yang salah, aku minta maaf ya soalnya ini cerita pertama aku dan aku juga belum pintar pintar banget buat cerita.Tolong juga beri dukungan kalian dengan mem- vote, dan comment ya guys.
Kirim KriSar mu di akun ini @hireaders (akun Telegram)
Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUTA ARAH [END]
Teen FictionTerima kasih telah menunjukan arah. Bertemu denganmu merupakan hal terindah di dalam hidupku. Terima kasih telah menerima gadis yang latar hidupnya sangat berantakan. Bersamamu, aku menemukan kebahagiaan yang selama ini aku dambakan. Ketika kau ber...