Pemandangan Kota London dari atas gedung pencakar langit memang menakjubkan. Orang-orang bisa melihat seluruh kota dari atas. Di luar jendela ada awan yang menghalangi pemandangan, tapi dengan angin yang bergerak dengan cepat awan tersebut ikut bergerak mengikutinya.
Caden duduk di kursi kantornya, memainkan kamera baru yang ia beli beberapa pekan yang lalu sebelum menjepret beberapa foto langit London dari kursinya. Dia harap dia punya banyak waktu untuk memotret foto, lagipula dia suka dengan fotografi karena fotografi dapat mengalihkan perhatiannya dari beban kerjanya.
Caden mendenglus, menggelengkan kepala sebelum memasukkam kameranya ke dalam laci. Ini bukan waktunya untuk menyantai dan menikmati pemandangan, batinnya.
Matanya kembali mengarah ke meja kantornya, puluhan surat dan dokumen-dokumen dengan cap perusahaan berkeliaran di atas meja kayu oaknya. Caden mengambil satu bolpen, memutarnya beberapa kali sebelum tangannya membuka surat-suratnya.
Dia menandatangani beberapa dokumen perusahaan yang mulai menumpuk setelah perjanjian keluarganya dan keluarga Nelson selesai. Pria tersebut sesekali mengusap kening, menolak sebagian besar tawaran bekerja sama dengan perusahaan atau bisnis lain semenjak penggabungan perusahaan yang sepenuhnya bukan idenya.
Dia melihat foto dirinya dan Lily di meja kantor. Mereka ada di Paris waktu itu, Caden berharap setelah dia menikah dengan Lily mereka berdua dapat keliling dunia. Dia punya daftar tempat yang ingin ia kunjungi, sayangnya dia tidak dapat pergi dengan bebas selama hampir dua tahun karena dia tidak mempercayakan Flora untuk mengurus apartemennya saat dia dan Lily keluar selama berbulan-bulan.
Wanita tersebut belum mengganti cangkirnya saat mereka ada di Hawaii. Setiap kali Caden memikirkannya ia akan kesal, bukan karena cangkir yang Flora jatuhkan, tapi karena wanita tersebut yang bertindak ceroboh dan takut terhadap banyak hal. Suara lantang, benda berdenting, derap langkah sepatu Caden, wajahnya. Caden tidak tahu apa yang terjadi kepada Flora. Dia harap dia tahu apa yang terjadi kepada Flora.
Saat Caden pertama kali melihat Flora sebagai tali penghubung kedua perusahaan Caden merasa sedikit lega. Dia tahu dia harus menikahi wanita itu, tapi sebagai penghargaan perusahaan ayahnya yang sekarang dia pimpin kini lebih terkenal dari sebelumnya. Masyarakat umum mulai menggunakan lebih banyak produk perusahaannya.
Ayahnya mempercayai keluarga Nelson dengan sepenuh hati, mengatakan kepada Caden berkali-kali bahwa mereka punya rencana menakjubkan untuk meningkatkan profit dan ketenaran perusahaan keluarga mereka berdua.
Caden mempercayai ayahnya dengan segenap raga, lagipula Caden tidak akan berbohong saat mengatakan bahwa ayahnya merupakan pebisnis yang handal. Dia mulai menerima kedatangan keluarga Nelson ke rumah orang tuanya banyak waktu. Caden merasa jika mereka merupakan orang yang tahu apa yang mereka lakukan dalam bisnis, karena itu Caden tidak sepenuh hati setuju dengan perjanjian ini, meskipun dia harus menikah dengan anak gadis keluarga Nelson yang tidak pernah dia jumpai di setiap kesempatan keluarga Nelson dan Green bersama.
Kenapa mereka tidak pernah membawa Flora bersama mereka?
Selain itu dia juga merupakan salah satu pendiri dari perusahaan baru bersama dengan Mal dan Sydney. Meskipun perusahaan barunya ini tidak terlalu terkenal seperti perusahaan ayahnya Caden masih bertekad kuat untuk meluaskan jangkauan perusahaan gabungan mereka tersebut.
Sedikit melelahkan bagi Caden, tapi dia hidup untuk bekerja. Seluruh edukasi dan juga beasiswa yang ia dapatkan di perguruan tinggi menuntunnya pada pekerjaan ini. Dia tidak akan menolak, lagipula pekerjaan ini membawakannya penghasilan luar biasa.
Dia melihat beberapa sampul majalah yang ada di bawah lacinya, beberapa fotonya ada di bagian depan sampul majalah tersebut. Pada awalnya Caden lega karena dirinya kini dikenal sebagai salah satu miliarder termuda di bawah umur tiga puluh, tapi di sisi lain dia harus menahan godaan para miliarder lain yang mencoba menjerumuskannya ke dalam skandal yang berpotensi merusak reputasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
How We Fix Sorrow ✅
RomansaFlora punya banyak nama, mulai dari "gemuk", "culun", "lemah", bahkan beberapa nama yang tidak senonoh lainnya. Hidup pada bayangan keluarga gambaran perfeksionis, dia menjalankan hidup bak ruh yang berdiri tanpa tujuan. Flora punya mimpi dan keing...