Pindah? Homeschooling?
Jungwon gak salah dengar kan? Jungwon gak budeg dan tuli kan?
Apa tadi kata Ayah Jae? Liz akan pindah mulai besok dan menjalani homeschooling? Kenapa, kenapa seperti itu. Apa hanya karena masalah di sekolahan sampai-sampai Ayah Jae ingin Liz homeschooling. Kalau memang iya gak apa-apa nanti bisa belajar bersama Jungwon.
Tapi kenapa ada kata pindah, mau kemana mereka.
Sebetulnya setelah sampai diparkiran sekolah Ayah Jae dan Jungwon pergi ke arah yang berbeda, Jungwon menuju kelasnya lalu Ayah Jae yang menuju ruang Kepala Sekolah.
Tapi Jungwon penasaran, ada gerangan apa yang membuat Ayah bertamu ke ruang Kepala Sekolah, jadi secara diam-diam Jungwon mengikuti Ayan Jae. Bertapa terkejutnya Jungwon saat mendengar katanya Liz akan dipindahkan dan menjalani homeschooling.
"Heh! Kamu ngapain disini?"
Pak Yuta, Guru bahasa Jepang yang lumayan garang ini menegur Jungwon yang masih melamun di depan ruang Kepala Sekolah. Jungwon hanya diam dan membungkuk mendumalkan pelan kata maaf, kemudian enyah dari sana.
Biasanya Jungwon akan bercek-cok ria dengannya, namun kali ini Jungwon hanya diam, tentu Pak Yuta binggung dan aneh.
"Lagi sakit kokoro kali, ya?" tanya Pak Yuta kepada semut merah yang berbaris di dinding menatapku curiga, seakan penuh tanya, sedang apa disini?
Kembali ke Jungwon yang berjalan menuju kelas dengan segala tanya diotaknya. Ayah akan pindah dan Liz akan homeschooling, begitu? Tapi kenapa, terlalu tanggung jika pindah sekolah atau ada apa ini.
Kenapa juga Liz diam-diam saja tak mengucapkan apapun atau dirinya ingin mempermaikan perasaannya, Liz ingin membuatnya jatuh cinta lalu ditinggalkan begitu? Tapi sepertinya tidak, Liz tidak seburuk itu, Liz tidak jahat.
"Enak banget lo diem-diem disini, sedangkan nama Liz masih jelek gara-gara lo, bangsat."
Belum selesai tanda tanya tentang maksud Ayah Jae, ada Jaehee yang datang tiba-tiba menghadang Jungwon. Ada emosi di ekspresi wajahnya dan kayaknya itu diperuntukkan buat Jungwon.
"Ada apa sih, Je? Yang jelas, gue sekarang juga lagi pusing tau."
Jaehee mendengus keras. "Lo tau, anak-anak basket ngatain Liz caper dan banyak fans lo yang nyerang dia, mereka bilang Liz munafik."
"Kalo bagi gue bukan Liz yang munafik, tapi lo yang tolol," sambung Jaehee. Kali ini dirinya benar-benar emosi, demi apapun Jaehee sangat marah kepada mereka semua.
Liz juga kenapa diam saja, sampai-sampai Jaehee mengetahui hal ini dari mulut lemes Adek kelas bukan dari korbannya langsung. Kemarin selama 3 hari dirinya izin absen jadi Jaehee terlambat mengetahui hal ini.
Apalagi saat ada berita katanya Liz masuk rumah sakit, Jaehee makin marah dan emosi.
"Sabar, Je." untungnya ada Yoon. Sebenernya Yoon juga ingin marah, tapi kalo dia ikut marah kaya Jaehee nanti kasihan Liz.
Iya, karena pasti Liz yang kena batunya dan tambah sakit. Jadi sebisa mungkin Yoon mengumpat aja didalam hati, kan kagak ada yang tau nanti.
"Kagak bisa, bangsat."
Jaehee mengumpat dengan epik sampai beberapa siswa yang masih di luar ikutan kaget. Untungnya ada info kalo sekarang jamkos dan gak ada tugas, jadi aman lah dari guru BK.
"Maksudnya gimana sih, Yoon?" kembali ke Jungwon yang memutuskan minta penjelasan ke Yoon, yang lumayan sabar.
Yoon ngelirik kanan-kiri, kek mau maling terus berdehem sebentar karena tenggorokannya mendadak kering.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILY-Zone [End]
Teen FictionLiz dan Jungwon itu tetangga, satu sekolah dan satu kelas juga. Jungwon udah anggap Liz yang sahabatnya dari jaman bayik sampek remaja itu bagaikan saudara sendiri. "Kenalin, ini Liz tetangga sekaligus saudara gue." "Oh... cuma saudara, iya saudar...