Tara mendapat urutan pertama. Gadis itu melompat-lompat riang sambil menggenggam tangan Sydney. Caden, Mal, dan Neil berjalan keluar dari rumah. Dari jendela aku mengangkat beberapa barang sebelum kembali mengangkat lebih banyak barang.
Aku mengernyit, melihat Sara dan Maria yang hanya dapat menganga melihat berbagai macam bingkisan hadiah yang sangat besar memasuki rumah mereka. Sayangnya mereka tidak punya pohon natal besar, hanya pot pohon plastik seukuran paha yang diletakkan di pojok ruang tamu.
Aku berjalan ke arah Sydney sambil mengernyit kecil. "Apa yang kalian bawa ke sini?" Aku bertanya.
Sydney menolehku sambil tersenyum lebar. "Hadiah natal."
Aku menggigit bibir. "Apa kalian benar-benar melihat daftar hadiah yang aku berikan kepada kalian?"
"Ya, Caden menyimpannya."
"Oh."
Mereka bertiga kembali ke dalam ruang tamu, menggesekkan pakaian serta rambut mereka yang bersalju sebelum membawa seluruh hadiahnya ke belakang. Kita semua mundur ke ujung ruang tamu, hampir ke dapur saat melihat seluruh hadiahnya hampir memenuhi ruangan.
"Oke, siapa yang mendapat urutan pertama?" Mal bertanya, sedikit ngos-ngosan dengan tangan yang ada di pinggang.
Poppy meloncat-loncat tinggi. Gadis tersebut tersenyum lebar sebelum Neil menyeret satu hadiah yang telah dilapisi kertas kado sebelum membawakannya ke depan Poppy. Dia juga mengambil dua hadiah kecil di atasnya membuat Poppy tersenyum lebar.
"Tunggu sebentar, jangan buka kadonya. Kalian melupakan sesuatu." Sydney membuka suara, mencegah Poppy menyobek hadiahnya sebelum wanita tersebut berlari ke luar rumah sebelum kembali sambil membawa satu kardus di tangannya.
"Oh, ya hampir lupa." Neil tertawa canggung, membantu Sydney untuk membuka kardusnya sebelum wanita itu menyebarkan topi natal kepada kami semua.
Hanya ada dua ukuran dan dia membawa pas. Topi milikku terlalu besar, jadi topinya beberapa kali melorot membuatku sedikit kesal. Yang lain dapat menggunakan topinya dengan pas, bahkan Caden yang dipaksa oleh Sydney dengan cara wanita tersebut menginjak jari kaki Caden dengan keras membuat pria itu menggeram pelan sebelum mengenakan topinya.
Sydney membiarkan Poppy untuk membuka kado natalnya. Gadis tersebut langsung merobek hadiah paling besar sampai ia meloncat-loncat saat ia melihat rumah barbie besar beserta dengan barbienya itu sendiri.
Dia langsung memeluk Mal dengan erat lalu ganti memeluk Neil dan Sydney bergantian. Dia lalu menuju ke Caden sebelum memeluk kaki pria tersebut dengan erat sebelum kembali melihat hadiahnya.
Poppy menoleh Maria dan Sara yang hanya berdiri sambil menutup mulut mereka. Gadis kecil tersebut tertawa. "Terima kasih terima kasih." Dia menyeret hadiahnya ke pinggir dibantu oleh Neil.
"Hei, kau lupa ini." Neil menarik dua kado kecil.
"Ada lagi?!" pekik Poppy. Gadis itu membuka dua kado yang lebih kecil sebelum ia menemukan bola kaca dengan beruang di dalamnya. Gadis itu meletakkan benda tersebut ke lantai dengan hati-hati sebelum dia membuka kado kedua. Dia kembali memekik menemukan boks musik dengan laci rahasia di depannya.
Jack langsung meraih tangannya. Bocah tersebut berjalan ke arah Mal sementara Caden dan Mal mencari tag nama Jack sebelum bocah tersebut menganga melihat tiga kado untuknya. Dia membuka kado paling kecil, melihat sepuluh bungkus kartu pokemon. Lelaki itu tertawa dengan keras sebelum meletakkan kadonya ke bawah untuk membuka bungkusan kado lainnya. Dia membukanya dan melihat paket mobil Hot Wheels yang membuatnya menganga.
Jack membuka kado terakhir miliknya yang sangat besar, ia membuka kecil kadonya dan langsung menganga, memeluk keempat orang tersebut bersamaan sebelum ia kembali membuka kadonya. Trek Hot Wheels lengkap, salah satu iklan yang dia lihat di televisi. Dia selalu mengatakan kepadaku jika dia menginginkannya, jadi aku menambahkannya dalam daftar hadiah natal.
KAMU SEDANG MEMBACA
How We Fix Sorrow ✅
RomanceFlora punya banyak nama, mulai dari "gemuk", "culun", "lemah", bahkan beberapa nama yang tidak senonoh lainnya. Hidup pada bayangan keluarga gambaran perfeksionis, dia menjalankan hidup bak ruh yang berdiri tanpa tujuan. Flora punya mimpi dan keing...