"Bagaiman bisa aku mempercayai pria lagi, sedangkan pria yang pernah menangis di hadapanku telah berkhianat lalu pergi"
Langit atau laut, mana yang lebih kalian sukai? Langit yang tenang atau hamparan air laut yang tenang? Itu pilihan yang sulit bukan? Namun jika bertanya kepada Luna maka pasti ia akan memilih keduanya.
Sedari kecil gadis bernama Luna sangat mengagumi ketenangan langit dan hamparan air laut. Saat gadis tersebut memandangi langit dan laut, ia berfikir bahwa ada ketenangan di atas sana dan di seberang sana.
Ketika merasa lelah dengan hidupnya, pasti gadis itu akan menuju ke jembatan dimana ia bisa memandangi langit juga laut yang ada di bawah nya.
Saat ini tiga bersaudara itu tengah berjalan di tengah sepinya malam ini. Sesuai perintah sang ibu yang meminta mereka meninggalkan rumah, akhirnya mereka bertiga mengindahkan kemauan sang ibu.
"Kak mama ko jahat sama kita?" ucap Leon
"Kakak juga nggak tau dek" jawab Luna seadanya
"Kita bakalan tidur di mana?" tanya Lyandra yang berjalan di sebelah kiri Luna.
"Kakak juga nggak tau" jawab gadis itu menggeleng.
"Kenapa nggak ke rumah Bunda aja kak?" tanya Leon, benar juga kenapa mereka tidak pergi ke Bu Santi.
"Kakak malu dek, bunda udah banyak bantuin kita" jawab Luna, ah ternyata itu alasan mereka tidak ke rumah Bu Santi.
"Kak, Lyandra cape" keluh Lyandra menghentikan langkahnya. Luna pun ikut berhenti dan mencari tempat untuk mereka beristirahat sejenak.
"Dek itu di depan sana ada tempat duduk, kita ke sana dulu ya" ucap Luna saat melihat kursi taman di depan sana.
Akhirnya mereka bertiga duduk di kursi tersebut. Luna terdiam memikirkan akan kemana mereka pada malam ini, bagaimana jika ada orang mabuk atau hal bahaya lainnya mendatangi mereka.
Tanpa sadar air mata turun dan membasahi pipi perih milik gadis tersebut.
"Kak Luna kenapa nangis?" tanya Leon melihat sang kakak yang menangis dan segera memeluknya begitupun dengan Lyandra
KAMU SEDANG MEMBACA
BUTA ARAH [END]
Teen FictionTerima kasih telah menunjukan arah. Bertemu denganmu merupakan hal terindah di dalam hidupku. Terima kasih telah menerima gadis yang latar hidupnya sangat berantakan. Bersamamu, aku menemukan kebahagiaan yang selama ini aku dambakan. Ketika kau ber...