Chapter 40

702 54 7
                                    

Sebuah helikopter terbang rendah dan mendarat di lapangan di dekat gedung terbengkalai di pinggiran kota Daejeon. Beberapa mobil militer dan polisi masih terparkir di sana. Menyelidiki, memasang garis kuning agar tak ada warga yang mendekat.

Seokjin dan Yoongi memakai tudung jaket dan masker hitam mereka. Turun dari helikopter dan naik ke mobil yang sudah disediakan. Mereka duduk menunggu Kapten Song yang tengah memeriksa kekacauan yang terjadi.

"Kacau sekali di dalam. Brutal sekali. Darah dan bekas tembakan dimana mana."

"Tentu saja. Dia adalah penjahat internasional. Pasti terjadi perang antar senjata sebelumnya."

"Aku dengar para militer masih mencari seorang sandera. Penjahat itu menculik seseorang dan sampai saat ini belum ditemukan."

"Aku juga mendengarnya. Kira kira kemana ia pergi, apakah berhasil kabur ? Apa kau tahu siapa yang mereka culik ?"

"Entahlah. Rumornya dia seorang penyanyi idol. Tapi aku juga tak tahu. Sudah berjam jam dan orang itu belum ditemukan."

"Idol ? Seorang penjahat internasional menculik idol ?"

Teman bicaranya hanya mengendikkan bahunya.

Seokjin dan Yoongi mendengarkan percakapan kedua polisi itu. Hati mereka makin gelisah. Tembakan dan darah ? Benarkah itu perbuatan Jungkook ? Idol yang diculik itu apakah Jungkook ? Apa Jungkook baik baik saja ?

Yoongi memijit pelipis peningnya. Seokjin bersandar ke kursinya. Memperhatikan para aparat yang berlalu lalang mengamankan dan menyelidiki kejadian yang terjadi.

Kapten Song masuk ke mobil. Duduk di kursi kemudi dan memasang sabuk pengamannya. Melihat ke Seokjin yang duduk di sebelahnya dan Yoongi di kursi belakangnya.

"Belum ada tanda tanda dari alat pelacak Jungkook ?" Tanyanya.

Yoongi menggeleng. Ia memegang erat ponsel Jungkook. Penghubungnya dengan adiknya saat ini.

"Ada yang melaporkan dua buah mobil plat Ilsan saling kejar mengejar di perbatasan hutan. Kita akan mencoba menelusurinya. Pakailah sabuk pengaman kalian. Kita berangkat."


🐰🐰🐰

Jungkook memasuki salah satu mobil yang terparkir di depan gedung itu. Ia memeriksa isi mobil itu. Membuka dashboard dan menemukan peralatan pertolongan pertama di sana.

Diambilnya kapas serta alkohol. Dibukanya kaosnya. Ditekannya luka di perutnya. Ia menggigit bibirnya menahan sakit. Ditutupnya luka itu dengan kasa dan plester yang ia temukan.

Meringis menahan sakit. Ia berganti menutup luka di bahunya. Mengelap darah yang mengalir dari lehernya. Rambutnya basah oleh keringat dingin. Badannya gemetar. Ia menggigil. Duduk bersandar di kursi kemudi mobil itu.

Didengarnya suara helikopter. Ia menatap ke langit. Tersenyum tipis.

"Akhirnya kau datang juga."

Helikopter itu nampak mendekati gedung itu. Perlahan turun ke area luas di atasnya. Jungkook menunggu sesaat. Kemudian mulai menegakkan duduknya di depan kemudi mobil itu. Ia memukul pelan kepalanya yang serasa pening.

CODE NAME : BUNNY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang