Saat Yeonjun di angkat dan di dorong ke atas tempat tidur, pikiran datang mengenai dirinya yang mungkin terlalu lemah sehingga ia terbiasa berada dibawah.
Dia menyadari bahwa perlakuan seperti ini oleh Choi Soobin terasa begitu tak tertahankan. Pria jangkung itu memiliki rasa benci yang mendalam terhadap Yeonjun. Apa yang dilakukannya tampak palsu dan untuk kesenangannya sendiri tanpa ada rasa cinta dan kasih sayang.
Apa yang ia lakukan seolah tengah menghukum. Pria jangkung itu menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Atau memang sebenarnya Choi Soobin adalah yang paling kuat.
Yang lebih mungil menggertakkan giginya, saat Choi Soobin memasuki dirinya tanpa aba-aba. Kedua lengan Yeonjun terkunci di atas kepalanya, membuat seluruh pergerakannya tidak berarti apapun. Dia menutup kedua matanya rapat-rapat dan menoleh ke samping.
"Lihat aku." Choi Soobin berkata. Suaranya dingin dan sedikit emosional. Dia terlihat seperti tengah menahan amarahnya yang selama ini terpendam di dalam dirinya.
Yeonjun membuka kedua matanya, namun kedua mata itu telah basah karena air mata yang muncul akibat rasa sakit. Dalam padangannya, wajah pria jangkung itu menjadi terlihat samar.
Ada gelombang lain yang kuat mendesak masuk kedalam tubuhnya, Yeonjun tidak dapat melakukan apapun kecuali berteriak dengan keras, kemudian pria yang berada di atasnya itu menunduk untuk menggigit bibir lembut milik Yeonjun.
"Kau mendesah dengan baik. Itu terdengan indah juga." Suara rendah Choi Soobin menerpa indera pendengaran Yeonjun dan nafasnya terengah-engah.
Yeonjun tidak dapat membalas perkataannya karena menahan rasa sakit.
"Tubuhmu juga indah." Pria jangkung itu mendesah senang. "Ketat dan panas."
Yeonjun kembali memejamkan matanya dan menoleh ke samping."
"Kau harus lebih sering menggunakan tubuhmu."
"...."
"Bagaimana jika kau mengganti seluruh hutangmu dengan tubuhmu?"
Tubuh Yeonjun menyerah, ranjang hotel yang besar dan empuk itu membuat kesadarannya mulai goyah. Dia merasa sprei yang menjadi alas sudah dipenuhi dengan keringat dan dia tidak dapat berpikir dengan jernih sekarang. Tetapi dia dengan jelas mendengar semua kalimat yang diucapkan oleh Choi Soobin.
••••
Ke esokan harinya dia bangun sendirian. Ruangan itu kosong. Lelaki jangkung itu hanya meninggalkan kartu nama dan satu buah kemeja yang bahkan tidak memiliki ukuran yang pas dengan tubuhnya.
Yeonjun mengulurkan tanganya untuk menggapai kemeja berwarna putih itu dan terkesiap saat aroma khas seorang Choi Soobin menyebar ke indera penciumannya. Pria itu berbau seperti lautan, dan buah citrus. Perpaduan aroma yang menyegarkan namun tidak meninggalkan fakta bahwa itu adalah aroma yang maskulin.
Untuk sesaat Yeonjun terlena dengan aroma khas milik pria jangkung itu, namun dengan cepat melempar kemeja putih itu ke sembarang tempat. Tangannya terulur untuk menggali dimana ponselnya berada dan melihat jam, kemudian pergi untuk membersihkan dirinya.
Dia merasa pusing saat kakinya menyentuh lantai dingin, namun dia tidak menghentikan apa yang hendak dilakukan karena ia tidak ingin tinggal lebih lama di ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Over The Moon [Soobin x Yeonjun]
Fanfiction[On Going] Ini adalah kisah hubungan terlarang milik Choi Soobin dan Choi Yeonjun yang didasari oleh kesalahan. Choi Soobin sangat membenci Choi Yeonjun, dan ingin sekali menghancurkan pria itu. Dan Choi Yeonjun tidak akan pernah bisa mengalahkanny...