Jalan hidup tak ada yang tahu, hari ini bisa seperti ini dan hari esok akan berubah dengan cerita lain lagi. Sama seperti Liz, ia pikir dirinya dan Jungwon akan menjadi musuh besar karena kelancangannya melibatkan perasaan diantara persahabatan mereka, Liz pikir hubungan serta interaksinya dengan Jungwon akan berakhir di bulan ini. Tapi sepertinya Tuhan masih ingin mereka bersama.
Karena diluar dugaan dirinya dan Jungwon kembali dekat, bahkan lebih dekat dari yang awalnya hanya sahabat kini berstatus tengah menjalin PDKT. Jungwon berkata ia ingin mengajak Liz untuk PDKT, katanya tak ada salahnya mencoba hal baru dari ikatan mereka.
"Aku sekolah dulu, kamu jangan nakal ya?"
Liz terkekeh kecil. "Bukannya kebalik, ya?"
Giliran Jungwon yang tersenyum malu, memang kan dia sama Liz lebih suhu dirinya kalo soal berulah atau nakal. Liz mah kalem, beda sama Jungwon yang jelmaan opet kata Papa Jung.
"Gak kok, kaki aku kan juga baru sembuh, gak mungkinlah aku atraksi disekolah. Lagian gak ada kamu, kan? Pasti nanti bousenn pake buanget."
Lebay, tapi emang kan kenyataannya begitu. Jungwon serasa sepi dan boring kalau gak ada Liz, mana baru baikan kemarin sisa rindunya masih banyak tapi hari ini dia harus sekolah, mau bolos lagi sebenernya tapi nanti di marahin Bapaknya. Ya kali anaknya Papa Jung goblok. Cukup Bapaknya aja, anaknya jangan.
"Ada Sunoo, ada Jaehee sama Yoon juga. Udah mau jam setengah tujuh buruan berangkat sebelum gerbang ditutup."
Gerbang sekolah tutup jam tujuh pas, tapi Jungwon masih leyeh-leyeh diruang rawat Liz. Jungwon dalam otak tuh sebenernya lagi merencanakan sesuatu, dia mau berangkat nanti-nanti aja biar telat, nah kalo telat kan dia gak bisa masuk sekolah.
Bisa tuh dia puter balik dan nemenin Liz aja. Kan enak, gak usah pusing mikir pelajaran dan bisa berduaan sama Liz.
"Jungwon belum berangkat?"
"Eh, Ayah." Jungwon otomatis sikap sempurna. Bawaannya kalo ketemu Ayah Jae tuh pengen siap grak, soalnya perawakannya Ayahnya Liz ini sebelas duabelas sama Tentara. Beda sama Bapakknya yang kaya kelinci pejantan.
"Ini mau berangkat, Yah. Ayah gak ke kantor?" tanya Jungwon.
Hidup selama hampir 18 tahun tetanggaan sama Ayah Jae, masih aja rada kaku. Maklum sih, jarang quality time berdua sebab Blio satu ini super duper sibuk.
"Nanti agak siangan. Mau berangkat bareng? Ayah juga mau ke sekolahan kalian."
Tawar Ayah Jae, bukannya takut Jungwon malah binggung. Jarang banget Ayahnya Liz ini ke sekolahan kecuali kalau ada yang penting banget.
Liz pun ikut terdiam, dirinya selama dua hari ini terlalu bahagia sebab berhasil berbaikan dengan Jungwon sampai-sampai dirinya melupakan suatu fakta.
"Mau apa ya, Yah?" sebagai makhluk bumi, tentu sifat kepo juga ada didiri Jungwon. Dia bertanya hati-hati, meski Jungwon ini juga udah dianggap anak sampai disuruh manggil Jaehyun Ayah kaya Liz dan Bang Jeno, masih aja dirinya ngeri-ngeri sedap kalo sama Ayah Jae.
Fakta lama yang Jungwon simpan sampai sekarang tuh, Jungwon lebih takut sama Ayah Jaehyun ketimbang Papa Jungkook yang Bapak kandungnya sendiri. Tapi hust! Jangan bilang Papanya, nanti Jungwon ditempeleng si Jeon Ian.
"Adek nunggu sendiri sebentar, ya? Bunda masih di kantin beli sarapan, Ayah berangkat sama Jungwon ke sekolah dulu, ya."
Beda dengan Jungwon yang masih kebingungan, Liz diam saja dan menyalami tangan Ayahnya dengan lemas.
"Jangan sedih ya Putri cantik Ayah, maafin Ayah ya, sayang?" bisik Ayah Jae sembari memeluk Liz.
Liz membalas pelukan Ayahnya dengan perasaan bersedih. "Iya Ayah."
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILY-Zone [End]
Novela JuvenilLiz dan Jungwon itu tetangga, satu sekolah dan satu kelas juga. Jungwon udah anggap Liz yang sahabatnya dari jaman bayik sampek remaja itu bagaikan saudara sendiri. "Kenalin, ini Liz tetangga sekaligus saudara gue." "Oh... cuma saudara, iya saudar...