Chapter 9 : going to Mullingar?

626 13 0
                                    

aku dan niall pun sampai di hotel, dia.mengendongku sampai ke pintu kamar hotelku. it's kinda crazy hahaha.

"the pay, miss?" ucap niall sambil mengulurkan tangannya membuatku ingin tertawa

"what you want?" tanyaku sambil menahan tawa, niall berpikir untuk beberapa menit

"one kiss on my cheeks;)" pintanya, aku tersenyum lalu mencium pipi kirinya sekilas

"mm, okay thanks miss! goodnight!" balasnya mencium pipi kananku. oh lord i can't breathe

"o-okay niall! bye see ya later" pamitku dan masuk kedalam kamar, niall pun berlalu melewati lorong kamar hotel.

i think i'm in love with him. just him. just Niall Horan.

Morning in Dublin.

seorang pelayan hotel masuk kedalam room hotelku untuk membawakan breakfast. Grilled cheese sandwich and white milk, look yummy .

Setelah meletakkan semua makanan itu waiter tersebut pun keluar

aku memandangi jam yang tertempel di dinding kamar hotel. 11 AM, ini namanya makan siang. aku memang telat bangun pagi ini uhh

dengan bersemangat aku meneguk setengah dari white milk yang tergeletak disampingku.

*knockknock*

who's that?

aku membuka pintu dan melihat siapa yang datang...whoa niall!

"hei" sapanya sambil tersenyum

"hello niall, come in" ajakku sambil menarik tangannya.

Niall duduk di pinggir kasur, sedangkan aku mengambilkan minuman kaleng yang ada di kulkas disamping tv

"thanks" ucapnya setelah aku memberikan satu minuman kaleng

" You just breakfast? It's already at 11 am," niall membuka mulut ketika aku meneguk white milk ku lagi.

aku terkekeh sebentar "yeaah, i just woke up" balasku disilingi tawa

"you have plan today?" tanya niall, aku menggeleng pelan

"mm, want to go with me?" tawar niall, aku melirik kearah nya

"yeah, why not? wait for a minute okay? i change my clothes first" balasku lalu mengambil hoodie berwarna ungu muda dan jeans panjang dari atas meja yang ada di samping tempat tidur lalu berlari ke kamar mandi

1 menit kemudian aku keluar dari dalam sana, lalu mengambil sneakers kemudian memakai di kedua kaki ku

"ready?" tanya niall. aku mengganguk dan lalu ia menggandeng tanganku keluar dari room hotel.

Sampai di luar hotel angin masih bertiup kencang, ntahlah aku berharap ini akan hujan seperti kemarin atau tidak.

kami berjalan di pinggir jalan, lagi-lagi rambutku tertiup angin. dan niall masih setia memegang tanganku

"where we go?" tanyaku pada niall yang terlihat sangat menikmati perjalanan

"uhm, whaterver you want" balas niall tanpa menatapku, aku memutar kedua bola mataku

"kan kau yang mengajakku niall," protes ku lalu memukul pundaknya pelan

"ahaha, okay..kita jalan-jalan disekitar sini saja dulu" ucapnya. aku mengangguk lalu terus berjalan bergandengan dengannya

"ingin bicara sesuatu?" niall membuka mulut, aku menatapnya untuk beberapa detik kemudian memalingkan mataku kearah orang-orang yang sedang berjalan kaki

"kapan kau akan balik ke London?" tanyaku tanpa menatapnya, aku mendengar niall menghembuskan nafasnya

"13 hari lagi, dan aku akan pergi ke Mullingar sebelum kembali" balasnya

"mmm," aku bergumam

"kau..kau kapan balik ke London?" tanyanya balik, aku memilih menggeleng

"hari apa kau akan ke Mullingar?" tanyaku pelan sambil terus berjalan berdampingan dengannya

"ibu ku bilang aku harus cepat kesana,"

"kenapa begitu?" tanya mengernyitkan alis mata

"yeaah maybe she's miss me" balas Niall di tengah tawanya yang lucu

"mm," aku bergumam lagi

"jika kau ingin ikut," niall berdehem lalu merapikan jacket yang ia pakai "kita akan pergi berdua kesana" ajaknya

aku membulatkan mata "huh? kau bercanda?" tanyaku tidak yakin

"tidak, aku serius" ucap niall meyakinkan "bagaimana? kau mau?" tawarnya lagi "kalau tidak mau tak-apa, aku tidak akan memaksa" balasnya tersenyum memamerkan kawat gigi yang menempel di gigi nya itu

"ngg," aku bergumam ragu, "okay, itu bukan ide buruk" ucapku mengacungkan jempol

tiba-tiba niall menarikku dalam pelukannya, tadinya aku hanya melongo untuk beberapa detik

namun kemudian aku membalas pelukannya "thanks An!" ucap niall sambil mempererat pelukannya

"untuk apa?" tanyaku binggung

"ya setidaknya aku tidak sendiri ke Mullingar nanti" ucap niall, aku mendengus keras sambil melepas pelukan kami

"hanya karna itu?" tanyalku sambil memutar bola mataku

niall terkekeh, lalu mengacak-acak rambutku "jangan marah honey" ucap niall sambil meraih tanganku lagi.

continued:) 6 vote for next! hahaha:Dx ILYSM!! .xx

Catching Feelings (Niall Horan Fan Fiction)Where stories live. Discover now