Malam ini malam senin Liz udah selesai siapin buku buat sekolah besok dan saatnya untuk tidur. Tapi pas mau matiin lampu kamar hp Liz bunyi.
"Jungwon? Tumben vc."
Biasanya Jungwon kalau ada perlu sama Liz langsung lompat ke balkon kamarnya, tumben banget malam ini Jungwon nge-vc dia, ya udah lah Liz angkat aja siapa tau penting.
"Ada apa?"
Liz sekarang udah terhubung sama Jungwon. Disana Jungwon udah pake kaos oblong warna putih dan posisi kayaknya juga lagi rebahan.
"Hehe, gapapa. Cuma iseng aja."
"Tidur Jung, besok sekolah," ucap Liz yang sejujurnya sudah mengantuk.
"Bentar dong. Ini aku mau uji coba."
Kening Liz mengerut petanda binggung. "Uji coba."
"Maksudnya uji coba apa?" tanya Liz.
Disebrang sana Jungwon terkekeh lagi.
"Uji coba, gimana rasanya video call-an sama pacar dimalam hari sebelum tidur."
DEG
Jantung dan hati Liz rasanya udah gak singkron, detakannya gak sehat. Kalimat Jungwon sederhana tapi gak tau kenapa bikin Liz serasa luar biasa.
"Haha, kenapa Liz tegang amat mukanya."
Pandangan Liz kembali ke layar hpnya, dilihat Jungwon yang ngakak. Mungkin Jungwon sadar akan perubahan ekspresi diwajah Liz.
"Aku matiin ya, bay."
"Eh, Liz jangan ditutup dulu!"
Jungwon panik dong, baru 2 menit video call-an masa dimatiin. Gak lucu banget.
"Ya lagian malem-malem gak jelas," gerutu Liz yang masih bisa didengar Jungwon.
"Jangan ditutup dulu ya, plis. Ini semua gara-gara si Sunoo tuh."
Liz ngangguk aja, "Terus?"
"Dia bilang katanya seru video call-an ama pacar sebelum tidur. Aku penasaran ya udah vc kamu aja, kamu kan pacar aku ya gak?"
Kemarin katanya saudara, sekarang ngomongnya pacar. Jangan sampek besok Jungwon nganggap Liz sebagai musuhnya.
"Vc sama pacarmu sana, aku mau tidur."
Liz tadi awalnya ngantuk, tapi denger Jungwon terus ngucapin kalo dia pacarnya rasanya kantuk Liz hilang entah kemana.
"Dibilang pacar aku itu kamu. Gak ada yang lain."
"Katamu kemarin kita saudara, sekarang statusnya ganti pacar gitu?" tanya Liz yang ingin sekali mengakhiri percakapan yang tak sehat bagi mentalnya ini.
"Kamu tetep saudara aku, Liz. Tapi kalo aku vc kamu berarti kamu jadi pacar aku dulu. Gapapa ya, kita kan sama-sama jomblo sebagai sesama saudara juga kan harus saling tolong-menolong, ya kan?"
Kayaknya Liz hanya saudara dan gak lebih. Jungwon cuma menganggap dia saudara jadi Liz gak perlu baper atau apalah itu namanya.
"Terserah deh, Jung. Aku mau tidur."
"Jangan dulu, ih. Temenin aku dulu, aku belum ngantuk soalnya."
Liz ketawa pas Jungwon sok ngelebarin matanya alias melotot, ngasih tau Liz kalau dia belum ngantuk.
"Minta mama bacain dongeng sana. Siapa tau bisa tidur."
Jungwon manyun. "Aku bukan bocil lagi. Masa mantan altet taekwondo sama calon ketua basket tidurnya masih didongegin. Apa kata rakyat aku nanti."
Dulu SMP Jungwon atlet taekwondo yang sering ikut olimpiade dan membawa pulang berbagai penghargaan. Tapi pas masuk SMA Jungwon banting stir jadi anak basket.
Katanya capek mukul-mukul mulu, jadinya Jungwon milih ngelempar bola aja sekarang. Dan sekarang Jungwon lagi ikut seleksi pemilihan ketua basket.
"Eh, Liz tau gak kalo orang pacaran pas vc ngapain aja?"
Liz sebenernya gak mau mikir jawaban untuk pertanyaan konyol ini. Tapi dia ke inget sama abangnya yang sering begadang sampek malem hanya karena vc sama mantan pacarnya.
Bang Jeno sekarang udah jomblo, baru putus 3 hari yang lalu. Itu yang Liz tau.
"Gak tau. Aku kan gak pernah pacaran." Liz tengkurep dikasur.
"Gak pernah pacaran sih, kamu."
"Heh, kamu juga gak pernah pacaran ya!"
"Aku gak pacaran juga menghormati kamu yang jomblo ini," tambah Liz sambil nunjuk wajah Jungwon dilayar hp.
"Kebalik bu. Saya yang menghormati anda karena anda jomblo, kalau saya sudah banyak yang antri bahkan tinggal pilih satu untuk dipacari."
Dari nadanya Jungwon sangat percaya diri, Liz juga setuju dalam hati. Siapa sih yang gak kepincut sama pesona Jungwon. Jungwon aja masuk dalam jajaran wost wantednya sekolah.
"Iya-iya percaya."
"Kamu udah ngantuk Liz?"
Dapat pertanyaan kaya gitu tentu Liz langsung ngangguk. Karena kantuknya kembali lagi.
"Tidur gih, gak tega aku lihat mata kamu yang udah merah."
Liz reflek pegang matanya pake tangan kiri. "Emang merah."
"Iya, maaf ya kalau aku maksa. Sekarang tidur sana, besok sekolah aku jemput."
"Iya, dadah Jungwon." Liz melambaikan tangan didepan layar hpnya.
"Nice dream and i love you... "
Rasa kantuk Liz kembali lenyap.
Jungwon bilang I love you?
I love you ke Liz?
I love you nya pake intonasi yang manis?
I love you berarti Jungwon suk-
"... Adek."
-Ka.
Jungwon kakak Liz, kakak beda 9 bulan. Liz adeknya Jungwon.
"Dadah."
Setelah itu layar hp Liz kembali menghitam, Jungwon mengakhiri panggilan video ini. Tapi Liz masih setia menatap layar hpnya.
"Aku adeknya, adek berarti saudara, saudara berarti keluarga. Jadi aku hanya keluarganya."
Liz menenggelamkan wajahnya dibantal.
"Terus kenapa akhir-akhir ini selalu mengharap lebih!" lirih Liz.
--------------------
Yang mampir jangan lupa pencet tombol pojok kiri ya bestie 😘.
Good night dan nice dream kaya Jungwon 😊❤.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILY-Zone [End]
Teen FictionLiz dan Jungwon itu tetangga, satu sekolah dan satu kelas juga. Jungwon udah anggap Liz yang sahabatnya dari jaman bayik sampek remaja itu bagaikan saudara sendiri. "Kenalin, ini Liz tetangga sekaligus saudara gue." "Oh... cuma saudara, iya saudar...