Bab 5 : Gerobak Nasi Goreng

18 10 0
                                    

"Ini semua gara-gara lo!"

"Maaf-maaf", sesal cowok berjaket biru seraya melindungi diri dari serangan buku milik Bunga.

Cewek itu mengamuk.
Jika bukan gara-gara Nathan yang lupa memberikan lokasi dan jam temu, mungkin mereka sudah berhasil datang di museum sejarah tepat waktu.

Sekarang coba pikir?

Mana ada museum yang buka malam-malam begini?
Mana perjalanan menuju pusat kota memakan waktu hampir setengah jam lagi, yang ada udah diusir security bahkan sebelum menyentuh ubinnya.

Dan disinilah mereka sekarang. Duduk didekat gerobak abang-abang nasi goreng menunggu pesanan tiba.
Nathan yang traktir, tentu saja untuk membujuk Bunga agar tidak marah lagi.

Nasi goreng telah siap.
Si abang nasi goreng hanya tinggal menambahkan beberapa buah kerupuk dan bawang goreng sebagai pelengkap.

"Udah, neng, jangan marahan terus sama pacarnya", celetuk abang nasgor menghidangkan nasi gorengnya.

Mendengar Nathan disebut sebagai pacarnya, membuat Bunga melotot.
Mata bulatnya melebar kearah si abang nasgor yang membuat lelaki itu bergidik ngeri.

"Si abang dijaga, ya, mulutnya. Mau gerobaknya saya balikin?!", ancam Bunga sambil menodongkan sendok nasgornya.

" Ya jangan dong, neng. Nanti anak istri saya mau makan apa?"

"Makanya diem. Lagian ini cowok bukan pacar saya, bang", ujar Bunga menyantap kerupuknya.

Abang nasgor memasang wajah tak percaya.
"Beneran? Padahal mas-nya ganteng loh. Bule lagi"

"Darimana mas-nya?"

"Dari Belanda, pak. Saya siswa pertukaran", jawab Nathan sopan.

"Weh jauh dong"

"Yaudah, kalo ganteng buat abang-nya aja. Suka, kan?", celetuk Bunga asal.

"Saya normal, loh, neng. Saya juga sudah punya istri"

"Yaudah makanya abang diem aja!"

Abang nasgor menyingkir setelah diusir oleh Bunga.
Bukan juga sih, karena memang ada pembeli lain yang mesen nasi goreng juga.
Dikira Dilan-Milea kali makan nasgor cuma bertiga sama penjualnya.

Cowok jangkung itu mengeratkan jaketnya saat suasana semakin mencekam. Aura dingin keluar dari tubuh cewek disampingnya, membuat Nathan menyeruput teh hangatnya gugup.

Sepertinya Bunga benar-benar marah.

Padahal batas kumpul maksimalkan minggu depan, masih cukup waktu untuk mempersiapkan semua.

Ngomong-ngomong soal persiapan, dirinya jadi teringat suatu hal.

"Memang, kau sudah tahu akan menulis apa untuk proyek mu?", tanya Nathan memecah keheningan. Lalu mendapatkan lirikan tajam dari cewek disebelahnya.

"Belum", jawab Bunga singkat dan terkesan dingin.

Nathan mengangguk dan menyendok nasi gorengnya.
Ternyata, sama seperti tampilannya yang menggugah selera, rasa makanan ini juga enak. Ditambah dengan bawang goreng yang harum dan kerupuk yang gurih.

Mungkin, ini akan menjadi makanan favorit Nathan selama tinggal di negeri ini.

"Lalu? Apakah kamu sudah ada gambaran tentang apa yang akan kamu tulis?"

"Oh"

Bunga mengambil benda pipih dari dalam saku jaketnya, lalu menunjukkan layarnya kepada Nathan.

"Rencananya sih, mau nulis kisah tentang pengkhianatan pada keluarga pejabat Belanda"

Nathan mencermati tiap tulisan pada blog yang Bunga tampilan di layar benda pipih itu.

"Peristiwa Bunga Berdarah?"

*NGING!!

Kepala Nathan terasa sakit, pendengarannya berdengung.

Seperti ada yang berusaha merasukinya, kedua tangannya mencengkram kuat kepalanya yang berdenyut.

Sayup-sayup, ia bisa mendengar Bunga yang memanggilnya khawatir. Namun seperti dalam dua situasi yang berbeda.

"Nath, lu gapapa?"
~
"Natch, kau tidak apa-apa?"
~
"Abang mau ngeracunin orang, ya?!"
~
"Bangunlah"

Nathan berusaha mengumpulkan kembali seluruh kesadarannya.
Perlahan, cowok itu mendapatkan pandangannya kembali.

Tak ada lagi pemandangan mengabur dan denyutan yang menyakitkan itu.
Semua hilang begitu saja bersamaan dengan suara sayup itu.

Dan saat Nathan mendapatkan penglihatannya kembali, ia dibuat terkejut saat semua orang menatapnya penuh tanda tanya.

Dirinya beralih pada Bunga yang dimana cewek itu terlihat kebingungan dan khawatir.

"Lu gapapa?", tanya cewek itu.

Nathan mengangguk lemah, " Iya aku baik-baik saja"

🌷🌷🌷

~tbc~

Kembali lagi dengan part yang lebih panjang!!
Jujur aku ketawa sendiri pas liat partnya Bunga yang nuduh si abang nasgor ngeracunin Nathan🤣🤣

Udahlah, jangan lupa vote, komen, dan share juga kalo kalian suka!!

See you~~

Tulip Dua Warna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang