Gheandra [END]

part 26

HAI...

SEBELUM MEMBACA DIUSAHAKAN FOLLOW DULU AGAR KALIAN MENDAPATKAN NOTIFIKASI JIKA ADA UPDATE-AN TERBARU!!

JANGAN LUPA MEMBERIKAN VOTE DAN COMMENT SETELAH MEMBACA 🙏

SETIAP PART DARI CERITA INI MEMPUNYAI WORDS YANG BERBEDA JADI HATI-HATI AGAR TIDAK BOSAN DALAM MEMBACA‼️

⚠️️CERITA INI MENGANDUNG UNSUR KATA-KATA KASAR YANG TIDAK PATUT UNTUK DITIRU!! JADI USAHAKAN AGAR BIJAK DALAM MEMBACA!! ⚠️

SEKIAN TERIMAKASIH..

______________________________________________________________________________________

❀ GHEANDRA ❀

hanya tentang persahabatan atau perasaan dan
antara kita atau garis persahabatan yang menyatukan

______________________________________________________________________________________

"

Apa gue harus seneng? Tapi disisi lain gue juga sedih" -Ghea

______________________________________________________________________________________

Happy reading

.

.

.

Keesokkan harinya masih dirumah sakit Ghea yang sendirian didalam ruangan hanya ditemani bunyi jarum jam dinding yang terus bergerak.

Sebenarnya kondisinya sudah baik-baik saja bahkan selang infus pun telah dilepas namun dokter menyarankan untuk Ghea beristirahat semalam dirumah sakit untuk memastikan dengan benar bahwa keadaannya akan baik-baik saja.

Kemarin malam kedua orang tua Ghea beserta abangnya sudah kerumah sakit untuk menjenguknya, saat Irene dan Ziko mendengar jika anak perempuan mereka itu tenggelam tentu saja shok berat apalagi Irene.

Dan mereka mengatakan jika keesokan harinya mereka akan kembali kerumah sakit untuk menjaga Ghea, namun pagi tadi hanya ada Irene dan Ziko sedangkan Kevin tak datang karna ada jadwal pagi dikampusnya.

Padahal Ghea sangat merindukan kakak laki-lakinya itu, walau kemarin malam ia sudah melihat Kevin tapi tetap saja ia merindukan sikap menyebalkan dari laki-laki itu.

Dari tadi ia hanya memainkan jarinya karna ia pun tak tau harus apa, dengan berbaring diranjang dan kepala yang bersandar pada kepala ranjang hanya itu saja yang dapat ia lakukan.

Sedangkan teman temannya sedang bersekolah, walau kejadian kebakaran kemarin menghanguskan seisi perpustakaan dan kolam renang, untungnya jarak antara tempat kebakaran itu cukup jauh dari kelas dan tidak ada yang memakan korban.

Hanya saja mungkin untuk memperbaiki kedua bangunan besar itu cukup membuat dompet terkuras, tapi biarlah itu jadi urusan ayah Vea dan kepala sekolah.

Ghea menghela nafas karna bosan. "Apa gue keluar aja ya?" ia berfikir sebentar dan kemudian dengan perlahan turun dari ranjang dengan bertompang pada nakas putih disamping ranjang.