Butuh waktu untukku kembali menulis. Aku melakukan beberapa perubahan agar dapat dibaca dengan lebih baik untukmu. Ya, aku juga menghapus sisi-sisi kekanakanku. Dan beberapa emosi yang sebenarnya adalah ketulusan dari hatiku. Selain itu, akupun banyak merefleksikan diri dan menenangkan diri. Pikiranku begitu kacau meskipun aku sudah berusaha untuk menyibukkan diri. Ternyata mengalihkan pikiranku dengan hal lain tetap tidak mengubah kenyataan aku adalah overthinker. Dan itu adalah hal buruk. Untukku terutama. Maka dari itu, aku mengontrol hal itu agar tidak terbaca dalam tulisan yang bisa kau baca ini.
Tapi di saat aku berusaha untuk mengontrol dan lain sebagainya, pastilah ada beberapa hal yang selalu tidak terduga dan membuatku kesulitan untuk melakukan itu semua. Namun memberikanku ilham untuk menulis, lucunya, hal ini seharusnya aku pertanyakan sejak awal. Aku mengakui hal ini pun tidak ku pertanyakan sejak awal kepadamu, mungkin karena kamu begitu transparan, meskipun kamu tidak begitu harfiah, tapi aku selalu paham maksudmu.
Tak perlu lagi aku bertele-tele. Apa kamu sebenarnya mencintaiku? Maksudku, seperti cinta orang-orang yang sungguhan saling mencintai? Mengingat kita yang belum bertemu, meskipun kita mengenal masing-masing cukup lama dan cukup dekat.
Aku membahas ini karena tentu saja ini harus diperhatikan dan diperjelas. Siapa yang mau menghabiskan waktunya untuk bersama dengan seseorang yang tidak mencintainya? Kita sama-sama tahu bahwa kita memiliki perasaan dan berpikiran hal yang cukup tradisional. Kita bukanlah orang-orang jaman sekarang yang berbeda atau apapun itu yang tidak bisa kucerna dengan baik. Kita sama-sama sejak awal mengetahui hubungan yang kita inginkan.
Tapi apakah perasaanmu padaku sama nyatanya seperti perasaanku padamu?
Hari ini aku sangat merasa tidak dicintai, ingin sekali aku menyebutkan semuanya di sini, tapi aku menahannya. Intinya, aku merasa tidak satupun orang memrioritaskanku. Aku ingin dicintai seperti mereka yang selalu diprioritaskan. Mungkin aku tidak bersyukur, aku masih makan lahap, dan aku menggunakan baju yang berbeda, rumahku pun luas untuk hanya 3 orang di dalamnya. Meskipun aku tidak sekaya itu, minimal itu standar kebahagiaan orang lain. Tapi, aku pun ingin seperti orang lain yang hanya dicintai sepenuhnya oleh yang satu, atau bahkan lebih. Kadang ada masa dimana orang-orangku menghabiskan waktu denganku hanya karena kita satu frekuensi dalam menghibur diri, kadang aku melihat beberapa kali mereka terlihat muak denganku.
Seseorang yang paling aku harapkan untuk mencintaiku sepenuh jiwanya, kami berdua kesulitan untuk mengekspresikan perasaan kami. Aku menyayanginya, bahkan aku sebenarnya sedang berpikir untuk mengajaknya liburan keluar, hanya kami berdua. Tapi hari ini, diam-diam dia pergi untuk membeli hal yang sebenarnya aku inginkan, namun dia berniat berikan untuk orang lain, dia bahkan mengetahui aku menginginkan hal itu, dan menyuruhku membelinya sendiri saja. Hari ini, aku merasa dibuang.
Lalu, aku terpikirkan dirimu. Dengan kesibukanmu akhir-akhir ini, apakah kamu memikirkanku? Apakah kamu merencanakan liburan denganku seperti caraku merencanakan liburan dengan orang yang kusayang? Apakah kamu tidak akan mengulang apa yang dia lakukan padaku? Apakah kamu tidak akan membuatku merasa dibuang?

KAMU SEDANG MEMBACA
Letters to My Lover
RomanceINDONESIAN Ini adalah kumpulan surat-surat yang sangat ingin kuberikan padamu saat aku siap untuk membagikan semua perasaanku, tumpahan pikiranku tentang hidup dan dunia ini. Aku hanya ingin membuka diriku lebih lebar untukmu, kekasihku yang akan me...