~ Chapter 9

355 47 4
                                    

"Destiny?" — The 1994

📍Dendalion Studio, Depok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


📍Dendalion Studio, Depok.

"Nih, diminum dulu. Sampai Jakarta kapan, Yan?" Tanya Deryl setelah melempar kaleng soda ke sahabatnya.

"Baru banget sampai, langsung kesini."

"Wah, mantap. Bau baunya bakal ngasih project besar ni."

Lian memasang muka masam, "EO acara ulang tahun perusahaanku mendadak ada masalah di tim dokumentasi. Kamu tau kan Der, aku itu kayak apa. Pas dapat kabar dari sekretaris, aku langsung terbang kesini. Cuma Dendalion Studio yang tak percaya Der."

Nama Dendalion Studio memang belum cukup besar, namun Lian percaya dengan kerja mereka. Bukan karena Deryl rekannya. Hasil video dan foto saat pembukaan perusahaan cabang Jakarta, setahun lalu jadi bukti.

"Bang Der, gue bawa kamera yang lo minta-

Eh, maaf lagi ada tamu."

Dari ruang samping terdengar suara Kama, dia baru saja datang dengan kamera pesanan Deryl. Takut mengganggu dia lantas undur diri, tapi segera dicegah Deryl.

"Kam, bentar sini dulu. Nah, kebetulan. Ini yang bantu gw handle acara lo setahun lalu, yan. Kama, namanya. Yang pernah gue ceritain." Lian lantas mengulurkan tangan pada kama.

"Lian. Akhirnya kita ketemu juga, thank you ya, Kam. Kerja mu bagus banget." Puji Lian dengan tepukan ringan di bahu laki laki yang lebih muda itu. Kama tersenyum senang menerima perlakuan hangat atas kerja kerasanya. "Sama-sama mas."

Kama sudah menjadi orang kepercayaan Deryl. Jadi dia tidak perlu berpikir panjang, siapa yang harus menghandle acara Lian. "Oke Yan, gue bisa bantu untuk acara lo. Dan, Kama yang akan terjun langsung ke Surabaya. Kama, sanggup kan?"

"Sanggup, bang." Ucapan Kama, penuh semangat.

Deryl dan Lian dibuat tersenyum oleh semangat pemuda itu. Karena masih ada keperluan lain, Deryl meninggalkan Lian dengan Kama yang masih membahas segala keperluan dan konsep.

 Karena masih ada keperluan lain, Deryl meninggalkan Lian dengan Kama yang masih membahas segala keperluan dan konsep

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE 1994Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang