Hari ini, aku sungguh berusaha keras untuk membawa diriku menjadi lebih baik. Aku harus bisa lebih berani dan aktif untuk bekerja. Aku tidak ingin hanya sekedar menyibukkan diri karena seorang pria. Aku ingin benar-benar bekerja dan membawa diriku 100% meskipun pekerjaan ini sangat menguras banyak waktuku, termasuk waktu tidurku. Sejak malam kemarin, aku mantapkan rencana, besok aku ingin mengesankan atasanku. Aku harus melakukan sesuatu yang berbeda dan membawa perbedaan yang besar, dalam artian yang baik. Aku bawa lampu tumblr, karena tempatku dihimpit toko yang ramai, aku menyiasati darinya agar tokoku juga tidak kalah menarik.
Tidak lupa aku mengajak rekan, bahkan saudaraku untuk membeli produk. Aku harus membuktikan bahwa aku layak untuk dipekerjakan hingga akhir. Hampir setengah perjalanan hariku, kamu mengirimkan pesan. Dan begitu senang kita membahas sesuatu yang kecil tapi bermakna, katamu, dulu sekali kamu mengatakan kamu menyukai Auntie Anne's, kebetulan boothku dekat dengan kedai itu, aku mengirimkanmu foto kedai tersebut, dan responmu begitu baik, kamu juga menyarankanku mencoba rasa kayu manis. Menggemaskan sekali. Karena itu yang sudah kucoba kemarin. Tapi aku mencoba untuk tetap fokus bekerja, karena saudaraku datang untuk membeli barang, dan obrolanku terhenti sementara. Setelah berakhir penjualan tadi, aku kembali mengecek pesanmu. Dan sontak aku merasa kecil karena hal kecil yang menurutku besar.
Katamu, besok kamu akan menghadiri pernikahan kawanmu, dan harus menginap di hotel, dengan beberapa persiapan seperti memotong rambut dan hal-hal lainnya. Tunggu dulu, jangan menyepelekan perasaanku. Iya, aku paham, untuk hal itu, aku seharusnya senang untukmu, itu yang kulakukan. Aku menjawab pesanmu mengatakan aku sangat ingin melihat foto-fotomu setelah itu. Tapi aku tidak bisa berbohong bahwa aku merasa aku bukan apa-apa dibandingkanmu. Saat ini, aku masih bersikap aku baik-baik saja, tapi banyak sekali temanku yang mengetahui bahwa aku sangat merasa kecil dan kini aku merasa berhubungan denganmu bagaikan sebuah mimpi di siang bolong.
Aku ingat dulu, temanku di wisuda, dan kami membantu acaranya dari nol, kita tidak memesan apapun, karena uang kita terbatas. Dan untuk acara yang cukup ramai, kita menginap saja di rumahnya. Karena itu masih hanya perayaan wisuda, biar mereka menabung untuk pernikahannya. Dan aku sangat senang menjadi bagian darinya, meskipun semua tidak berakhir sempurna, tapi setidaknya, aku bisa menunjukkan usahaku untuk merayakannya bersama temanku meskipun itu sederhana, dan sesederhana itu.
Dan kamu di sana, seperti pangeran berkuda putih yang diundang oleh konglomerat, dan bersiap-siap untuk merayakan hari besar dengan tampilan yang semakin menawan dan semakin gagah. Aku merasa kecil karena aku merasa seperti rakyat kecil yang mendambakan pangeran. Seperti dongeng Cinderella.
Entah bagaimana perasaanmu saat kamu membaca pesanku. Kamu pasti merasa buruk dan bingung harus berkata apa untuk menenangkan pikiranku. Kata temanku, lagi-lagi ini hanya karena aku overthinking. Besar kemungkinan itu betul. Tapi, apa besar pula kemungkinan aku terlalu berangan-angan tentangmu? Aku tahu kisah kita masih panjang, tapi apakah kisah cintaku berakhir seperti Cinderella? Apakah akan ada sesuatu yang berperan seperti ibu peri atau sepatu kaca yang akan mengubah hidupku seutuhnya? Atau aku harus secepatnya menampar diriku agar segera bangun dari mimpi ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Letters to My Lover
RomanceINDONESIAN Ini adalah kumpulan surat-surat yang sangat ingin kuberikan padamu saat aku siap untuk membagikan semua perasaanku, tumpahan pikiranku tentang hidup dan dunia ini. Aku hanya ingin membuka diriku lebih lebar untukmu, kekasihku yang akan me...