Liz dan Jungwon itu tetangga, rumah mereka sebelahan bahkan bisa dibilang dempetan. Balkon kamar mereka berdua aja deket banget, loncat sedikit udah nyampek.
Sangking deketnya Jungwon kalau mau main jarang lewat pintu depan, lebih sering loncat lewat balkon kamarnya Liz.
"Lama-lama pintu rumah aku pindahin ke kamar."
Jungwon baru saja mendarat dibalkon kamar Liz tepat saat pemilik kamar selesai menyapu ruangan bernuansa coklat ini. Liz heran, padahal ada yang mudah tapi Jungwon selalu milih yang susah.
"Lama kalo harus lewat pintu. Enakan lewat sini, lagian kan aku mau main sama kamu, bukan bang Jeno apalagi kucing kamu itu," jawab Jungwon yang sudah merebahkan badannya dikasur Liz.
Kata Jungwon itu kasur dan sprei Liz wangi dan lembut, makanya setiap main kesini Jungwon selalu menyempatkan diri untuk berleha-leha dikasur anak tetangganya ini.
Mereka emang sering berduaan dikamar, entah dikamar Liz atau dikamar Jungwon. Tapi tenang saja, orang tua mereka tau dan biasa aja malah memperbolehkan. Karena mereka percaya sama anaknya masing-masing.
Lagian Jungwon sama Liz berduaan cuma ngobrol sama main doang, kalo gak gitu ya nonton film. Film yang aman juga untuk ditonton pastinya.
"Liz, jalan yuk!"
"Ngajak jalan, kamu sendiri malah mau molor." Liz melirik Jungwon dengan julid.
Heran aja seriap dikamarnya Jungwon gampang banget tidurnya.
"Nih, melek."
Jungwon bangun dan memelototkan matanya. "Ayo, mumpung motor aku habis diservis."
"Kalo naik motor namanya bukan jalan-jalan tapi roda-roda."
"Kok?" tanya Jungwon heran. Kenapa Liz suka sekali bicara dengan bahasa yang aneh kepadanya sih.
"Kan kalo jalan-jalan kita pake kaki, kalo naik motor yang jalan kan rodanya. Namanya roda-roda dong, ya kan?"
Terlalu lelah meladeni sifat abstrud Liz, Jungwon beralih menarik Liz yang sedari tadi duduk diam dipinggiran kasur. Menyaksikan dirinya yang mengobrak-abrikan sprei kasur Liz yang baru saja ditata dengan rapi.
"Gak usah ganti baju, gak usah dandan juga. Gitu aja udah cantik."
Jungwon berjalan terlebih dahulu keluar kamar Liz, disusul Liz dibelakangnya dengan ekspresi aneh yang tak dilihat Jungwon.
Baru turun dari anak tangga mereka berdua sudah dihadapkan Yerin, bunda Liz yang sepertinya baru pulang dari pasar. Bisa dilihat dari tas belanjaannya yang penuh sayuran.
"Mau kemana dek?" tanya Yerin tak kaget melihat Junywon yang bersikap seperti dirumah sendiri.
"Mau ajak Liz roda-roda dulu ya, bun. Nanti pulang agak siangan."
Jungwon dan Liz telah sampai dihadapan Yerin, dan ibu dua anak ini mengangguk petanda memberikan izin.
"Eh, roda-roda maksudnya apa?" tanya Yerin heran.
"Liz sama Jungwon mau naik motor jadi namanya roda-roda, bukan jalan-jalan."
Yerin hanya tertawa, memang dua anak ini selalu punya topik yang menarik dan aneh. Sudah seperti anak kembar.
"Iya-iya. Hati-hati ya kalian."
Setelah selesai meminta izin dan sudah di izinkan. Jungwon bergegas menarik tangan Liz yang masih digenggam untuk menuju luar rumah.
Sampai diluar ternyata sudah ada motor Jungwon berdiri gagah disana.
"Lama-lama rumah kamu pindah ke rumah aku," ucap Liz sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILY-Zone [End]
Novela JuvenilLiz dan Jungwon itu tetangga, satu sekolah dan satu kelas juga. Jungwon udah anggap Liz yang sahabatnya dari jaman bayik sampek remaja itu bagaikan saudara sendiri. "Kenalin, ini Liz tetangga sekaligus saudara gue." "Oh... cuma saudara, iya saudar...