"Ma," panggil Alika pelan saat kami telah menikmati kenyamanan satu sama lain dalam pelukan yang sudah lama tak pernah kuberikan atau tak pernah diminta Alika karena telah tumbuh menjadi remaja tanggung.
"Iya," jawabku.
"Aku beneran boleh gak sekolah?" Alika mencoba mengkonfirmasi kembali.
"He'eh," jawabku sambil merem.
"Kenapa?"
"Bukannya kamu tadi yang minta gak sekolah?"
"Maksud Alika kok Mama ngasih izin? Biasanya kan gak boleh bolos,"
Aku membuka mata mencoba mencari jawaban yang bisa diterima oleh Alika.
***
Hai pembaca Mengubah Takdir, terima kasih sudah membaca.Sekarang Mengubah Takdir mau pindahan ke platform lain tentunya dengan judul, cerita dan penulisan yang sudah diperbaharui.
Aku akan bagikan sedikit di sini. Kalau mau baca lengkap langsung aja mampir ya ke Dream/Innovel judul terbarunya "Takdir Baru Istri Bodoh".
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengubah Takdir
General FictionPasca kecelakaan tragis sebuah fakta perselingkuahan suami dan sekretarisku terungkap. Lebih mengenaskannya lagi dalam kondiri lumpuh dan bisu keduanya kembali mengakhiri hidupku. Namun, aku mendapatkan keajaiban di luar nalar, bukannya mati aku jus...