Chapter 7 : Rainy

565 8 0
                                    

Anna PoV

tanganku ditarik oleh niall. dia membawa aku keluar dari cafe itu. sesampai diluar cafe aku mulai berjalan mengikuti langkahnya. berjalan santai di pinggir jalan.

angin terus menerpa rambut dan wajahku. angin yang menyejukkan

"kau masih ingat waktu aku menumpahkan coffe di bajumu?" niall memulai pembicaraan. dia berjalan tepat di sampingku.

aku mengangguk keras membuat niall tertawa "maaf sekali lagi" ucapnya. aku tersenyum tanpa menatapnya

"sudahlah jangan diingat lagi" balasku sambil mengibaskan tanganku ke udara

"kau tinggal di london bukan?" tanya niall

"yaa..kau juga?" tanyaku balik dan sama sekali tidak menatap matanya itu

"iya, kau tinggal di london bersama siapa?" tanyanya lagi. aku memasukkan kedua tanganku di saku jacket yang kupakai. anginnya mulai terasa dingin dikulit

"sendiri, dad dan mom ku tidak di London" balasku. niall terlihat binggung. jangankan niall, aku saja binggung kenapa keluargaku bisa utuh dengan kondisi seperti ini

"yaaaaaaaa...mom ku bekerja di Paris dan dad di Rusia hahaha poor me" ucapku. niall menepuk punggungku pelan

"haha poor you" ucapnya. aku tersenyum kecut sambil terus menunduk

angin bertiup kencang. geremis. butir-butir hujan di selingi angin yang cukup kencang terus turun, orang-orang banyak yang memakai payungnya dan tidak banyak juga yang berlari.

"kita harus mencari taksi sekarang!" ucap niall menarik tanganku. aku mengeyahkan tangannya. niall menatapku binggung

"kau takut hujan?" tanyaku polos. niall makin terlihat binggung

"sudahlah lanjut saja jalan!" ucapku dengan lantang padanya. hujan lebat sepertinya akan turun dengan hebatnya

"kau jangan gila" teriaknya. aku tertawa

"tidak niall! aku tidak sepenuhnya gila, hahaha! nikmati hujannya!" aku meneriakki nya balik. niall berlari kearahku sambil menutup kepalaku dengan kedua tangannya

"kita harus kembali" omelnya lagi. aku menggeleng keras

"kau saja!" balasku. dia ikut menggeleng "kalau kau tidak mau, kau harus ikut aku!" balasku sambil menikmati hujan yang mulai menguyur badanku. 

aku mulai tertawa menikmati hujan. air nya yang dingin menjadi idolaku sejak lama

"An, kita pulang ya?" bujuk niall lagi. berjalan cepat disampingku. dia terlihat kedinginan

"ayolah niall, nanti ya.." bujukku sambil terus berjalan menikmati air yang terus membasahi badan kami berdua.

aku memutuskan mengandeng tangannya. aku memegang tangan niall erat. tangannya dingin sekali, sama sepertiku.

"nanti kau juga akan merasakan nikmat nya hujan niall" ucapku sambil memegang tangannya lebih erat lagi

"yeaah.." balasnya singkat "hotelnya juga tidak jauh lagikan?" tanyaku. sedikit berteriak, hujannya sangat deras susah untuk mengobrol satu sama lain

CONTINUED:D

Catching Feelings (Niall Horan Fan Fiction)Where stories live. Discover now