"Mau sampai kapan denial?" — 1994
Hari jumat, rumah kembali diisi penghuni lengkap. Stella sudah kembali dari Surabaya. Kirana sudah tidak lagi menginap di apartemen Luna."Kalian kenapa sih? kalo ada masalah diselesaikan, bukan diem dieman kayak gini!"
Susan sebenarnya tidak ingin ikut campur masalah Sefano dan Kirana, tapi dia sudah jengah dengan suasana diantara mereka.
"Na, sejak pagi-pagi gue lihat mata lo sembab, sama Sefano kayak orang kucing kucingan." Susan akhirnya meluapkan yang ia pikirkan tentang teman temannya.
Kirana merasa tidak nyaman dengan tatapan Sefano.
"Mata gue, gak ada hubungannya sama Sefano. Gue emang marahan sama Sefano, itu karena kemarin malem dia tiba-tiba dateng dan maksa gue pulang dari acara party." Jelas Kirana sambil menatap kesal laki-laki yang duduk di seberang meja.
"Gue nolong lo, Kirana—"
Kirana tertawa tidak terima mendengar penjelasan Sefano. "Lo lucu banget sumpah, apa malam itu gue terlihat seperti orang yang butuh pertolongan?!"
Menolong, yang disampaikan Sefano sangat tidak bisa Kirana terima. Untuk apa? dia tidak sedang diculik. Dalam acara itu isinya hampir semua anak hubungan internasional, dan Kirana pun kenal.
Sefano terdiam.
"Asal lo tau ya, Sefano Hulio! Lo bukan siapa siapa gue. Lo—" Kirana berhenti berbicara, ia rasa tidak etis mengeluarkan emosi pada Sefano dihadapan teman temannya.
"Ck, sorry gue naik dulu." Kirana pergi begitu saja. Meninggalkan keheningan di ruang makan.
"Sayang kok makanannya cuma diaduk aduk, gak enak ya?"
Marcella menyentuh tangan Sefano yang tidak menjawab pertanyaannya. "Sayang..."
"Iya, Na?"
"Na?" Marcella yakin pendengarannya tidak salah. Ada nama lain yang diucapkan pacarnya itu. Sefano yang sadar jika sudah membawa nama seseorang dalam acara makan malamnya, merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE 1994
RomanceKetika si ceria, kaku, dingin, polos, berisik, dan bar bar harus tinggal dalam satu rumah karena beberapa alasan. Berada di tahun kelahiran sama bukan berarti cocok jika disatukan. Begitu juga dengan enam manusia dengan tahun kelahiran sama harus ti...