Chapter 12 : Reality

550 8 0
                                    

Anna PoV

"morninggg honey"

Aku mengerjap beberapa kali. Suara itu semakin jelas di telingaku. Suara Niall.

Aku membuka mata dan melihatnya tengah duduk di ujung ranjang "moring nialler" balasku lalu duduk di dekatnya

"sepertinya hari ini kita akan dirumah saja, it's okay?" niall berbisik padaku. Membuat getaran hebat di seluruh badanku

Aku mengangguk "no problem," balasku singkat lalu tersenyum

beberapa detik kemudian Maura mengetuk pintu, "bisa bantu aku menyiapkan sarapan pagi ini An?" tanyanya lembut. Maura tak jauh beda dengan Niall. Sama-sama membuat hatiku tenang

"okay!" Aku berjalanan kearah pintu dan meninggalkan Niall di kamarku.

Niall PoV

Mom membawa Anna untuk menyiapkan sarapan bersama, sedangkan aku masih duduk di ranjang Anna sejak tadi. Memperhatikan jendela kamar yang langsung menghadap ke kota,

Mataku melirik selembar kertas dari dalam tas tangan Anna. Dan aku dengan sengaja membuka dan membacanya,

Jantungku terasa copot dari sangkarnya. Paru-paruku terasa penuh, Oksigen seakan hilang tiba-tiba, dan jemariku bergetar hebat.

Gagal ginjal?

Sejak kapan?

"Niall, ayo turun kebawah makanannya sudah siap" aku mendengar Anna berlari kearah kamar ini dan mendekatiku.

Ntah apa yang harus kulakukan sekarang...Apa aku harus menangis?

Bibirku kaku. Seperti ada beribu-ribu benang mengikatnya, pandangan ku kabur.

Anna mendekat "kenapa niall?" tanyanya cemas lalu menyentuh jemari-jemariku

Aku mengambil nafas dalam dan tidak tau ingin berucap apa "sejak kapan hal itu terjadi An...?" lirihku dengan suara bergetar.

Anna menatapku binggung dia mengernyit "what?"

Aku memegang pundaknya "Anna.."

"iya niall?" dia terlihat semakin binggung

"sejak kapan kau menyembunyikan penyakit itu?" suaraku parau air mata jatuh dari kelopak mataku

Anna memalingkan mukanya dan mendorongku menjauh "Kenapa kau buka itu?!" teriaknya lalu mengambil kertas tadi dan mengoyakkan nya menjadi bagian-bagian kecil

"kau tidak seharusnya membuka itu, Horan!" bentaknya lagi. Tubuhku menegang,

"Aku tidak suka jika kau membaca privasi ku!" Dia kembali berteriak

Aku menatapnya nanar "tapi seharusnya kau-"

"Keluar sekarang!" bentaknya lagi, Aku melihat dia menyembunyikan air matanya

"Keluar Niall!"

"Anna dengar aku, aku tidak bermak-"

Dia kembali memotong ucapanku "Niall aku mohon keluar..." suaranya melunak. badan nya jatuh di tepi ranjang, air mata Anna berjatuhan dan ia terisak.

Sakit jika melihat orang yang kau cintai sedang menangis menderita seperti ini..

Aku mendekat padanya dan menarik pinggangnya "Anna,sudah jangan menangis lagi" aku mengelus puncak kepalanya "maafkan aku," mohonku, aku atau aku bersalah padanya

"aku tidak ingin siapa pun tau tentang ini.." isakknya lagi,

"kenapa?kau tidak seharusnya melakukan itu An.." bisikku ditelinganya. Ia masih menangis dalam pelukanku

"tidak akan ada yang peduli,Niall" balasnya frustasi

Catching Feelings (Niall Horan Fan Fiction)Where stories live. Discover now